Share

Bab 40

Sepuluh menit kemudian ponsel Anisa berdering.

Anisa menjawab panggilan tersebut, lalu mengirimkan pesan kepada Sania dan buru-buru pergi.

Vanzoe tersenyum mengejek saat melihat Anisa yang buru-buru pergi.

Dari mana Anisa mendapatkan keberanian sebesar ini? Berani-beraninya dia datang ke pesta ini tanpa sepengetahuan Theo.

Apa kurangnya Theo? Dia berkali-kali lipat jauh lebih baik daripada para pria di sini.

Vanzoe tidak mengerti jalan pikiran wanita.

Sania mengerutkan alisnya, lalu membalas pesan Anisa.

[ Ada masalah apa? Kamu buru-buru banget. ]

Anisa membalas pesan Sania.

[ Masalah besar! Aku ceritakan nanti. Maaf, ya! ]

Yang menelepon Anisa adalah pengawalnya Theo. Pengawal sudah menunggu Anisa di depan pintu hotel.

Anisa agak takut melihat pengawalnya Theo. Para pengawal ini sama seperti majikannya, tidak punya hati nurani.

Begitu Anisa keluar, sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Pengawal menurunkan kaca jendela dan menatap Anisa.

Anisa bergegas membuka pintu mobil dan masuk.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status