Share

Bab 3

Penulis: PenaSenja
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-08 12:38:36

“Bukan urusanmu, Rachel"

"Bukan urusanku? Kau lupa siapa kau di sini, Valerie? Aku rasa kau tak bodoh kan." Rachel kembali melempar senyum penuh kemenangan kearahnya.

Valerie semakin gugup menyadari kebodohannya. Dia melirik ke bawah, melihat penampilan dirinya yang ternyata sangat berantakan. Pantas saja Rachel mengatakan mencurigainya.

“Kau pikir bisa menipu semua orang dan Edward, Valerie? Cih....pantas saja Edward tak pernah mencintaimu, karna kau memang wanita jalang dan murahan, Valerie!”

“Tutup mulutmu, Rachel!”

Rachel terkekeh melihat wajah dingin Valerie. “Kenapa, Valerie? Kau memang wanita jalang ‘kan? Itu sebabnya Edward jijik denganmu.”

Valerie memejamkan mata erat mendengar ucapan Rachel. Dadanya bergemuruh naik turun, tapi mengingat bagaimana penampilannya dan malam yang semakin larut, Valerie menekan emosinya.

Valerie tau apa yang akan terjadi jika dia membalas Rachel. Tak hanya penghuni mension yang akan bangun, tapi mereka juga akan melihat penampilannya saat ini.

Valerie kembali berbalik dan tak berniat bertengkar dengan Rachel. Karna pergi ke kamar jauh lebih baik sekarang, sebelum semua penghuni mension bangun dan melihatnya.

“Kau pikir bisa pergi dari sini, Valerie? Edward harus melihat penampilanmu malam ini dan tau kau baru saja kembali pulang."

Mendengar ucapan Rachel, Valerie mengepalkan tangannya. Jantungnya semakin berdetak kencang dan takut bukan main. Bagaimana jika Rachel benar-benar membangunkan semua orang?

Apakah Edward akan menceraikan?

Rachel kembali tersenyum lebar mendekati Valerie dan melihat wajahnya yang pucat.

“Lihatlah wajahmu, Valerie. Kau sangat gugup malam ini. Kau takut Edward datang dan melihatmu ’kan?” kekehnya lirih.

“Kau salah Rachel! Aku tak takut, tapi apa kau yakin akan mengatakan semua ini pada Edward, karna bila dia bangun dan melihatku, aku juga akan memberitahunya apa yang kau lakukan di luar sana."

“Apa maksudmu, Valerie?!” sahut Rachel terkejut.

Melihat wajah kaget Rachel, kini Valerie yang tersenyum penuh kemenangan. “Kenapa, Rachel? Katakan saja pada Edward sekarang, tapi jangan salahkan aku bila mereka tau tentangmu.”

Mendengar ancaman Valerie, Rachel mengepalkan tangannya erat. Buku jemarinya sampai terlihat memutih, begitu juga dengan otot tangannya yang terlihat menonjol.

Sejak dulu Rachel sangat membenci Valerie. Itu sebabnya dia selalu mencari kesempatan untuk menyingkirkan Valerie dari kehidupan kakaknya.

Menyadari Rachel tak lagi mengancam, Valerie kembali melanjutkan langkahnya pergi ke kamar. Sampai di kamar, dia sedikit kesal menyadari Edward tak ada di kamar. Namun dia juga lega karna Edward tak melihatnya malam ini.

"Sampai kapan kau melihat dan menganggapku, Ed? Kau tau, aku melakukan ini karna kecewa denganmu."

Valerie menatap kamar mewah dan luas di depannya. Tak ada kehangatan yang terjadi di kamar ini, hanya ada sandiwara yang kerap kali terlihat. Meski begitu, Valerie berharap suatu saat Edward akan menerima dirinya sepenuh hati.

Valerie tak sadar menginginkan Edward luluh dengannya, tapi malam ini dia justru membuat ulah dengan tidur bersama pria asing. Valerie tak berpikir bagaimana reaksi Edward saat tau dirinya tidur dengan laki-laki lain. Padahal, selama ini dia berharap hanya dia di hati Edward, tapi bodohnya justru melakukan kesalahan malam ini.

*

“Ed, kau pulang!” seru Valerie terkejut ketika membuka mata mendapati Edward—suaminya.

Valerie segera bangun dari ranjang dan memeluk erat sang suami. Namun, senyum itu tak berlangsung lama dan berubah masam saat mencium aroma parfum wanita lain.

Valerie mengenali parfum yang menempel di tubuh Edward pagi ini. Ini bukan pertama kalinya Valerie mencium parfum seperti ini di tubuh Edward.

Sudah sering, bahkan hampir dua hari sekali dia menciumnya, tapi Valerie tak bisa melakukan apapun dan tak berani bertanya pada Edward walau sekedar basa-basi.

Hanya saja kadang Valerie sangat iri dan ingin protes, tapi mengingat bagaimana pernikahan mereka membuat Valerie sadar diri dan mengurungkan niatnya.

Sebelumnya, bukankah dia sudah tau dan siap dengan konsekuensinya? Lalu kenapa sekarang dia mengeluh dan sakit hati. Harusnya dia tak sakit hati, karna ialah yang datang dalam kehidupan mereka.

Selain itu, Edward pasti akan marah dan kembali mengingatkan dirinya bahwa ia tak mencintanya dan hanya mencintai kekasih—Emily.

"Aku lelah."

Valerie tersenyum mendengar ucapan Edward. "Aku akan siapkan air hangat untukmu, Ed. Tunggu sebentar."

"Tidak perlu, aku bisa mandi dengan air dingin."

"Tapi, Ed, kau harus mandi air hangat. Semalaman kau terkena udara dingin di luar, aku tak mau kau sakit. Lagipula ini sudah menjadi tugasku menyiapkan mandi untuk suaminya."

Valerie segera berbalik dan melangkah lebar menuju kamar mandi. Apalagi jika bukan menyiapkan air hangat untuk Edward. Padahal, Valerie tau Edward tak pergi ke luar kota seperti yang ia katakan. Melainkan menemui Emily, tapi Valerie hanya diam dan mengangguk saat mendengar ucapan Edward. Ini bukan pertama kali, tapi hampir setiap hari Edward bertemu dengan Emily. Bodohnya Valerie, selalu menyiapkan kebutuhan Edward.

Selain tak ingin bertengkar, Valerie juga tak ingin Edward semakin membenci dirinya. Itu sebabnya dia diam meski tau Edward membohonginya berulang kali.

Bagi Valerie yang penting Edward kembali pulang, tak perduli hati Edward untuk siapa. Karna Valerie yakin, suatu saat Edward akan menerima kehadirannya dan melupakan Emily.

Kadang Valerie berpikir bahwa sebenarnya Edward hanya kasihan pada Emily yang miskin dan yatim piatu. Selain itu Emily juga teman Edward, berbeda dengan dirinya yang orang baru dan butuh proses.

Ya, Valerie lah wanita baru dalam kehidupan Edward. Dia jatuh cinta pada Edward saat pandangan pertamanya. Namun, Valerie kecewa saat tau Edward sudah memiliki kekasih. Valerie pun berusaha membunuh rasa cintanya pada Edward dan melupakannya.

Tapi Tuhan justru kembali mempermainkan hati Valerie saat mendengar Perusahaan Edward bangkrut. Dia pun memanfaatkan kesempatan itu untuk memiliki Edward.

"Apa kau ingin aku jatuh di sana, Valerie?"

Lamunan Valerie buyar mendengar suara Edward. Dia terkejut melihat air bathub menggenang di kakinya.

"Astaga, kupikir bathub nya belum penuh, Ed." Valerie segera berdiri dan menoleh. "Maaf, Ed. Bisakah kau tunggu sebentar saja? Lantainya licin, kau juga bisa terjatuh di sini."

"Tak perlu, aku bisa mandi di kamar lainnya."

Valerie segera berlari dan menghentikan Edward yang berniat pergi, tanpa peduli dengan keselamatannya sendiri. Padahal, lantainya penuh dengan air dan bisa saja dia terjatuh, tapi yang ada di kepala Valerie Edward tak boleh pergi.

"Ed, ini hanya sebentar. Percayalah."

"Kau ingin aku menunggumu membersihkan kamar mandi, Valerie?"

Valerie seketika menyadari kebodohannya mendengar pertanyaan Edward. "Maaf, aku tak tau airnya akan memenuhi kamar mandi, Ed."

"Sudahlah, jangan membuat keributan hari ini, aku lelah dan tak ingin berdebat denganmu, Valerie."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 29

    Zack diam dan justru berbalik, lalu melangkah lebar menghampiri pintu, tapi langkahnya berhenti saat Megan berdiri di depannya. “Kau belum menjawab pertanyaanku, Zack. Kau mengenal Valerie, dan apa hubunganmu dengannya?” tanya Megan semakin gelisah. “Bukan urusanmu, Megan.” Megan menggelengkan kepala keras mendengarnya. “Jawab Zack. Ada hubungan apa antara kau dan Valerie? Kau datang menemuiku setelah bertahun-tahun hanya menanyakan dia. Tak mungkin ini suatu kebetulan.” Zack diam, wajahnya masih sama datar dan dingin. Dia sama sekali tak berniat menjawab pertanyaan Megan. “Apa karna Valerie kau memutuskanku tiba-tiba, Zack?” Zack menyunggingkan sudut bibirnya ke atas. “Jangan membawa orang lain dalam hubungan kita, Megan. Apa yang kulakukan padamu, sama sekali tak ada hubungannya dengan Valerie.” Setelah mengatakan itu Zack melanjutkan langkahnya membuka pintu. Tak peduli dengan panggilan Megan. “Cari tau di mana Valerie berada saat ini!” titahnya pada Alpi yang mengiku

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 28

    “Apa ini?” tanya Edward terkejut melihat berkas perceraian di tangannya. “Siapa yang berani melakukan ini? Aku tak pernah ingin menceraikan Valerie!”“Maaf, Tuan Edward. Nona Valerie yang ingin bercerai dari Anda, dan Nona sudah menandatangani berkasnya.”Edward terkejut mendengar ucapan pria di depannya. Berbeda dengan Martha serta Rachel yang tak peduli dan justru terkesan senang mendengar semua itu. Tapi yang sebenarnya mereka juga kecewa saat mendengar ucapan dokter. Martha berpikir Edward memang harus lepas dari Valerie, dan dia berhak mendapatkan kebahagiaan, meski kebahagiaan itu sudah hilang sekarang. 'Bukankah Edward bisa mencari yang lain, yang jauh lebih baik.’ Itulah yang ada di kepala Martha saat ini. Sekali lagi Edward mengalihkan pandangannya pada berkas di tangannya. Detik kemudian Edward meremas berkas di tangannya dan berkata, “Sampai kapanpun, aku tak akan pernah menceraikan Valerie.”“Apa maksudmu, Edward. Apa yang kau harapkan dari perempuan sial sepertinya. J

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 27

    Plak.. Valerie terkejut dan meringis kesakitan mendapatkan tamparan keras dari Edward. Dia menyentuh pipi kirinya yang terasa panas dan kram. Valerie yakin pipinya memerah saat ini. Sementara Edward merasa menyesal telah menampar Valerie, tapi mengingat Valerie telah berselingkuh bahkan berani membawa pria itu kemari, dadanya kembali bergejolak. “Selama kau menjadi istriku, aku tak akan membiarkan kau selingkuh dariku, Valerie. Apalagi sampai membawa pria itu lagi kemari!” Valerie menyunggingkan sudut bibirnya ke atas mendengar penuturan Edward. Dia menoleh dan menatap Edward tak kalah tajam. “Kau lupa selama ini kau lah yang berkhianat Edward, bukan aku. Kau selalu menipuku dengan alasan pekerjaan, tapi yang sebenarnya kau bersama Emily, aku tau itu!” Edward terkejut mendengar teriakan Valerie. Dia juga sedikit kaget melihat raut wajah Valerie yang tak seperti biasanya. “Kau pikir aku tak tau jika selama ini kau menipuku, Edward. Jangan kau pikir aku perempuan bodoh yang

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 26

    “Kenapa dia tak datang hari ini, apa yang dia lakukan bersama Edward?” Zack mengepalkan kedua tangannya membayangkan Valerie sedang bersama Edward di dalam kamar dan melakukan hubungan suami-istri. Prang.. Alvin terkejut mendengar suara keras, dia mengangkat kepalanya sekilas lalu menunduk dalam melihat meja kaca hancur berkeping-keping. “Cari tau di mana Valerie, apa yang dia lakukan bersama Edward?” ujar Zack keras. Detik kemudian pintu ruangannya terbuka, Valerie berdiri mematung melihat kekacauan di dalam ruangan Zack. Berbeda dengan Zack yang berdiri seketika menyadari kehadiran Valerie. “Kau tau ini pukul berapa, Valerie?! Dari mana saja kau sampai mengabaikan tugasmu? Apa kau sudah bosan bekerja di sini? Kau terus memancing kemarahanku, Valerie!” Valerie memejamkan matanya sekilas mendengar teriakan Zack di telinga. Perlahan dia masuk ke dalam dan berdiri sedikit jauh dari Zack. “Maaf, aku terjebak macet di jalan.” Zack menyipitkan matanya mendengar jaw

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab 25

    “Nona yakin ingin menggugurkan kandungan Anda?” Valerie diam mendengar pertanyaan Megang. Kedua tangannya meremas perut yang masih rata, sementara otak kecilnya dipenuhi dengan berbagai pikiran buruk. “Kenapa Anda ingin menggugurkan kandungan Anda, Nona? Bukankah ini yang Anda inginkan sejak dulu, memiliki anak dari Tuan Edward.” “Dia bukan anak Edward, Megan.” Kali ini Megan yang terkejut mendengar jawaban Valerie. Pandangannya menatap intens mata Valerie, mencari suatu kebohongan di sana. Tapi detik kemudian Megan menggelengkan kepala pelan. “Bagaimana bisa, Nona? Nona berselingkuh dari Tuan Edward?” Valerie menoleh dan menatap dingin Megan. “Bukan aku yang berselingkuh, tapi Edward yang berselingkuh. Aku hanya membalasnya, karna dia yang selalu mengabaikanku. Apa aku salah membalas Edward yang berkali-kali menyakitiku?” Valerie berteriak tak terima mendengar ucapan Megan. Dengan kasar dia turun dari ranjang pemeriksaan, membuat Megan terkejut dan segera menghentik

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 24

    “Janin!”Valerie terlonjak kaget mendengar ucapan dokter. Spontan dia meraba perutnya yang rata dan berpikir keras. “Ya, Nona. Untuk memastikan dugaan saya, sebaiknya Nona pergi ke dokter kandungan. Saya bisa membantu Anda menelpon rekan—”“Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri!” sahut Valerie memotong ucapan dokter. “Baiklah jika itu yang Nona inginkan. Untuk saat ini Anda harus banyak beristirahat agar janin Anda lebih baik, Nona. Saya tidak akan memberikan Anda obat, karna itu berakibat fatal untuk janin Anda.”Valerie diam mendengar penuturan dokter. Otak kecilnya masih berkeliaran jauh mengingat kapan terakhir datang bulan dan apa tanggapan Edward mengetahui dirinya hamil. Ya, Valerie berpikir apakah Edward akan senang mengetahui dirinya hamil, mengingat Emily juga hamil anaknya. Valerie tak yakin Edward akan senang, karna ia tak mencintai dirinya. Berbeda dengan Emily, Edward terlihat sangat antusias menyambut anak dalam kandungannya. Bahkan ia membawa Emily ke mension. Memba

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status