Share

Bab 6

Author: Masatha
last update Last Updated: 2025-08-21 10:47:15

POV Abimanyu

Gadis manja! Itu adalah sebutan bagiku untuk gadis yang saat ini berada di dalam dekapanku. Florina—putri dari mantan kekasihku.

Sebenarnya dari awal aku tidak pernah berniat untuk menikahi Arina. Aku hanya ingin balas dendam padanya.

Arina adalah cinta pertamaku, aku mengaguminya sejak kelas 1 SMP dan baru berani menyatakan cinta saat memasuki SMA.

Betapa bahagianya diriku saat itu, karena akhirnya cinta yang terpendam tidak bertepuk sebelah tangan.

Arina dan Florina memiliki wajah serupa, tapi karakter mereka tidak sama. Arina dulunya gadis ceria, humble, ekstrovert, dan mandiri. Berbeda dengan Florina yang pemalu, introvert dan penakut. Perbedaan mereka yang begitu mencolok mungkin karena faktor lingkungan. Saat kecil Arina dididik begitu keras oleh orang tuanya, sementara Florina tidak pernah dibiarkan melakukan pekerjaan berat dan segalanya diatur oleh Arina.

Dan jika disuruh memilih, siapakah yang layak untuk dijadikan istri? Tentu saja tanpa pikir panjang jawabanku adalah Florina.

Lelaki yang dominan dan posesif sepertiku lebih menyukai perempuan patuh dan pandai menjaga diri. Tidak seperti Arina yang liar dan sulit dikendalikan.

Terlebih lagi dulu Arina pernah mengkhianatiku, saat lulus SMA dia selingkuh dengan Aditya Kusuma—papa kandung Florina.

Janji yang pernah dia ucapkan hanya sebuah dusta. Karena pada kenyatannya Arina lebih memilih lelaki yang dulunya nampak mapan.

Saat masa sekolah keluarga aku memang tidak sekaya sekarang. Orang tuaku pernah bangkrut. Akupun terpaksa tinggal dengan kakek dan nenek di Surabaya, sementara kedua orang tuaku fokus membangun bisnis lagi di Jakarta.

Hari dimana aku ingin melamar Arina dan mengajaknya kuliah bersama di Jakarta, justru dia memberi kabar kalau dia hamil. Semenjak itu aku tidak percaya akan cinta dan lebih memilih untuk kuliah di luar negeri.

Aku mengambil jurusan kedokteran, karena itu adalah cita-citaku. Tetapi di usiaku yang sudah matang dan tidak kunjung menikah membuat orang tuaku khawatir. Mereka terus-terusan mengusikku dengan menjodohkan dengan banyak wanita. Tapi nyatanya tidak ada satupun yang berhasil mencuri perhatianku.

Demi menghindari perjodohan yang tak kunjung selesai, akupun pindah kerja ke rumah sakit terbesar di Surabaya.

Saat papa memintaku untuk mengecek perusahaan cabang miliknya di Surabaya, siapa sangka aku bertemu lagi dengan Arina. Sosok janda yang tetap mempesona. Iya, Arina memang wanita yang mempesona. Konyolnya begitu tahu aku sudah sukses dia tanpa rasa malu mendekatiku lagi.

Enak saja, memangnya dia pikir aku lelaki apaan? Pantang bagiku menerima wanita bekas sepertinya.

Awalnya aku berniat menerima dia lalu meninggalkannya, sama seperti yang dulu dia lakukan padaku. Agar Arina tahu, bagaimana rasanya ditinggalkan.

Tapi rencana itu berubah alur, saat aku tahu jika Arina memiliki putri yang cantik bernama Florina.

Awalnya memang niatku untuk balas dendam, pasti Arina akan jauh lebih sakit kala tahu lelaki yang dicintainya berkhianat dengan seseorang yang dekat dengannya. Yaitu putrinya sendiri.

Tapi siapa sangka, semakin mengenal Florina aku jatuh semakin dalam. Aku benar-benar mencintai Florina. Dan satu-satunya gadis yang bisa mengendalikan diriku, membuatku menghibur serta membujuk hanyalah—Florina.

"Imut sekali, sepertinya enak untuk dicium."

Aku adalah lelaki dewasa yang normal, aku tidak sebaik itu sampai tidak bereaksi saat gadis yang aku sukai tidur di sisiku.

Saat Florina terlelap, diam-diam aku mengecup keningnya, pipinya, dan bibirnya. Aku mendekapnya erat, apalagi dia juga menganggap aku seperti banyak guling.

Tapi tidak apa-apa bukan? Kami sudah sah menjadi suami istri. Sepanjang malam aku tidak tidur, mengagumi kecantikannya yang tiada tara. Seolah membawaku kembali ke masa muda dimana aku tengah menggebu-gebu oleh perasaan cinta pertama. Ataukah karena Florina mirip dengan Arina? Aku tidak tahu. Yang jelas aku sudah terobsesi dan tidak mau melepaskan Florina.

Pukul dua dini hari, aku mendapat telepon dari anak buahku. Memberi kabar jika Arina sakit parah.

Akupun segera melepaskan diri dari pelukan istriku. Lalu bergegas memakai jaket dan keluar dari kamar.

Kenapa Arina menghilang di hari pernikahan? Tentu itu perbuatanku. Jika tidak begitu bagaimana mungkin aku bisa menikahi putrinya.

Tak butuh waktu lama, aku sampai disebuah rumah dimana Arina aku kurung. Lihatlah dirinya sekarang, menangis tak berdaya di kamar. Arina yang biasanya berpenampilan cetar kini acak-acakan tidak karuan. Sementara di hadapannya ada televisi besar yang menunjukkan video pernikahan aku dengan Florina. Juga bagaimana setiap malam aku mengecup bibir putrinya.

"Hallo, Arina. Apa kabar?" sapaku tak mampu menahan tawa.

"Kamu gila, Abimanyu! Kamu nggak waras!" teriaknya lantang.

Aku bukannya takut, justru aku menikmati amarah yang terlepas dari mantan kekasihku itu.

"Bagaimana rasanya dikhianati, hm? Apalagi dengan putrimu sendiri. Tapi aku sungguh berterima kasih, karena perselingkuhanmu dulu itu telah melahirkan anak secantik Florina. Aku tidak menyangka, pelacur sepertimu bisa mendidik anak sebaik Florina," ejekku sembari memasukkan kedua tangan ke saku celana.

"Yang bersalah denganmu itu aku, bukan Florina. Dia tidak tahu apa-apa. Tolong lepaskan dia!" pinta Arina menangis pilu.

"Tidak akan! Aku sungguh mencintai Florina. Dia benar-benar versi wanita yang aku inginkan. Wajah secantik kamu, tapi sifat yang patuh dan penurut."

"Itu bukan cinta, Abimanyu. Kamu hanya terobsesi oleh anganmu sendiri. Kamu hanya menjadikan Florina sebagai penggantiku!" pekik Arina tak terima.

"Aku tidak peduli kamu mau bilang apa, tapi aku sungguh menginginkannya. Oh iya, nantikan malam pertama kami yang begitu hebat ya—mama mertua?" pamitku memberikan senyuman ejekan.

"Brengsek! Lepaskan putriku!"

Aku tertawa puas, makian cacian dan juga umpatan yang terlontar dari mulut Arina membuat aku benar-benar puas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Belenggu Mantannya Mama   Bab 7

    Usai melihat keadaan Arina aku tidak langsung pulang tetapi aku terus melajukan mobilku ke sebuah club' malam.Sudah lama aku tidak minum, selama di Surabaya aku berubah menjadi lelaki baik-baik yang bekerja keras dan tidak suka keluyuran malam demi menarik perhatian Arina—lebih tepatnya Florina.Di ruang VIP aku langsung disambut oleh kedua teman dekatku. Abbas dan Tian."Akhirnya muncul juga," sapa Tian."Hai," balasku malas-malasan. Aku duduk di sofa dan memijat pelipisku sendiri yang terasa berdenyut. Sementara Abbas segera menuangkan bir ke gelas dan memberikannya padaku. Aku meminumnya seteguk demi seteguk. Lidahku seorang terbakar, tetapi membuat pikiran aku sedikit melayang jauh lebih baik dari sebelumnya."Setelah menikah baru datang, pasti siang malam terus menghajar sang istri ya?" goda Tian.Aku hanya memutar bola mata dengan malas, fokus menikmati minuman beralkohol agar diriku bisa tenang."Maaf aku tidak bisa datang, saat itu aku demam. Aku ucapkan selamat ya, akhirnya

  • Belenggu Mantannya Mama   Bab 6

    POV AbimanyuGadis manja! Itu adalah sebutan bagiku untuk gadis yang saat ini berada di dalam dekapanku. Florina—putri dari mantan kekasihku. Sebenarnya dari awal aku tidak pernah berniat untuk menikahi Arina. Aku hanya ingin balas dendam padanya.Arina adalah cinta pertamaku, aku mengaguminya sejak kelas 1 SMP dan baru berani menyatakan cinta saat memasuki SMA. Betapa bahagianya diriku saat itu, karena akhirnya cinta yang terpendam tidak bertepuk sebelah tangan. Arina dan Florina memiliki wajah serupa, tapi karakter mereka tidak sama. Arina dulunya gadis ceria, humble, ekstrovert, dan mandiri. Berbeda dengan Florina yang pemalu, introvert dan penakut. Perbedaan mereka yang begitu mencolok mungkin karena faktor lingkungan. Saat kecil Arina dididik begitu keras oleh orang tuanya, sementara Florina tidak pernah dibiarkan melakukan pekerjaan berat dan segalanya diatur oleh Arina. Dan jika disuruh memilih, siapakah yang layak untuk dijadikan istri? Tentu saja tanpa pikir panjang jawab

  • Belenggu Mantannya Mama   Bab 5

    Rumah lantai tiga ini memiliki banyak kamar, lalu kenapa Om Abimanyu memintaku satu kamar dengannya? Meskipun kami sudah menikah tapi hubungan itu hanya sebatas di atas kertas."Jangan salah paham, Flo. Tentu aku tahu batasan. Tapi orang tuaku sering ke sini, dan Pak Rasyid adalah orang kepercayaan mama. Akan aneh jika kita pisah kamar," sela Om Abimanyu. Aku merenung untuk beberapa saat, tetap saja aku tidak bisa untuk tidur dengan seseorang yang seharusnya menjadi calon papa tiriku. "Aku akan tidur di sofa, kita tidak perlu seranjang, Flo. Yang penting tidak menimbulkan kecurigaan saja," timpal Om Abimanyu dengan wajah memelas.Pada akhirnya aku menganggukkan kepala, memangnya bisa apa aku? Sudah diberi tempat tinggal dan dicukupi biaya kebutuhan serta pendidikan saja harusnya aku sudah bersyukur. Toh yang penting Om Abimanyu orang yang bisa dipercaya."Kamu bisa meletakkan pakaian kamu di sana.""Iya, Om—eh Abi.""Bagus. Aku mau mandi dulu, kamu bisa bereskan barang-barangmu!"Us

  • Belenggu Mantannya Mama   Bab 4

    Seminggu setelah mama menghilang, tidak ada kabar sama sekali dari pihak kepolisian. Mama seperti hilang ditelan bumi. Sementara Om Abimanyu katanya harus kembali ke Jakarta, mendapat panggilan kerja dari papanya. Karena orang tua Om Abimanyu ingin pensiun, makanya Om Abimanyu berhenti bekerja sebagai dokter. Dulu kata mama orang tua Om Abimanyu memiliki jabatan tinggi di perusahaan pusat, sementara mama bekerja di bagian kantor cabang di Surabaya."Flo, aku tidak mungkin meninggalkan kamu sendirian di sini. Ikutlah aku ke Jakarta, jika aku pulang tanpa kamu aku akan kena amukan dari orang tuaku karena mengabaikan istriku."Istri ... Aku tidak berani menganggap diriku ini adalah istri Om Abimanyu. Makanya aku tidak meminta pertanggung jawaban apapun. Meski Suara Om Abimanyu bernada rendah, tapi seperti ada tekanan dimana membuat aku takut untuk menolak. Mana aku orang yang tidak enakan. "Tapi mama bagaimana? Aku takut saat mama pulang terus aku tidak ada mama akan khawatir," jawab

  • Belenggu Mantannya Mama   Bab 3

    Usai sarapan di restoran, Om Abimanyu mengajak aku untuk mencari mama. Tempat pertama yang kita tuju adalah kantor tempat mama bekerja. Tetapi sesampainya di sana mama tidak ada, malah katanya mama sudah mengundurkan diri lima hari yang lalu dengan alasan ingin fokus menjadi IRT setelah menikah. "Om, bagaimana ini?" rengekku kembali meneteskan air mata, "Aku khawatir dan aku juga merindukan mama."Tiba-tiba saja Om Abimanyu menyeka air mataku lalu hendak memelukku, aku tahu dia sedang mencoba menenangkanku. Tapi meskipun Om Abimanyu adalah suamiku aku tetap harus menjaga jarak. Akupun—melangkah mundur."Kau takut padaku?""Ti—tidak, aku hanya tak terbiasa bersentuhan fisik dengan lawan jenis," jawabku gugup. Aku takut sekilas tadi tatapan Om Abimanyu nampak kesal."Bagus, jadi perempuan memang harus punya prinsip dan tidak murahan."Untuk sesaat, Om Abimanyu tersenyum tipis. Senyuman yang sulit untuk aku artikan apa maksudnya."Kita mau cari mama kemana lagi, Om?" selaku tak ingin me

  • Belenggu Mantannya Mama   Bab 2

    Saat terbangun, Om Abimanyu sudah berada di sisiku. Di antara kami ada pembatas bantal guling sehingga membuat aku merasa tenang. Ternyata Om Abimanyu memang dapat dipercaya.Aku termenung untuk sejenak, Om Abimanyu benar-benar tampan. Aura dominan dan wibawanya sangat kuat. Tidak heran jika mamaku sangat mencintai Om Abimanyu, tapi kenapa mama tiba-tiba pergi di hari pernikahan yang begitu penting? Pertanyaan yang membuat aku bingung dan heran. Meskipun mamaku adalah sosok wanita tangguh dan kuat, tapi aku khawatir terjadi sesuatu.Bertepatan aku selesai mandi, Om Abimanyu sudah bangun. "Bagaimana tidurmu malam ini, apakah nyenyak?""Nyenyak, Om. Mungkin karena aku kelelahan makanya sampai bangun kesiangan," jawabku malu-malu."Tak masalah, kau tak perlu canggung denganku. Aku akan mandi, setelah itu kita sarapan bersama."Aku mengangguk patuh, usai Om Abimanyu masuk ke kamar mandi akupun memakai skincare dan make up natural. Sembari menunggu aku kembali menghubungi ponsel mama, ta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status