Share

Kesabaran Aminah Terus Diuji

Keesokan harinya, suasana di rumah masih tenang. Aminah sibuk di dapur, menyiapkan sarapan dengan penuh kehangatan. Sulaiman, di sisi lain, bersiap-siap di kamar untuk memulai hari kerjanya. Di kamar sebelah, mertua Aminah juga terlihat sedang bersiap.

Zahra, sang anak, masih tertidur pulas di kamarnya. Suasana damai dan keharmonisan terasa begitu kental, memberikan awal yang tenang untuk hari yang baru bagi keluarga mereka. Semuanya berjalan dengan rutinitasnya masing-masing, menciptakan ritme kehidupan yang seimbang di dalam rumah itu.

Sulaiman, setelah bersiap, turun ke ruang makan. Tatapannya bertemu dengan Aminah yang sibuk menyusun hidangan sarapan di meja. Mereka saling tersenyum, merasakan kehangatan hubungan keduanya di pagi yang cerah itu.

"Sarapan apa hari ini, sayang?" tanya Sulaiman sambil mencium aroma harum masakan di dapur.

"Aku buat bubur ayam dan beberapa kue kering, sayang. Sederhana saja," jawab Aminah sambil menyajikan bubur ayam di piring Sulaiman.

Mereka duduk b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status