공유

Bab 116

작가: Levin Sergio
Nathan tersenyum, seakan tidak terjadi apa-apa. Dia hanya mengambil piring dan terus menikmati makanannya.

Sekarang dia dan Emilia sudah berpisah.

Jadi, Nathan juga tidak berniat untuk berbicara lembut dan menyanjung anggota Keluarga Sebastian, apalagi melayani mereka.

Dari sudut pandang lain, berdasarkan kekuatan yang Nathan miliki, dia juga tidak perlu bersikap rendah hati.

Jika Edward berperilaku baik, Nathan juga tidak akan memberinya pelajaran.

Namun, seperti yang dia katakan sebelumnya, jika tuan muda nomor satu di Beluno ini cari mati sendiri.

Jangankan Edward, sekalipun seluruh Keluarga Halim di Beluno, yang mana merupakan keluarga terkemuka, Nathan juga tidak akan segan lagi.

Dia tetap akan menghancurkan semuanya!

Sebelum datang ke Beluno, sudah banyak keluarga bangsawan yang hancur di tangan Nathan.

Ken menggertakkan giginya dan berkata, "Nathan, kami juga nggak peduli kamu pamer di depan Keluarga Sebastian."

"Tapi kamu berani memprovokasi kakak iparku. Hanya berdasarkan stat
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 384

    Jika Nathan benar-benar punya kemampuan untuk membuat Rafel menyerah, dia juga tidak perlu menjadi gigolo lagi.Terlebih lagi, di hari konferensi penilaian barang antik, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Nathan dibawa pergi oleh Rafel. Bahkan, bocah itu tidak berani melawan sama sekali!"Kak Alice, apa yang terjadi?" tanya Emilia.Dia menyadari bahwa raut wajah Alice terlihat buruk.Alice tersenyum sinis. "Jangan khawatir, Emilia. Nggak terjadi apa-apa, kok.""Hanya saja, Nathan beruntung lagi kali ini. Kepala Polisi Beluno memutuskan untuk membebaskannya."Emilia berkata dengan nada menghina, "Kak Alice, nggak perlu khawatir. Ini bukanlah apa-apa.""Pasti ini ulah Tiara, Regina, atau Bima yang membantunya dari belakang.""Nathan memang seperti itu. Dia selalu mengandalkan orang lain untuk membereskan kekacauan yang dibuatnya. Aku sudah malas berurusan dengannya lagi!"Alice menggertakkan giginya dan berkata, "Aku nggak peduli dengan Nathan yang sekarang ini. Menurutku, d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 383

    Selama panggilan telepon, nada bicara Alice tampak agresif, seolah-olah dia ingin meminta penjelasan.Rafel yang belum pulang kerja dan masih menulis laporan di kantor polisi itu memasang wajah penuh kebencian.Samuel telah mengeluarkan perintah dan memintanya untuk menulis laporan. Menyuruhnya untuk introspeksi diri dan juga menyatakan penyesalan mendalam atas apa yang dia lakukan pada Tuan Nathan.Tepat di saat itu, Alice meneleponnya. Rafel yang suasana hatinya lagi tertekan dan mudah tersinggung langsung emosi.Setelah menarik napas dalam-dalam, Rafel langsung meraung keras ke ponselnya. "Alice, dasar sialan!"Alice yang masih berada di restoran tepi sungai itu merasa telinganya berdenging. Dia pun langsung mengumpat, "Rafel, kamu gila? Kenapa kamu berteriak sekeras itu?""Apa yang kamu bicarakan? Suaramu begitu keras. Aku barusan nggak dengar jelas."Rafel menggertakkan giginya dan berkata dengan kejam, "Aku bilang sialan! Apa kamu dengar jelas sekarang?"Alice tampak mengerutkan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 382

    Emilia tersenyum sinis dan bertanya, "Kamu mengingatkanku? Memangnya kamu begitu baik?""Atau tujuanmu melakukan semua ini adalah untuk menarik perhatianku? Kamu berani menyangkal dan mengatakan itu nggak benar?"Ekspresi wajah Nathan berangsur-angsur berubah dingin. "Aku melakukan semua ini hanya demi satu tujuan.""Itu juga karena memandang wajah kakekmu, Tuan Besar Arga.""Selain itu, aku juga merasa kalau Grup Sebastian hancur di tanganmu, bukankah sayang sekali?"Emilia tersenyum mengejek. Dia mengekspresikan penghinaan terbesarnya dalam hati.Ken mencibir dan berkata, "Nathan, kamu sekarang mengendarai Mercedes-Benz G-Class dan berkencan dengan wanita kaya, jadi bisa dikatakan kamu memang sangat mengagumkan.""Tapi tahukah kamu apa latar belakangku?"Nathan berkata dengan nada meremehkan, "Aku nggak peduli dengan latar belakangmu. Yang aku tahu kamu hanyalah lawan yang kalah, gadis biasa yang berani bertaruh, tapi nggak mau mengakui kekalahan!"Ken berkata dengan kesal, "Nathan,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 381

    Alice berkata dengan percaya diri, "Kalian adalah kerabatku, juga adik dan ibunya Emilia. Kalau aku menolak, bukankah akan terlalu nggak masuk akal?""Bagus juga. Sirion berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Apalagi, penindasan terhadap dua kekuatan besar lainnya juga sangat stabil. Aku rasa, nggak butuh waktu lama lagi, Simon sudah bisa menyatukan dunia bawah tanah.""Ada bagusnya kalian berinvestasi sekarang karena ini termasuk waktu emas. Kalian tinggal tunggu menghasilkan uang saja!"Ken dipenuhi rasa terima kasih dan berkata, "Terima kasih, Kak Alice. Akhirnya, ada orang yang membawaku meraup keuntungan bersama. Aku juga sudah bisa pamer!"Tamara juga berkata dengan penuh harap, "Akhirnya, tabungan masa tuaku terjamin.""Terakhir kali, karena terlalu percaya sama Edward, bibimu ini hampir tertipu. Aku bahkan kehilangan segalanya."Alice berkata dengan nada meremehkan, "Emilia sudah memberitahuku tentang masalah Edward.""Pria itu memanfaatkan kepercayaan kalian padanya untuk me

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 380

    Nathan melirik jam. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam.Entah Arjun dan Nayana sudah mengambil tindakan atau belum.Namun, dia juga tidak terburu-buru. Lantaran dia akan mendapat berita besok pagi.Saat ini, ada beberapa orang yang sedang berbicara sambil bersenda gurau. Mereka duduk tidak jauh darinya dan Tiara."Kak Alice, kamu sangat cerdas, hebat, dan sangat keren. Kamu bahkan bisa bekerja sama dengan Simon, penguasa Sirion.""Benar sekali. Alice, kamu memang pantas menjadi anggota keluarga utama kami. Bahkan setelah datang ke Beluno, kamu terus memperlihatkan bakatmu. Kamu bisa dengan mudah duduk sejajar dengan tokoh-tokoh hebat dan menghasilkan uang. Bibi benar-benar kagum padamu!"Suara yang menyanjung dan menjilat ini terdengar begitu akrab di telinga Nathan.Begitu menoleh sedikit, dia mendapati bahwa itu adalah Ken dan Tamara.Selain kedua orang itu, masih ada Alice dan Emilia di sana.Alice tersenyum dan berkata, "Ken, Bibi, jangan memujiku lagi.""Simon ha

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 379

    Nathan berkata dengan nada datar, "Kakak seperguruanmu selalu punya pendapat denganku, jadi nggak heran dia menyebutku. Aku rasa dia mungkin memarahiku di depan Dokter Bayu dan dirimu, 'kan?"Tiara berkata dengan agak malu, "Dia nggak memarahimu, karena aku nggak memperbolehkan dia mengatakan hal-hal buruk tentangmu.""Dia tanya padaku, apa aku nggak mau bersamanya karena kamu?""Dia juga bertanya padaku, apa hubungan kita sekarang? Dia tanya apa aku ... menyukaimu?"Suara Tiara makin kecil. Bahkan, beberapa kata terakhirnya nyaris tidak terdengar!Namun berdasarkan pendengaran tajam milik Nathan, pria itu tentunya bisa mendengar semuanya dengan jelas.Ugh!Dalam sekejap, Nathan langsung kehilangan kata-kata.Dia melirik gadis di hadapannya yang memiliki tubuh seksi dan juga berwajah menarik itu, lalu berkata sambil tersenyum, "Jadi, apa pendapatmu?"Tiara tertegun sejenak. Jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia juga tergagap, "Kamu ... kamu bilang ... apa?"Melihat penampilan Tiar

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 378

    Tiara tersenyum dan berkata, "Orang pintar suka makan manis. Kamu sendiri sangat pintar, jadi kamu lebih suka manis daripada aku."Nathan menatapnya dan berkata, "Kamu kelihatannya punya banyak pikiran. Apa terjadi sesuatu padamu?"Setelah ragu sejenak, Tiara pun mendesah. "Juga bukan masalah besar. Kakekku bertengkar hebat dengan kakak seperguruanku. Kakekku bahkan mengancam akan mengeluarkannya dari sekte."Nathan bersenandung dan tidak mengatakan apa pun.Tidak leluasa baginya untuk ikut campur dalam masalah yang terjadi dalam Keluarga Wijaya.Tiara terus melanjutkan, "Saat Keluarga Wijaya menggerakkan semua murid untuk menyelamatkanmu, kakak seperguruanku sudah nggak suka. Dia menentangku dan juga menentang kakekku.""Setelah kamu baik-baik saja, kakek pulang dan memarahi kakak seperguruan. Siapa sangka, reaksi kakak seperguruan sangat intens. Kakek nggak tahan lagi dan mulai berdebat dengannya."Nathan berkata, "Aku menyadari kakekmu punya sifat pemarah.""Tapi Tiara, aku akan mem

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 377

    Tuan Edgar yang berjalan keluar dari Rumah Sakit Perdana Beluno bersama dua pengawal pribadinya itu tampak santai."Aku benar-benar takut setengah mati. Ternyata bajingan kecil itu menipuku. Aku hampir jatuh dalam jebakannya!"Tuan Edgar baru saja menjalani pemeriksaan menyeluruh di Rumah Sakit Perdana.Memang ada beberapa masalah kecil, tetapi tidak ada masalah besar sama sekali, apalagi penyakit yang mengancam jiwa!Untuk berjaga-jaga, Tuan Edgar yang begitu menghargai nyawanya, meminta dokter terbaik dari Rumah Sakit Perdana untuk memeriksanya.Pihak rumah sakit mengatakan bahwa wakil kepala rumah sakit mereka, yang mana punya keterampilan medis terbaik sedang tidak berada di rumah sakit.Jika Tuan Edgar membutuhkannya, dia bisa membuat janji.Tuan Edgar langsung pergi. Mengingat statusnya, mustahil dirinya akan membuat janji.Pengawal wanita itu tertawa dan berkata, "Tuan Edgar, tubuh Anda bahkan jauh lebih kuat dari pemikiranmu.""Bocah bernama Nathan itu jelas-jelas menipumu."Pe

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 376

    Wajah Tuan Edgar berubah pucat. Dia mencibir. "Nak, aku hampir termakan omonganmu!""Haha. Kata-katamu barusan terdengar nyata sekali. Apa kamu kira aku begitu mudah ditipu?"Nathan merentangkan tangannya dan berkata, "Tuan Edgar, percaya nggak, kamu akan tahu jawabannya dalam tiga hari."Jantung Tuan Edgar berdebar kencang. Dia sudah hampir gila dibuat Nathan.Penyakit datang tak pandang bulu. Meski dia sangat berkuasa, dia juga tidak bisa menghindari yang namanya penyakit.Kalau benar seperti yang dikatakan bocah ini, dirinya menderita penyakit serius dan tidak berusia panjang, maka itu akan menyusahkan!Lebih baik memercayai bahwa sesuatu itu ada daripada memercayai bahwa sesuatu itu tidak ada. Berpegang pada prinsip itu, Tuan Edgar buru-buru berpamitan pada Nayana dan meninggalkan Analin bersama anak buahnya.Nayana menutup mulutnya dan tertawa, "Dasar bodoh! Bisa-bisanya dia percaya semua ini.""Dilihat dari kondisinya barusan, dia mungkin akan pergi ke rumah sakit untuk melakukan

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status