Jacob akhirnya tidak jadi mengingatkan Arlo karena mommy Amera yang sudah memasang wajah menyeramkan bagaikan ingin memangsa musuh jika bergerak sedikitpun."Tuan Ali, ini sudah satu jam kita menunggu. Kenapa belum datang juga tamunya?""Iya ya. Sepertinya karena saya terlalu asik membaca novel online membuat tidak sadar jika tuan penanaman saham itu belum datang.""Saya juga dari tadi sibuk bermain game online tuan. Tapi karena saya ingin bunga air kecil makanya saya menengok jam, dan ternyata kita sudah berada disini selama satu jam tanpa memesan apapun. Apa tidak apa tuan?""Ya sudah kalau begitu biar saya pesan minum dulu. Kamu mau pesan apa Ta?""Jus apel saja tuan, kalau tidak ada air mineral juga tidak apa."Produser Ali dan juga Rieta masih tetap menunggu Arlo sampai datang, karena mereka berdua menghargai niat baiknya yang sudah menanam saham begitu besar di perusahaan rekaman. Tetapi hingga dua jam lamanya Arlo tidak juga datang dan itu membuat produser Ali menjadi kesal. Ia
Dikarenakan Rieta yang masih penasaran dengan kondisi cafe milik Arlo, sore ini ia akhirnya Pergi sendirian ke cafe tersebut lagi. Awalnya Rieta ingin mengajak Viona, tetapi Viona tidak dapat menemani karena dia harus menghadiri acara arisan di komplek."Jac, aku mau pergi sendirian sore ini. Tolong antarkan mommy pulang.""Baik tuan."Arlo menghela nafas lega saat semua pekerjaannya yang akhirnya sudah selesai ia kerjakan semua. Ia tiba-tiba saja merindukan tempat yang biasanya dulu ia gunakan bersama dengan mantan kekasihnya.Arlo segera melajukan mobilnya tanpa supir, ia ingin menenangkan pikiran dari banyaknya pekerjaan yang menumpuk tadi."Aku tanya-tanya sama siapa lagi ya tentang cafe ini? Tetangga sekitaran cafe ini tidak ada yang tahu sama sekali tentang pemilik cafe ini. Ada yang bilang pemiliknya seorang wanita, ada yang bilang juga pemiliknya seorang pria. Jadi yang mana yang benar?" ucap Rieta berbicara pada dirinya sendiri.Saat Arlo sampai di depan cafe miliknya, ia meng
Rieta merasa lega karena akhirnya ia dapat bertemu dengan Arlo kembali. Tetapi ia belum tenang karena belum bisa mengembalikan uang yang pernah ia janjikan untuk dikembalikan kepada Arlo."Besok saja deh aku menghubungi dia untuk mengembalikan uangnya. Ya Tuhan ternyata lelaki tampan seperti tuan Arlo itu memang benar-benar ada ya," ucap Rieta yang sejak tadi masih membayangkan wajah Arlo yang begitu sempurna tampannya."Baaaa.""Astaga Viona," ucap Rieta tersentak kaget."Hahaha, siapa suruh dari tadi bicara sendiri. Lagi mikirin apa sih Ta? Cerita dong sama aku," ucap Viona sambil memakan snack yang ia beli."Aku tadi baru saja bertemu dengan tuan baik yang pernah menolongku sebelum aku bertemu denganmu Vi.""Ohh. Terus, terus.""Ya aku minta saja nomer teleponnya. Supaya aku dapat bertemu dengannya lagi. Aku yakin kalau kamu melihat dia pasti kamu langsung akan terpesona dengan ketampanannya Vi.""Tampan dan kaya raya. Asik dong Ta kalau dijadikan pacar," ucap Viona tersenyum sambil
Hari ini, Rieta menggunakan celana jeans, kemeja kotak-kotak dan juga memoles wajahnya dengan make up tipis agar tidak terlihat pucat. Sebenarnya Rieta tidak ingin tampil menarik dihadapan Arlo, tetapi hati nuraninya berkata untuk tampil rapi dan menarik dihadapan Arlo.Viona sengaja tidak mengkritik penampilan Rieta yang rapi dan wangi itu. Karena nanti ia akan mengikuti Rieta secara diam-diam."Aku pergi dulu ya Vi.""Hmm, hati-hati. Jangan pulang terlalu sore," jawab Viona berpura-pura masa bodoh.Ternyata Rieta dan Arlo melakukan janji makan siang di cafe milik Arlo. Rieta meminta agar Arlo agar merapikan cafe tersebut. Dan dengan patuhnya Arlo langsung menuruti keinginan Rieta. Ia langsung menyuruh orang untuk membersihkan cafe dan menyiapkan makan siang terbaik."Wah ternyata tuan baik yang dimaksud Rieta benar-benar sangat tampan," batin Viona yang sejak tadi mengawasi pergerakan Rieta dan Arlo."Hmm, cantik juga wanita yang ditemui tuan. Tapi siapa dia?" batin Jacob bingung da
Rieta segera bercerita tentang idenya itu jika nantinya ia akan merubah konsep cafe menjadi suasana anak remaja. Karena melihat dari pangsa pasar, sepertinya suasana anak remaja sedang banyak diminati.Arlo merasa kagum dengan pemikiran Rieta. Sebagai seorang pengusaha Arlo merasa kalah karena memang ia hanya asal memilih konsep cafe yang ia miliki itu. Dulu dirinya membangun cafe tersebut hanya karena kemauan mantan tunangan, tetapi karena sudah terlanjur sayang dengan tempat tersebut membuat Arlo enggan untuk menjual tempat tersebut.Rieta merasa senang karena Arlo setuju dengan idenya itu. Sebuah jalan kesuksesan baru sepertinya sebentar lagi akan terbuka untuk Rieta.Viona juga nampak senang karena sahabatnya itu berhasil merayu seorang pengusaha tampan. Ia tidak menyangka jika Rieta bisa merayu seorang lelaki hanya dengan bernyanyi lagu pengantar tidur.Karena merasa Rieta aman bersama dengan Arlo, Viona pun memilih untuk pergi dari cafe tersebut. Begitu juga dengan Jacob, ia mem
Arlo tidak menjawab pertanyaan Rieta. Ia justru sibuk membuka barang-barang belanjaan yang ada didalam kantong plastik."Sekarang duduklah. Aku akan memasak untuk makan malam kita Rieta.""Ehh, kok jadi tuan Arlo yang masak? Biar saya saja tuan yang masak. Sebaiknya tuan yang duduk dan menunggu," ucap Rieta merasa tidak enak hati."Menurut saja apa perkataanku Rieta. Duduklah dengan manis, dan tunggu masakanku matang.""Tapi tuan.""Bisakah kau menjadi wanita yang penurut?" ucap Arlo menatap Rieta dengan tatapan tajam dan membuat Rieta menjadi takut."Baik tuan," ucap Rieta yang langsung duduk terdiam.Ternyata begini rasanya ditatap tajam oleh Arlo, pantas saja Viona tadi juga menjadi takut saat ditatap oleh Arlo.Sebenarnya Rieta merasa senang karena ini pertama kalinya ada seorang lelaki yang begitu perhatian dan mengistimewakan dirinya. Entah karena Rieta terlalu percaya diri atau tidak, tetapi ia merasa jika Arlo sepertinya tengah mencari perhatiannya.Tidak butuh waktu lama untuk
Meskipun penasaran dan curiga tetapi Rieta tidak ingin ikut campur masalah Viona, karena bagaimanapun juga Viona berhak memiliki privasi sendiri. Rieta pun akhirnya masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri karena ia sudah merasa sangat gerah seharian beraktivitas di luar rumah.Begitu juga dengan Arlo, setelah sampai di mansion ia segera membersihkan diri kemudian ia harus berhadapan dengan sang mommy karena tidak ikut makan malam bersama."Dari mana saja kamu Arlo? Mommy sampai harus mengajak Jack, Jacob dan Ambar untuk makan malam bersama dengan mommy. Kamu kan tahu kalau mommy tidak bisa makan sendiri.""Maafkan aku mom, aku lupa mengabari mommy jika tadi aku sedang pergi bersama dengan klien.""Arlo, perusahaan memang sepenuhnya adalah tanggung jawab dan kekuasaanmu. Kamu yang berhak mengelola perusahaan tersebut, tetapi mommy juga tahu bagaimana dan siapa saja orang yang bekerja sama dengan perusahaan kita. Jadi jangan coba-coba membohongi mommy.""Mom, aku tidak berbohong. A
Setelah semua persiapan siap, Arlo segera mencari orang untuk melakukan beberapa renovasi pada cafenya tersebut. Memang tidak akan ada banyak perubahan, tetapi Arlo ingin agar cafenya menjadi baru dan seperti terlahir kembali."Sepertinya tuan Arlo benar-benar serius menjalin kerjasama dengan wanita bernama Rieta itu Jac. Kita harus bergerak cepat melakukan tindakan. Kita harus mencari tahu siapa sebenarnya Rieta ini, apakah dia adalah penyanyi favorit tuan? Jika benar demikian untuk apa dia tidak mengakuinya dan bagaimana ceritanya dia dulu bisa bercerai dengan suami.""Tenang saja Jack, aku sudah menemukan beberapa bukti bahwa memang benar dia adalah Rieta penyanyi favorit tuan. Aku sudah meretas akun sosial medianya, tidak ada rahasia penting di dalam akun sosial media tersebut. Tidak ada juga foto kenang-kenangan dirinya dengan mantan suami ataupun dengan keluarga mantan suaminya. Tetapi sepertinya kita bisa bertanya kepada orang yang akhir-akhir ini dekat dengan Rieta.""Siapa or