Home / Rumah Tangga / Bangkitnya Istri Kaya yang Terluka / 57. Rasa Bersalah yang Tak Pernah Padam

Share

57. Rasa Bersalah yang Tak Pernah Padam

Author: Banyu Biru
last update Last Updated: 2025-07-24 12:31:13

Aku terpaku, kata-kata Bimo menggantung di udara, memutar-mutar di benakku seperti gema yang tak berkesudahan. Delia tahu? Pertanyaan itu berkelebat, meninju ulu hatiku.

Jika Delia tahu, mengapa ia tetap bersikeras? Mengapa ia tetap memaksakan pernikahan ini, yang jelas-jelas akan menghancurkan hatiku? Apakah Delia memang sengaja melakukannya? Sebuah strategi licik di balik topeng kepasrahan seorang yang sakit? Tanganku mengepal.

Rasa perih karena pengkhianatan seolah menyelimuti. Namun, lebih dari itu, ada keraguan yang merayap. Bimo menatapku, sorot matanya yang biasanya tenang kini memancarkan keseriusan yang dalam. Seolah ia sedang mempersiapkan diri untuk membongkar kebenaran pahit lainnya. Aku menggenggam jemariku erat, mencoba menahan gejolak dalam dada.

“Bagaimana… bagaimana Delia tetap memaksakan pernikahan ini, meksipun ia tahu Saka mencintaiku sejak dulu?” tanyaku, suaraku serak, nyaris tak terdengar.

Bimo menghela napas panjang, tatapannya menerawang ke depan, seolah seda
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
uwghulkhfzuql (hagvwhhgvvqjba)
malam pertama pastinya sama istri pertama, entah sekarat atau g istri kedua juga harus tahu batasan yg hanya bisa dimiliki istri kedua wahai delia, jd wajar kalo saka ga menafkahi batin istri keduanya yg bahkan dengan istri pertama blm
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkitnya Istri Kaya yang Terluka   59. Bimo Pamit

    Mentari pagi menembus tirai jendela kamarku, menyapa dengan sinar hangat yang mengundang semangat. Setelah sekian hari berkubang dalam emosi dan luka batin, aku merasa lebih kuat hari ini. Luka di hati memang belum sepenuhnya sembuh, tapi aku sudah cukup dewasa untuk tidak membiarkannya menghentikan langkahku. Aku kembali menikmati rutinitas pagi. Mandi dan sarapan seperti biasa, setelahnya aku berpamitan pada Mbok Nah dan mengirim pesan singkat untuk ibu. Sesaat aku menatap kontak Saka. Dengan membuang rasa sungkan, aku kembali mengirim pesan . Mengucap selamat pagi dan tak lama, Saka membalas pesanku. Lebih romantis timbang pesanku. Aku tersenyum. Kupacu mobilku menuju toko material yang selama ini jarang kulihat lagi. Begitu aku tiba, suasana sibuk langsung menyambut. Suara deru mesin pemotong, desisan cat, hingga tawa para pekerja terdengar bersahut-sahutan. Di balik meja kasir, Fitri sedang mencatat pesanan sambil menjawab telepon. “Mbak Nada!” serunya begitu melihatku. “Ad

  • Bangkitnya Istri Kaya yang Terluka   58. Mencoba Tegar

    Aku melangkah bersama Bimo, menyusuri lorong rumah sakit menuju kamar perawatan Delia. Hatiku mungkin masih berat, tapi juga perlahan aku mulai menemukan titik damai. Setidaknya, aku tahu arah langkahku sekarang. Aku ingin melakukan hal yang bisa menebus rasa bersalahku pada Delia. Dan Saka, aku tak ingin membebaninya dengan pilihan-pilihan yang sulit. Aku akan mendukungnya, apapun itu, meski aku harus kembali merasakan sakit. Mas Danar dan Saka memang sama-sama mendua. Sama-sama membuatku sakit tapi sekali lagi, kondisi kali ini berbeda. Pintu kamar terbuka pelan. Delia sedang duduk di atas ranjang dengan bantal bertumpuk di belakang punggungnya. Wajahnya terlihat lebih segar dan bahagia. Aku tersenyum menatapnya. Mengabaikan semua hal buruk yang telah Delia lakukan. Saka duduk di sisi tempat tidur, menggenggam tangan Delia, sementara Delia menyandarkan kepala di bahunya dengan manja.Sakit juga ternyata melihat mereka bermesraan seperti itu. Aku menghela

  • Bangkitnya Istri Kaya yang Terluka   57. Rasa Bersalah yang Tak Pernah Padam

    Aku terpaku, kata-kata Bimo menggantung di udara, memutar-mutar di benakku seperti gema yang tak berkesudahan. Delia tahu? Pertanyaan itu berkelebat, meninju ulu hatiku. Jika Delia tahu, mengapa ia tetap bersikeras? Mengapa ia tetap memaksakan pernikahan ini, yang jelas-jelas akan menghancurkan hatiku? Apakah Delia memang sengaja melakukannya? Sebuah strategi licik di balik topeng kepasrahan seorang yang sakit? Tanganku mengepal.Rasa perih karena pengkhianatan seolah menyelimuti. Namun, lebih dari itu, ada keraguan yang merayap. Bimo menatapku, sorot matanya yang biasanya tenang kini memancarkan keseriusan yang dalam. Seolah ia sedang mempersiapkan diri untuk membongkar kebenaran pahit lainnya. Aku menggenggam jemariku erat, mencoba menahan gejolak dalam dada.“Bagaimana… bagaimana Delia tetap memaksakan pernikahan ini, meksipun ia tahu Saka mencintaiku sejak dulu?” tanyaku, suaraku serak, nyaris tak terdengar.Bimo menghela napas panjang, tatapannya menerawang ke depan, seolah seda

  • Bangkitnya Istri Kaya yang Terluka   56. Pernikahan Tanpa Restu

    Aku melangkah keluar dari kamar perawatan Delia, menyisakan Saka dan keluarga barunya di dalam. Setiap langkahku terasa berat, seperti menyeret beban.Kuhela nafasku berkali-kali, sementara udara rumah sakit yang dingin kini terasa membakar paru-paruku, dengan bau antiseptik yang tadi mual kini menusuk hingga ke ulu hati. Aku adalah istri yang baru saja mengizinkan suaminya menikah lagi, demi sebuah harapan yang bahkan tidak bisa kupegang.Setidaknya, Delia sekarang sudah menikah dengan Saka. Semoga itu memberinya kekuatan untuk bertahan. Harapanku begitu, di tengah keretakan hatiku sendiri.Aku mencari sudut yang tenang di lorong rumah sakit, duduk di kursi tunggu yang dingin, dan membiarkan air mata yang kutahan sejak tadi tumpah tanpa suara. Rasanya seperti sebuah topeng yang selama ini kukenakan akhirnya pecah, memperlihatkan semua kerapuhan di baliknya. Aku tahu ini adalah hal yang benar, tindakan yang manusiawi. Tapi, kebenaran seringkali terasa begitu menyakitkan.Pikiranku ber

  • Bangkitnya Istri Kaya yang Terluka   55. Saka dan Danar

    Setelah tangisku mereda, Saka perlahan melepaskan pelukannya. Ia menyeka air mata di pipiku dengan ibu jarinya, sorot matanya masih dipenuhi kekhawatiran. “Sudah lebih tenang?” tanyanya lembut. Aku mengangguk, mencoba menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Ruangan ini, yang seharusnya terasa penuh kebahagiaan, kini diselimuti oleh kesedihan kami berdua. “Ada hal lain yang perlu kamu tahu, Nada,” ujar Saka, suaranya terdengar berat. Ia membimbingku duduk di sofa ruang tamu. Aku menatapnya penuh tanya, firasatku tidak enak. Saka menghela napas panjang sebelum melanjutkan, “Danar datang menemuiku di rumah sakit kemarin.” Mataku membelalak. Degup jantungku langsung berpacu. Mas Danar? Untuk apa dia menemui Saka? Rasa khawatir dan bingung mencampur aduk dalam benakku. “Dia… dia bilang apa?” tanyaku, suaraku nyaris tak terdengar. Saka menatapku lurus, ekspresinya serius. “Dia memintaku untuk menjauhimu, Nada.” Aku terdiam, mencerna kata-kata Saka. Mas Danar datang un

  • Bangkitnya Istri Kaya yang Terluka   54. Masa Lalu yang memudar

    Mataku mengerjap karena mencium aroma kopi yang samar. Aku menggeliat pelan dan beranjak untuk bangun. Melepas mukena yang tak sempat kulepas setelah selesai subuh. "Kau sudah bangun?" Aku menoleh menatap ibu yang sedang membuka tirai jendela yang masih tertutup rapat. Seketika cahaya matahari pagi menyeruak masuk lewat jendela yang kini telah terbuka lebar. "Jam berapa, Bu?" Tanyaku sambil melipat mukena dan merapikannya di ujung ranjang."Baru pukul enam!" Aku menghela nafas. Sudah lama aku tak tidur senyenyak ini. Entah kapan terakhir kalinya. "Bagaimana tidurmu, nyenyak?"Ibu mendekat lalu duduk di sisiku. "Hem. Nyenyak!" Jawabku. Ibu tertawa kecil. "Syukurlah. Ibu was-was kalau kamu gak nyaman!" Ibu mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan sehelai rambut dari dahiku dengan lembut. "Mau sarapan apa? Ibu sudah masak nasi uduk kesukaanmu, Soto juga ada" Perutku langsung keroncongan mendengar tawaran ibu. "Ayo bangun. Ibu sudah siapkan kopi di meja!" Aku mengangguk. "Iya, B

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status