Share

Diajak Mabok

Author: RBiriR
last update Last Updated: 2021-09-16 20:11:34

Sinta pun langsung memberikan garamnya kepada ibunya itu dan dia pergi ke kamar mandi untuk mandi. Leo yang masih berkumpul di tongkrongan, dia pun mengajak teman-temannya untuk summori pada hari Minggu yang akan datang ke taman kota. Teman-temannya pun menyetujuinya karena sudah lama juga mereka semua tidak sunmori. Beberapa lama kemudian, Leo mengobrol dengan temannya dia pun izin pulang terlebih dahulu karena sudah sore.

“Bro gua pulang dulu yah.”

“Mau ke mana lu bro masih sore gini.”

“Gua mau mandi dulu bro nanti malam kesini lagi soalnya gerah banget.”

“Oke siap gua juga mau pulang deh.”

“Yu gua juga pulang deh,” ucap teman leo yang lain.

“Iya udah yu kita pulang dulu.”

Leo dan temannya pun langsung pulang ke rumah masing-masing. Beberapa lama Sinta mandi dia langsung pergi ke kamarnya untuk mengerjakan tugas. Sesampainya di rumah, Leo langsung masuk ke dalam kamar mandi karena sudah tidak kuat menahan panas, apalagi badannya sudah diguyur oleh keringat. Setelah selesai mandi, dia pun memilih untuk makan sambil menonton televisi di ruang keluarganya.

Di sisi lain Sinta yang sedang mengerjakan tugas, tiba-tiba membayangkan kembali muka Leo saat berada di kelas itu. Seketika Sinta pun langsung terkejut karena mengapa dia bisa membayangkan laki-laki yang selalu ngeselin. “Aduh gua ngebayangin apa sih, masa gua bisa ngebayangin cowo yang ngeselin. Iya kali gua suka sama cowo yang begitu ogah banget,” ucap Sinta yang berbicara sendiri di dalam kamarnya. Setelah Sinta berbicara sendiri Sinta pun melanjutkan mengerjakan tugasnya karena tugasnya belum selesai.

Leo masih saja malam karena dia makan sambil menonton, di saat Leo sedang makan ibunya pun menyuruh anaknya itu membelikan makanan di luar tetapi dia menolaknya.

“Leo tolongin ibu beli makanan di luar dong, makanan apa aja boleh nasi Padang boleh, ayam bakar boleh bebas deh seadanya di jalan apa.”

“Ngga ah Bu Leo masih makan nih suruh bibi aja tuh bu.”

“Itu kamu makan dikit lagi juga, ngga baik ah ibu suruh malah suruh orang lagi, ayo abisin makannya abis itu beliin,” ucap ibu Leo yang marah-marah kepada Leo karena kesalahannya.

“Iya deh mana sini uangnya udah abis nasinya,” Leo merasa kesal kepada ibunya padahal dia sedang seru-serunya menonton televisi.

Leo pun langsung mengambil uangnya kepada ibunya itu dan dia keluar rumah untuk membeli makanan. Di saat Leo sedang mencari-cari makanan, tiba-tiba dia melihat ada tukang sate. Dia pun langsung membeli sate itu sebanyak 20 tusuk untuk di rumah. “Untung aja ada tukang sate jadi ngga usah keliling-keliling lagi deh,” Leo yang merasa tenang karena tidak perlu mencari-cari makanan lagi. Beberapa menit kemudian, sate pesanan Leo pun sudah jadi dan dia langsung pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia langsung memberikan satenya kepada ibunya itu.

“Bu ini sate aja ya soalnya adanya sate doang,” ucap Leo yang beralasan padahal dia sangat malas mencari-cari makanan lain.

“Boleh iya udah kamu makan lagi nih Leo.”

“Baru aja Leo makan Bu mending ditambul aja, oh iya Bu ini masih ada kembalian buat Leo ya,” ucap Leo yang sambil menunjukkan uangnya kepada ibunya.

“Iya udah ambil aja, ibu mau makan dulu nih kamu ambil satenya.”

“Iya Bu Leo ambil 5 ya.”

Leo pun mengambil 5 sate itu dan memakannya sambil menonton televisi kembali karena ada film kesukaan Leo. Beberapa menit kemudian, film kesukaan Leo pun selesai dan dia langsung ingin main kembali. Tetapi baru saja Leo mengambil kunci motornya dia sudah dimarahi oleh ibunya.

“Leo kamu mau ke mana udah malem gini ?” ucap ibu Leo yang melihat anaknya ingin pergi ke luar.

“Mau main Bu sebentar doang kok.”

“Ini udah malem kamu malah main, kamu pulang cuman mandi makan abis itu main lagi,” ibu Leo merasa kesal dengan Leo karena Leo main terus setiap harinya.

“Cuman sebentar doang kok Bu janji ngga sampai malem banget.”

Leo pun langsung kabur ke tempat main, dia tidak mempedulikan ibunya marah. Di sisi lain Sinta yang dari tadi mengerjakan tugas, akhirnya selesai dan dia langsung beristirahat karena habis menulis materi yang lumayan banyak. Setelah Leo sampai di tempat tongkrongan, dia langsung disuruh oleh temannya untuk meminum minuman keras tetapi Leo menolaknya karena dia tidak berani meminum minuman keras.

“Akhirnya lu dateng bro gua dari tadi sendiri nih, ayo bro nih minum mau ngga enak banget,” ucap teman Leo yang sambil meminum minuman keras.

“Ngga lah bro gua ngga berani mabok-mabokan tapi kalau rokok mah ngga apa-apa.”

“Udah bro sini minum enak tau bikin pikiran kita tenang ngga bahaya kok,” teman Leo pun memberikan minumannya kepada Leo tetapi Leo tidak menerima minuman itu.

“Ngga bro sorry gua emang nakal tapi gua ngga mau sampai minum-minuman kaya gitu.”

“Iya udah deh terserah lu bro padahal enak gini,” ujar teman Leo yang sambil meminum minuman keras.

“Soalnya gua udah dikasih tau sama ibu gua jangan sampai minum minuman kaya gitu bro, iya udah gua pulang dulu yah soalnya lagi ngantuk banget nih,” Leo beralasan karena tidak mau dipaksa lagi oleh temannya untuk mabuk-mabukan.

“Et dah cepat banget ngantuknya perasaan lu juga baru dateng.”

“Soalnya tadi gua abis makan banyak jadi ngantuk deh.”

“Yee enak banget tuh bro, parah ngga bawa-bawa kesini gitu.”

“Itu juga gua minta ke ibu gua haha, iya udah gua pulang dulu yah bro jangan banyak-banyak tuh maboknya inget sekolah,” Leo pamit dan mengingatkan kepada temannya.

“Iya bro hati-hati tenang aja.”

Leo pun langsung pulang karena dia takut dipaksa kembali oleh temannya untuk mabok lagi. Sesampainya dia rumah Leo merasa lega dan dia langsung bersantai terlebih dahulu sambil menonton televisi. Beberapa menit Leo menonton televisi, dia merasa sudah mengantuk dan dia pun langsung pergi ke kamar untuk tidur.

Ibu yang melihat anaknya sudah tidak ada di ruang keluarga, dia pun langsung ke kamarnya untuk mengecek karena takut anaknya keluar kembali. Di saat ibu Leo membuka pintu kamar anaknya, dia melihat anaknya sudah tertidur. Ibu pun merasa lega dan bingung dengan Leo tidak biasanya dia sudah tidur jam segini, padahal biasanya dia selalu tidur tengah malam. Tetapi ibunya bersuku karena Leo sudah tidur jam segini agar dia tidak terlambat datang ke sekolahnya dan lebih segar lagi badannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Benci Menjadi Cinta   Membuat Galau

    Leo masih saja merenung di dalam kamarnya, dia memilih untuk menghibur dirinya sendiri dengan bermain games di handphonenya. Leo merasa sedikit terhibur dan dia lebih semangat dari pada sebelumnya. Di saat Leo sedang bermain games, tiba-tiba ayahnya menelepon dirinya. Tanpa perlu lama Leo langsung mengangkat telepon dari ayahnya itu.Ayah : hallo nak, ibu ada di rumah ngga ? Soalnya ayah telepon ibu ngga diangkatLeo : ada kok yah bentar Leo kasih hpnya ke ibu dulu dehLeo pun berlari keluar dari kamarnya untuk memberikan handphonenya kepada ibunya.“Ibu ayah telepon nih,” teriak Leo sambil menghampiri ibunya itu.“Coba mana Leo.”Handphone Leo sedang dipakai oleh ibunya, dia pun memilih untuk mandi terlihat dahulu saja karena udara di sini juga cukup panas.“Leo hpnya ibu taro di atas meja ya,” ucap ibunya di depan kamar mandi.“Iya bu.”Setel

  • Benci Menjadi Cinta   Diajak Jalan-jalan

    Sekian lama Sinta fokus belajar dipelajaran ke 3 dan 4, akhirnya Sinta sudah beristirahat kembali. Tetapi pada waktu istirahat ini Sinta meminta kepada teman sebangkunya untuk mengantarkan dirinya membeli buku tulis. “Hil anterin gua yuu.” “Ke mana Sin ?” tanya Hilda sambil merapikan buku. “Ke koperasi Hil beli buku soalnya buku gua abis nih.” “Iya udah yu gua anterin.” Sinta dan Hilda mereka pergi berdua ke tempat koperasi. Sesampainya di koperasi, mereka melihat koperasinya sangat ramai dan Hilda memilih untuk menunggu di luarnya saja karena apabila di dalam malah menambah penuh. Sinta yang sudah berada di dalam koperasi dia mendengar Leo menyapa dirinya. “Eh lu sin mau beli apa ?” tanya Leo yang melihat Sinta baru saja masuk ke koperasi sekolah. “Eh Leo gua mau beli buku, lu di sini lagi apa ?” balas Sinta kepada Leo. “Gua lagi foto copy buat belajar biasa disuruh fotocopy.” “Pelajaran apaan kok g

  • Benci Menjadi Cinta   Panik Akibat Ulah Sendiri

    Leo yang berdebat dengan Doni, tiba-tiba gurunya kembali lagi ke kelasnya dan meminta tugas yang dia berikan dikumpulkan di depan.“Ayo semuanya yang udah dikumpulin di meja ibu ya,” ucap guru Leo sambil mengarah ke meja guru di kelas Leo.“Iya bu.”Leo yang mendengar omongan gurunya dia pun langsung panik.“Duh gimana nih Don gua belum lagi.”“Tuh kan gua bilang makannya kalau guru ngasih tugas langsung kerjain,” ucap Doni yang merasa kesal dengan Leo.“Iya kan gua kira tuh memang ngga dikumpulin bro, gimana ya gua jadi bingung.”“Ngga tau lah lu gimana kalau gua mah udah beres jadi tenang.”“Aduh iya udah gua nyontek ke lu aja deh ya terus nanti ada jawaban yang gua ganti,” ucap Leo yang memilih untuk menyontek kepada temannya saja.“Iya udah nih bro cepet ya.”Leo pun langsung menyalin jawaban Doni

  • Benci Menjadi Cinta   Terciduk Berduaan

    Leo pun langsung berangkat ke sekolahnya dengan menaiki motor kesayangannya. Beberapa lama Leo berjalan ke sekolahnya, akhirnya dia sampai juga dan dia pun langsung memakirkan motornya tersebut di parkiran sekolah. Di saat Leo sedang memarkirkan motornya, dia melihat Sinta juga sedang memarkirkan motornya. Leo pun langsung menghampiri Sinta untuk mengobrol-ngobrol sebentar karena sekarang mereka sudah bertemu dan bukan musuh lagi.“Hallo Sinta selamat pagi,” ucap Leo yang mendekatinya Sinta.“Selamat pagi juga Leo, lu baru sampai ?” tanya Sinta yang baru saja selesai memarkirkan motornya.“Iya gua baru sampe nih, kok tumben sih lu juga baru sampai bukannya lu biasa berangkat pagi banget ya ?”“Haha ngga kok gua biasanya berangkat jam segini terus menang kemarin mah gua lagi rajin aja.”“Pasti karena takut telat kan haha gua tahu kok pas lu berangkat telat.”Di saat Leo dan Sinta sed

  • Benci Menjadi Cinta   Mulai Merasa Nyaman

    Di saat Sinta sedang chattingan dengan teman-temannya di grup, leo pun menchatting dirinya kembali.Leo : halloSinta langsung terkejut dan tiba-tiba senyum sendiri karena dia melihat ada notif dari cowo yang awalnya dia benci. Lalu Sinta pun memberi kabar kepada teman-temannya karena ada seorang cowo yang selalu menchatting dirinya sekarang.Sinta : guyss guyss masa ada yang chatting gua cowoDewi : ciee siapa tuh Sin jadi kepo gua ?Sinta : cowo yang selalu ribut sama gua itu loh inget ngga Dew ?Hilda : ciaa sejak kapan dia chatting lu terus ?Sinta : tadi sore Hil pas abis pulang sekolahClara : ciee ciee Sinta, kayanya ada tanda-tanda yang mau jadian jangan lupa nanti traktir kita yaSinta : hstt kaga lah Clar, gua aja ngga suka sama diaDewi : kan lama-lama nanti jadi suka Sin hahaSementara itu Leo yang menunggu balasan dari Sinta, dia merasa perutnya lapae dan dia pun langsung keluar dari kamarnya u

  • Benci Menjadi Cinta   Bude Datang

    Sinta yang chattingan dengan Leo dia pun tertawa sendiri sampai-sampai Sinta semakin nyaman dengan Leo. Sinta berpikir ternyata Leo tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya, dia jadi merasa bersalah selalu marah-marah kepada Leo. Di saat Sinta masih chattingan dengan Leo, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Lalu ibunya Sinta pun menyuruh anaknya untuk membukakan pintunya karena ibunya sedang mencuci baju.“Sintaa tolong itu lihat ada siapa di depan, soalnya ibu dengar kaya ada orang yang ngetuk-ngetuk pintu,” teriak ibu Sinta dari dalam kamar mandi karena dia sedang mencuci.“Iya Bu Sinta buka.”Sebelum dia membuka pintunya, Sinta meminta izin kepada Leo terlebih dahulu agar tidak dianggap sombong olehnyaSinta : Leo sebentar yah gua disuruh dulu nih sama ibu guaLeo : oke ngga apa-apa kok tenang aja kaliSinta pun langsung menaruh handphonenya itu tanpa membalas kembali chatting dari Leo. Lalu Sinta pun keluar d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status