"Sabar Vi. Kamu mau teriak sekeras apapun orang itu tidak akan dengar. Sudah ayo kita ke supermarket."
"Dasar orang gila," ucap Viona yang masih merasa kesal karena mobil yang melempar sampah sembarangan itu tidak berhenti sama sekali.Sambil menunggu Viona membeli gula dan keperluan lainnya, Rieta mengecek saldo tabungannya di mesin ATM yang terdapat didekat supermarket.Ini adalah gaji pertama Rieta bekerja sebagai seorang penyanyi dan pembuat lagu. Meskipun wajahnya tidak terekspos sama sekali justru Rieta merasa lebih percaya diri karena wajahnya tidak dipertontonkan oleh semua orang."Hari ini aku ingin mentraktirkanmu makan. Kamu mau makan apa Vi malam ini?""Ciee yang sudah jadi penyanyi, sudah bisa mentraktir makan malam nih," ucap Viona menggoda dan menyenggol lengan Rieta."Aku belum jadi apa-apa Vi, ini baru permulaan dan semua ini bisa terjadi juga berkat dirimu. Kalau bukan karena kamu yang membantuku maka aku tidak bisa menjadi seorang penyanyi seperti sekarang meskipun aku bisa menulis lirik lagu yang bagus.""Aku itu sudah yakin dari awal kalau kamu adalah wanita yang hebat Ta. Ini adalah awal mula balas dendammu dan awal mula kesuksesanmu. Aku yakin sebentar lagi kamu akan terkenal dan kamu harus bisa membanggakan diri di hadapan orang-orang yang dulu pernah meremehkanmu.""Sambil menunggu semua itu terjadi sepertinya aku harus lebih ekstra dalam melakukan diet Vi supaya berat badanku kembali menjadi ideal. Karena sebagai public figure aku harus berpenampilan menarik. Tapi aku harap aku tidak menjadi terkenal, aku hanya ingin bekerja sebagai orang dibalik layar saja.""Terserah deh kamu mau bagaimana Ta. Yang penting kamu bisa mendapatkan uang dan malam ini kamu harus mentraktirku makan sampai aku kenyang.""Siap."Viona mengajak Rieta untuk makan ke sebuah restoran bintang lima. Sebenarnya Rieta merasa sayang jika harus mengeluarkan uang untuk makan di restoran mahal. Tetapi karena yang meminta Viona, maka Rieta tidak bisa menolak. Ia memiliki banyak hutang budi dengan Viona."Terima kasih banyak ya Ta. Malam ini aku makan gratis dan makan enak, hahaha rasanya benar-benar puas," ucap Viona sambil mengusap perutnya yang sudah membesar karena kekenyangan."Vi, kamu yakin tidak ingin mendapatkan sedikit persenan dari hasil lirik lagu yang aku buat ini? Ini kan hadiah dariku untukmu.""Tidak Ta, ini adalah kerja keras pertamamu. Tapi kalau kamu ingin membuat lagu lagi dan ingin memberikannya kepadaku maka aku tidak akan menolak. Nanti hasilnya kita bagi dua. Hehehe," ucap Viona sambil menaik turunkan alisnya."Siap. Besok aku akan membuat lagu lagi. Aku akan mulai bekerja keras mulai saat ini Vi. Aku akan membuktikan kepada semua orang kalau aku ini adalah wanita hebat.""Nah, semangat begini dong. Baru aku suka."Setelah menunggu satu minggu, akhirnya lagu Rieta dirilis secara resmi oleh produser Ali. Rieta dan Viona mulai gencar melakukan promosi diberbagai macam media sosial.Dan tanpa diduga baru tiga hari dirilis, sudah banyak penonton yang menyukai dan mengomentari kolom video klip Rieta. Meskipun banyak orang yang mengomentari dengan kata-kata positif, tetapi ada saja yang juga memberikan komentar negatif.Rieta tidak terlalu ambil pusing mengenai komentar-komentar tersebut, ia menganggap semua itu adalah pelajaran yang sangat berarti. Rieta semakin bersemangat dan berhasil membuat satu lirik lagu kembali. Dan lagi-lagi produser Ali menyukai lirik lagu yang dibuat oleh Rieta. Tetapi kali ini produser Ali memilih penyanyi terkenal untuk membawakan lagu tersebut agar karya Rieta lebih melebarkan sayap dan juga keuntungannya jauh lebih banyak."Hebat kamu Ta, belum ada satu bulan tapi kamu sudah berhasil membuat dua lagu dan semuanya disukai oleh produser Ali.""Iya Vi, aku benar-benar bersyukur kepada Tuhan. Setidaknya awal karirku ini masih berjalan dengan mulus. Aku jadi memiliki tabungan untuk sementara waktu.""Sekarang sebaiknya kamu mulai fokus Ta. Kamu harus mencari inspirasi untuk membuat lagu yang jauh lebih menarik dan diminati oleh banyak orang.""Iya Vi, aku lebih suka menjadi penulis lagu daripada penyanyi. Mentalku ini sepertinya tidak akan kuat jika harus sering menerima kritikan pedas."Jika Rieta tengah sibuk mempromosikan lagunya sendiri, melakukan diet, melakukan perawatan diri, dan membuat banyak lirik lagu, seorang lelaki bertubuh atletis dan tampan tengah menikmati lagu yang dinyanyikan oleh Rieta. Lelaki tersebut jatuh hati dengan suara wanita yang menyanyikan lagu tersebut."Lirik lagu ini benar-benar sangat menyentuh. Suara wanita ini juga sangat cocok. Aku jadi ingin bertemu dengan penyanyinya," ucap lelaki tersebut sambil meminum segelas wine yang sedang ia pegang."Tuan, sebaiknya tuan makan malam dulu sekarang. Sejak siang tadi tuan kan belum makan sama sekali.""Nanti saja Jack. Aku belum lapar. Mendengar lagu ini membuat rasa sakit hatiku kembali terasa.""Tapi tuan, asam lambung tuan nanti bisa kambuh. Tuan kan baru saja sembuh dan keluar dari rumah sakit. Sekarang tuan malah meminum wine tanpa makan terlebih dahulu. Dan sebaiknya tuan mematikan lagu itu, bukankah biasanya tuan tidak menyukai lagu melow seperti ini?""Bagaimana ya rasanya cinta sejati Jack? Apakah cinta sejati itu benar-benar ada?""Tuan, tuan jadi sedih kan karena mendengarkan lagu ini. Jika tuan bertanya tentang cinta sejati itu ada atau tidak maka saya akan menjawab ada. Saya dan Ambar adalah salah satu contohnya. Kami berdua sudah menikah sejak 13 tahun yang lalu, meskipun saat ini kami belum juga diberikan keturunan sama sekali tapi kami berdua masih berusaha untuk sabar dan menikmati hidup.""Kau dan adikmu Jacob benar-benar sangat berbeda Jack. Tapi ya sudahlah. Aku tidak akan ikut campur masalah kehidupan kalian berdua.""Sekarang tuan makan dulu ya.""Aishh, kau ini berisik sekali Jack. Aku tidak mau makan.""Ayolah tuan. Atau saya perlu memanggil nyonya agar tuan mau makan?""Hahh. Baiklah, aku akan makan. Aku tidak mau sampai mommy menceramahiku," ucap lelaki tersebut yang akhirnya berjalan menuju meja makan.Sebenarnya lelaki tersebut sedang merasa sedih. Dua minggu yang lalu wanita yang sudah menjadi tunangannya selama lima tahun ternyata berselingkuh di belakangnya selama ini. Dan lebih parahnya wanita tersebut saat ini sudah hamil dengan selingkuhannya. Padahal lelaki tersebut sangat mencintai tunangannya tersebut."Arlo, astaga ini sudah jam 10 malam. Dan kamu baru makan malam? Mau masuk ke rumah sakit lagi kamu?""Mom, yang penting aku kan sudah makan sekarang. Jangan menceramahiku seperti ini.""Kamu itu ya Ar, selalu saja mementingkan pekerjaanmu dibandingkan dengan kesehatanmu.""Iya mom, maafkan aku.""Tuan Arlo tadi juga minum wine padahal kondisi perutnya sedang kosong nyonya," ucap Jack mengadu."Astaga ARLO," ucap mommy Amera menjewer telinga Arlo."Aww sakit mom, ampun."Arlo segera menatap tajam ke arah Jack yang tengah menahan tawa. Ia kesal karena asisten sekaligus pengawal pribadinya itu mulai berani mengadu."Awas saja kau Jack. Akan aku kurung dirimu didalam kandang Simba. Supaya kamu ketakutan dan menangis memohon kepadaku," batin Arlo penuh dengan dendam."Sekarang cepat habiskan makananmu dan langsung segera tidur Ar. Awas saja kalau sampai mommy mengetahui dirimu malah pergi bekerja lagi," ancam mommy Amera."Baik mom," jawab Arlo pasrah.Lelaki berdarah Jerman, China, Indonesia dan campuran beberapa negara itu memang sangat takut dan juga menghormati sang mommy. Itulah sebabnya Arlo akan takut jika sang mommy sudah mulai berteriak, mencubit atau menjewer telinganya.Akhir-akhir ini, Arlo menjadi orang yang pemalas. Kegiatannya hanya mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Rieta terus menerus. Entah mengapa perasaannya begitu tenang saat mendengarkan suara Rieta yang begitu menyentuh hati.“Bagaimana ya wajah penyanyi dari yang membuat lagu ini? Dia adalah seorang penyanyi dan juga pembuat lagu yang hebat. Pasti dia memiliki pengalaman yang begitu menyakitkan sehingga dapat menciptakan lagu yang begitu indah. Suaranya saja sudah membuatku terhipnotis, bagaimana kalau aku bisa bertemu dengannya secara langsung dan berbincang-bincang,” batin Arlo hingga membuatnya tersenyum sendiri.Tok tok tok“Tuan, apakah ........” ucap Jack terhenti saat ia masuk ke dalam ruangan dan melihat banyak dokumen yang masih utuh diatas meja kerja Arlo.“Ada apa Jack?” tanya Arlo dengan santainya.Jack hanya dapat mengelus dada. Ia ingin marah tetapi yang ingin ia marahi itu adalah bosnya.“Ada apa Jack, kenapa kau malah diam didepan pintu sambil mengelus dada? Apakah ka
"Aku harus bagaimana ya? Apakah aku harus membicarakan masalah ini kepada Rieta? Tetapi ini kan bukan sesuatu hal yang menjadi kepentingannya. Ini adalah masalah pribadiku. Karena jika aku menerima tawaran ini yang untung hanyalah perusahaan. Dan bagaimana jika bos dari pak Jack itu adalah orang jahat?" ucap produser Ali berbicara kepada dirinya sendiri karena merasa bimbang.Jack segera kembali ke kantor untuk menemui Arlo. Sebenarnya sangat mudah bagi dirinya untuk melakukan pembobolan akun media sosial milik Rieta. Tetapi Jack tidak ingin melakukan hal tersebut. Ia harus meminta persetujuan kepada Arlo terlebih dahulu untuk melakukan hal tersebut karena jika ia sampai gegabah bisa saja Arlo menjadi murka.Tok tok tok"Permisi tuan.""Ya, ada apa Jack? Apa kau sudah berhasil menyelesaikan misi yang aku perintahkan?""Maaf, belum tuan. Orang yang saya mintai tolong untuk membantu saya membutuhkan waktu tiga hari untuk berpikir.""Orang yang membantumu? Tumben sekali kau meminta bantua
Sesuai dengan rencana, sore hari ini Viona dan Rieta pergi ke tempat orang yang bisa membuat gerobak. Rieta berniat ingin mendesain gerobak yang ia inginkan itu agar terlihat menarik sehingga nantinya pembeli akan penasaran dengan apa yang ia jual.Viona tidak menyangka jika Rieta bisa memiliki pemikiran yang begitu luar biasa. Memulai sebuah usaha adalah tantangan tersendiri untuk setiap orang. Kegagalan ataupun kesuksesan adalah sebuah akhir dari usaha tersebut dan seseorang harus bisa menerimanya dari semua hasil yang akan dicapai.Namun bagi Viona, ia masih trauma jika mengingat kejadian dulu dimana dirinya mencoba membuka usaha tetapi bukannya untung yang datang melainkan rugi besar. Viona hanya bisa mendoakan agar usaha Rieta dapat laris manis sesuai dengan yang diharapkan.Rencana yang Rieta lakukan ini juga sudah diketahui oleh produser Ali. Produser Ali semakin menjadi bingung untuk menyampaikan kedatangan Jack kemarin kepada Rieta jika melihat Rieta yang sedang bersemangat da
Jacob segera melajukan mobilnya menuju ke perusahaan produser Ali untuk menyampaikan perintah dari Arlo. Disana tanpa sengaja sebenarnya Jacob sudah berpapasan dengan Rieta, tetapi karena Rieta memakai topi dan kaca mata sehingga membuat wajahnya tidak terlihat begitu jelas. Produser Ali merasa bingung mengapa bos dari perusahaan ternama ingin sekali menanam saham di perusahaannya hanya untuk bertemu dengan penyanyi pendatang baru seperti Rieta. Sepertinya produser Ali harus benar-benar menyampaikan masalah ini kepada Rieta agar Rieta lebih hati-hati kedepannya."Maaf pak Jacob jika saya terlihat seperti orang sombong. Tetapi saya benar-benar tidak bisa menerima tawaran dari bos kalian itu. Perusahaan rekaman saya ini hanyalah perusahaan kecil yang tidak dapat menghasilkan untung yang banyak. Jadi saya tidak ingin mengambil resiko. Apalagi Rieza ini adalah pendatang baru didunia hiburan, jadi dia tidak ingin sampai terlibat skandal dengan bos anda tersebut.""Hahaha, benar-benar menar
Setelah selesai bertemu dengan produser Ali, Rieta tidak langsung pulang. Ia teringat dengan sesuatu hal yaitu pergi ke sebuah cafe. Ia ingin menemui orang yang dulu telah menolong dirinya yaitu lelaki yang bernama Arlo.Rieta segera memesan taksi dan saat sampai di depan cafe tersebut, suasana cafe terlihat begitu berbeda."Apa cafe ini sudah tutup ya? Jangan-jangan tuan Arlo bangkrut? Ya Tuhan kasihan sekali. Lalu bagaimana nasibnya saat ini?" ucap Rieta seakan tidak percaya saat melihat kondisi cafe tersebut yang sudah terlihat banyak sarang laba-laba dan juga debu.Rieta melirik ke kiri dan ke kanan, suasana disekitaran cafe sudah sangat sepi. Ia pun memilih untuk pulang saja terlebih dahulu karena memang hari sudah gelap. Ia masih trauma jika mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu saat dirinya di rampok."Besok sepertinya aku harus kembali lagi ke cafe itu. Aku harus mencari tahu bagaimana keadaan tuan Arlo yang sebenarnya. Aku masih merasa tidak enak hati karena memiliki hut
Jacob akhirnya tidak jadi mengingatkan Arlo karena mommy Amera yang sudah memasang wajah menyeramkan bagaikan ingin memangsa musuh jika bergerak sedikitpun."Tuan Ali, ini sudah satu jam kita menunggu. Kenapa belum datang juga tamunya?""Iya ya. Sepertinya karena saya terlalu asik membaca novel online membuat tidak sadar jika tuan penanaman saham itu belum datang.""Saya juga dari tadi sibuk bermain game online tuan. Tapi karena saya ingin bunga air kecil makanya saya menengok jam, dan ternyata kita sudah berada disini selama satu jam tanpa memesan apapun. Apa tidak apa tuan?""Ya sudah kalau begitu biar saya pesan minum dulu. Kamu mau pesan apa Ta?""Jus apel saja tuan, kalau tidak ada air mineral juga tidak apa."Produser Ali dan juga Rieta masih tetap menunggu Arlo sampai datang, karena mereka berdua menghargai niat baiknya yang sudah menanam saham begitu besar di perusahaan rekaman. Tetapi hingga dua jam lamanya Arlo tidak juga datang dan itu membuat produser Ali menjadi kesal. Ia
Dikarenakan Rieta yang masih penasaran dengan kondisi cafe milik Arlo, sore ini ia akhirnya Pergi sendirian ke cafe tersebut lagi. Awalnya Rieta ingin mengajak Viona, tetapi Viona tidak dapat menemani karena dia harus menghadiri acara arisan di komplek."Jac, aku mau pergi sendirian sore ini. Tolong antarkan mommy pulang.""Baik tuan."Arlo menghela nafas lega saat semua pekerjaannya yang akhirnya sudah selesai ia kerjakan semua. Ia tiba-tiba saja merindukan tempat yang biasanya dulu ia gunakan bersama dengan mantan kekasihnya.Arlo segera melajukan mobilnya tanpa supir, ia ingin menenangkan pikiran dari banyaknya pekerjaan yang menumpuk tadi."Aku tanya-tanya sama siapa lagi ya tentang cafe ini? Tetangga sekitaran cafe ini tidak ada yang tahu sama sekali tentang pemilik cafe ini. Ada yang bilang pemiliknya seorang wanita, ada yang bilang juga pemiliknya seorang pria. Jadi yang mana yang benar?" ucap Rieta berbicara pada dirinya sendiri.Saat Arlo sampai di depan cafe miliknya, ia meng
Rieta merasa lega karena akhirnya ia dapat bertemu dengan Arlo kembali. Tetapi ia belum tenang karena belum bisa mengembalikan uang yang pernah ia janjikan untuk dikembalikan kepada Arlo."Besok saja deh aku menghubungi dia untuk mengembalikan uangnya. Ya Tuhan ternyata lelaki tampan seperti tuan Arlo itu memang benar-benar ada ya," ucap Rieta yang sejak tadi masih membayangkan wajah Arlo yang begitu sempurna tampannya."Baaaa.""Astaga Viona," ucap Rieta tersentak kaget."Hahaha, siapa suruh dari tadi bicara sendiri. Lagi mikirin apa sih Ta? Cerita dong sama aku," ucap Viona sambil memakan snack yang ia beli."Aku tadi baru saja bertemu dengan tuan baik yang pernah menolongku sebelum aku bertemu denganmu Vi.""Ohh. Terus, terus.""Ya aku minta saja nomer teleponnya. Supaya aku dapat bertemu dengannya lagi. Aku yakin kalau kamu melihat dia pasti kamu langsung akan terpesona dengan ketampanannya Vi.""Tampan dan kaya raya. Asik dong Ta kalau dijadikan pacar," ucap Viona tersenyum sambil