Share

BDSJM 6 Awal Mula Keberhasilan

"Sabar Vi. Kamu mau teriak sekeras apapun orang itu tidak akan dengar. Sudah ayo kita ke supermarket."

"Dasar orang gila," ucap Viona yang masih merasa kesal karena mobil yang melempar sampah sembarangan itu tidak berhenti sama sekali.

Sambil menunggu Viona membeli gula dan keperluan lainnya, Rieta mengecek saldo tabungannya di mesin ATM yang terdapat didekat supermarket.

Ini adalah gaji pertama Rieta bekerja sebagai seorang penyanyi dan pembuat lagu. Meskipun wajahnya tidak terekspos sama sekali justru Rieta merasa lebih percaya diri karena wajahnya tidak dipertontonkan oleh semua orang.

"Hari ini aku ingin mentraktirkanmu makan. Kamu mau makan apa Vi malam ini?"

"Ciee yang sudah jadi penyanyi, sudah bisa mentraktir makan malam nih," ucap Viona menggoda dan menyenggol lengan Rieta.

"Aku belum jadi apa-apa Vi, ini baru permulaan dan semua ini bisa terjadi juga berkat dirimu. Kalau bukan karena kamu yang membantuku maka aku tidak bisa menjadi seorang penyanyi seperti sekarang meskipun aku bisa menulis lirik lagu yang bagus."

"Aku itu sudah yakin dari awal kalau kamu adalah wanita yang hebat Ta. Ini adalah awal mula balas dendammu dan awal mula kesuksesanmu. Aku yakin sebentar lagi kamu akan terkenal dan kamu harus bisa membanggakan diri di hadapan orang-orang yang dulu pernah meremehkanmu."

"Sambil menunggu semua itu terjadi sepertinya aku harus lebih ekstra dalam melakukan diet Vi supaya berat badanku kembali menjadi ideal. Karena sebagai public figure aku harus berpenampilan menarik. Tapi aku harap aku tidak menjadi terkenal, aku hanya ingin bekerja sebagai orang dibalik layar saja."

"Terserah deh kamu mau bagaimana Ta. Yang penting kamu bisa mendapatkan uang dan malam ini kamu harus mentraktirku makan sampai aku kenyang."

"Siap."

Viona mengajak Rieta untuk makan ke sebuah restoran bintang lima. Sebenarnya Rieta merasa sayang jika harus mengeluarkan uang untuk makan di restoran mahal. Tetapi karena yang meminta Viona, maka Rieta tidak bisa menolak. Ia memiliki banyak hutang budi dengan Viona.

"Terima kasih banyak ya Ta. Malam ini aku makan gratis dan makan enak, hahaha rasanya benar-benar puas," ucap Viona sambil mengusap perutnya yang sudah membesar karena kekenyangan.

"Vi, kamu yakin tidak ingin mendapatkan sedikit persenan dari hasil lirik lagu yang aku buat ini? Ini kan hadiah dariku untukmu."

"Tidak Ta, ini adalah kerja keras pertamamu. Tapi kalau kamu ingin membuat lagu lagi dan ingin memberikannya kepadaku maka aku tidak akan menolak. Nanti hasilnya kita bagi dua. Hehehe," ucap Viona sambil menaik turunkan alisnya.

"Siap. Besok aku akan membuat lagu lagi. Aku akan mulai bekerja keras mulai saat ini Vi. Aku akan membuktikan kepada semua orang kalau aku ini adalah wanita hebat."

"Nah, semangat begini dong. Baru aku suka."

Setelah menunggu satu minggu, akhirnya lagu Rieta dirilis secara resmi oleh produser Ali. Rieta dan Viona mulai gencar melakukan promosi diberbagai macam media sosial.

Dan tanpa diduga baru tiga hari dirilis, sudah banyak penonton yang menyukai dan mengomentari kolom video klip Rieta. Meskipun banyak orang yang mengomentari dengan kata-kata positif, tetapi ada saja yang juga memberikan komentar negatif.

Rieta tidak terlalu ambil pusing mengenai komentar-komentar tersebut, ia menganggap semua itu adalah pelajaran yang sangat berarti. Rieta semakin bersemangat dan berhasil membuat satu lirik lagu kembali. Dan lagi-lagi produser Ali menyukai lirik lagu yang dibuat oleh Rieta. Tetapi kali ini produser Ali memilih penyanyi terkenal untuk membawakan lagu tersebut agar karya Rieta lebih melebarkan sayap dan juga keuntungannya jauh lebih banyak.

"Hebat kamu Ta, belum ada satu bulan tapi kamu sudah berhasil membuat dua lagu dan semuanya disukai oleh produser Ali."

"Iya Vi, aku benar-benar bersyukur kepada Tuhan. Setidaknya awal karirku ini masih berjalan dengan mulus. Aku jadi memiliki tabungan untuk sementara waktu."

"Sekarang sebaiknya kamu mulai fokus Ta. Kamu harus mencari inspirasi untuk membuat lagu yang jauh lebih menarik dan diminati oleh banyak orang."

"Iya Vi, aku lebih suka menjadi penulis lagu daripada penyanyi. Mentalku ini sepertinya tidak akan kuat jika harus sering menerima kritikan pedas."

Jika Rieta tengah sibuk mempromosikan lagunya sendiri, melakukan diet, melakukan perawatan diri, dan membuat banyak lirik lagu, seorang lelaki bertubuh atletis dan tampan tengah menikmati lagu yang dinyanyikan oleh Rieta. Lelaki tersebut jatuh hati dengan suara wanita yang menyanyikan lagu tersebut.

"Lirik lagu ini benar-benar sangat menyentuh. Suara wanita ini juga sangat cocok. Aku jadi ingin bertemu dengan penyanyinya," ucap lelaki tersebut sambil meminum segelas wine yang sedang ia pegang.

"Tuan, sebaiknya tuan makan malam dulu sekarang. Sejak siang tadi tuan kan belum makan sama sekali."

"Nanti saja Jack. Aku belum lapar. Mendengar lagu ini membuat rasa sakit hatiku kembali terasa."

"Tapi tuan, asam lambung tuan nanti bisa kambuh. Tuan kan baru saja sembuh dan keluar dari rumah sakit. Sekarang tuan malah meminum wine tanpa makan terlebih dahulu. Dan sebaiknya tuan mematikan lagu itu, bukankah biasanya tuan tidak menyukai lagu melow seperti ini?"

"Bagaimana ya rasanya cinta sejati Jack? Apakah cinta sejati itu benar-benar ada?"

"Tuan, tuan jadi sedih kan karena mendengarkan lagu ini. Jika tuan bertanya tentang cinta sejati itu ada atau tidak maka saya akan menjawab ada. Saya dan Ambar adalah salah satu contohnya. Kami berdua sudah menikah sejak 13 tahun yang lalu, meskipun saat ini kami belum juga diberikan keturunan sama sekali tapi kami berdua masih berusaha untuk sabar dan menikmati hidup."

"Kau dan adikmu Jacob benar-benar sangat berbeda Jack. Tapi ya sudahlah. Aku tidak akan ikut campur masalah kehidupan kalian berdua."

"Sekarang tuan makan dulu ya."

"Aishh, kau ini berisik sekali Jack. Aku tidak mau makan."

"Ayolah tuan. Atau saya perlu memanggil nyonya agar tuan mau makan?"

"Hahh. Baiklah, aku akan makan. Aku tidak mau sampai mommy menceramahiku," ucap lelaki tersebut yang akhirnya berjalan menuju meja makan.

Sebenarnya lelaki tersebut sedang merasa sedih. Dua minggu yang lalu wanita yang sudah menjadi tunangannya selama lima tahun ternyata berselingkuh di belakangnya selama ini. Dan lebih parahnya wanita tersebut saat ini sudah hamil dengan selingkuhannya. Padahal lelaki tersebut sangat mencintai tunangannya tersebut.

"Arlo, astaga ini sudah jam 10 malam. Dan kamu baru makan malam? Mau masuk ke rumah sakit lagi kamu?"

"Mom, yang penting aku kan sudah makan sekarang. Jangan menceramahiku seperti ini."

"Kamu itu ya Ar, selalu saja mementingkan pekerjaanmu dibandingkan dengan kesehatanmu."

"Iya mom, maafkan aku."

"Tuan Arlo tadi juga minum wine padahal kondisi perutnya sedang kosong nyonya," ucap Jack mengadu.

"Astaga ARLO," ucap mommy Amera menjewer telinga Arlo.

"Aww sakit mom, ampun."

Arlo segera menatap tajam ke arah Jack yang tengah menahan tawa. Ia kesal karena asisten sekaligus pengawal pribadinya itu mulai berani mengadu.

"Awas saja kau Jack. Akan aku kurung dirimu didalam kandang Simba. Supaya kamu ketakutan dan menangis memohon kepadaku," batin Arlo penuh dengan dendam.

"Sekarang cepat habiskan makananmu dan langsung segera tidur Ar. Awas saja kalau sampai mommy mengetahui dirimu malah pergi bekerja lagi," ancam mommy Amera.

"Baik mom," jawab Arlo pasrah.

Lelaki berdarah Jerman, China, Indonesia dan campuran beberapa negara itu memang sangat takut dan juga menghormati sang mommy. Itulah sebabnya Arlo akan takut jika sang mommy sudah mulai berteriak, mencubit atau menjewer telinganya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status