Share

Sudah Terlambat

Jantung Kania serasa berhenti berdetak saat mendengar ucapan Devan. Rasa gugup segera melanda Kania, kenapa Devan bisa mengetahuinya?

"Kenapa Mama selalu berbohong? Mama bilang Papa sudah meninggal, tapi ternyata Papa masih hidup."

"Sayang, biar Mama jelaskan."

"Devan tidak mau mendengar penjelasan Mama. Mama pembohong."

Devan terlihat membuka pintu mobilnya lalu berlari meninggalkan Kania. Kania segera panik, ia ikut berlari menyusul Devan.

"Kamu mau kemana?"

"Devan mau ketemu Papa."

"Papa? Papa yang mana? Kamu tidak punya Papa,"

"Tadi itu Papa Devan. Lebih baik Devan tinggal bersama Papa karena Mama selalu berbohong."

Jantung Kania seolah diremat saat mendengar ucapan Devan saat ini. Hatinya terasa sangat sakit, bagaimana bisa puteranya berkata seperti itu? Kontrol diri Kania akhirnya terlepas, dengan nada yang tinggi ia mulai membentak Devan.

"DIA SUDAH MEMBUANG KITA! DIA SUDAH MEMBUANG KITA SEJAK KAMU ADA DI KANDUNGAN MAMA."

Kania menghela nafasnya yang terasa sangat sesak kali ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status