Share

Dia Anakku, Bukan?

Hari ini Kania merasa tidak tenang. Semenjak kedatangan Sean tempo hari ke butiknya, Kania selalu merasa was was. Ia takut Sean akan mengetahui semuanya, Ia takut Sean akan mengambil Devan dari sisinya jika mengetahui jika Devan adalah darah dagingnya. Tidak, ia tidak bisa diam saja. Ia harus mengawasi Devan lebih ketat lagi. Kania mengambil ponsel yang berada di sakunya lalu memanggil Bi Minah.

"Biar saya saja yang menjemput Devan hari ini Bi, Bibi beristirahat saja di rumah."

"Baik Neng,"

Setelah berkata seperti itu, Kania menutup panggilannya lalu mengambil tas tangannya. Ia bergegas ke arah mobilnya yang terparkir lalu melajukannya ke arah sekolah Devan. Entah kenapa firasatnya buruk hari ini, entah apa yang sebenarnya terjadi.

Hanya sampai lima belas menit, Kania tiba di sana. Ia memandang sekeliling mencari keberadaan Devan, namun alangkah terkejutnya Kania saat menemukan Devan tengah berbincang dengan Sean. Jantung Kania seolah melompat dari tempatnya, sedang apa Sean di sini?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status