Share

Kesal dengan Teman

Di pagi hari, Leo sudah bangun dan dia merasa badannya sangat enak sekali. Dia pun langsung bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi karena dia harus berangkat sekolah. Di sisi lain Sinta yang sudah bangun sejak tadi, dia pun tidak langsung mandi karena harus rapi-rapi kamarnya terlebih dahulu sebelum mandi.

Setelah semuanya sudah rapi, Sinta langsung mandi dan kebetulan ini sudah waktunya Sinta mandi. Beberapa menit mereka berdua mandi, akhirnya mereka berdua pun selesai dan langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Leo yang sudah siap untuk berangkat sekolah, dia pun berpamitan terlebih dahulu kepada ibunya karena ayahnya sedang bekerja di luar kota dan dia hanya bersama ibu serta pembantunya. Setelah Leo berpamitan, dia pun langsung berangkat ke sekolah menaiki motor kesayangannya. Sesampainya di sekolah Leo bertemu dengan Sinta di parkiran dan dia pun ribut kembali.

“Woi gua mau parkir di situ Minggu lu,” ucap Leo yang pagi-pagi sudah marah kepada Sinta padahal parkiran saja masih luas.

“Enak banget loh orang gua duluan yang pertama,” ucap Sinta yang tidak terima padahal dia sudah duluan datangnya.

“Lu ngalah dong lagian gua yang duluan.”

“Mana ada lu duluan gua yang duluan seharusnya lu yang ngalah enak aja gua yang harus ngalah.”

Di saat mereka sedang Ribut masalah parkir, tiba-tiba ada seorang murid memarahi Leo dan Sinta gara-gara menghalangi jalanan.

“Woi cepet dong gua mau parkir nih bentar lagi bel.”

Leo dan Singa pun meminta maaf kepada murid itu karena sudah mengalangi jalannya, akhirnya Leo pun mengalah dengan Sinta untuk memarkirkan motornya di tempat lain agar tidak ribut lagi.

Setelah memarkirkan motornya, Leo dan Sinta pun masuk ke kelasnya masing-masing. Di saat perjalanan ke kelas, Sinta sangat kesal sekali dengan Leo karena selalu mengajak ribut terus. Dia pun berbicara sendiri di dalam hatinya, “kesel banget sama tuh orang ngga mau ngalah terus jadi dimarahin kan sama orang gua jadi malu.”

Tidak lama kemudian dia pun sampai ke dalam kelas dan langsung ditanyakan oleh temannya yang melihat kejadian tadi di parkiran. Kebetulan tadi temannya melihat dirinya dan Leo sedang berdebat.

“Sin lu tadi diparkiran kenapa ribut-ribut gitu sama cowo ?”

“Ngga tau tuh ngga jelas tuh orang, kenapa ya gua ketemu terus lagi sama itu cowo kesel banget setiap ketemu pasti bikin emosi, apalagi tadi ngga mau ngalah sama cewe, kesel banget gua jadi malu tadi diliatin sama orang di parkiran,” ucap Sinta yang merasa kesal sekali dengan Leo karena selalu mencari keributan dengan dirinya.

“Sabar-sabar Sin jangan emosi, jangan-jangan lu jodoh kali ya sama dia soalnya lu ketemu terus setiap hari kan ?” kata teman Sinta yang menenangkannya sambil meledeknya.

“Hahaha ngga lah mana mau gua juga sama itu orang yang selalu cari ribut.”

Di sisi lain Leo sedang mengobrol-ngobrol dengan temannya soal tadi malam.

“Bro lu kenapa pas malam pulang cepat lu pulang gua dateng tahu jadinya gua berdua aja deh,” ucap teman Leo karena biasanya Leo menongkrong sampai tengah malam tetapi malam itu dia baru jam 8 saja sudah pulang.

“Sebenarnya gua takut bro dipaksa minum terus sama si Fikri di baecamp.”

“Pantes bro tapi lu seharusnya tenang aja jangan takut, kalau maksa lagi lu tegasin aja terus nasehatin jangan sampai minum minuman keras.”

“Udah bro malam juga udah gua tegasin tapi nanti kalau dia nawarin lagi gua lebih tegasin lagi si Fikiri biar ngga minum minuman keras lagi, lagian kan minum-minum keras juga ngga baik buat tubuh kita sendiri.”

Beberapa menit kemudian, Leo dan Sinta yang sedang sama-sama mengobrol tiba-tiba bel sekolah berbunyi. Akhirnya mereka menyudahi mengobrolnya dan duduk di kursi masing-masing. Leo pun menunggu gurunya datang ke kelasnya. Tidak lama kemudian yang ditunggu-tunggu Leo akhirnya datang dan dia langsung menerangkan materinya. Leo yang sedang fokus mendengarkan gurunya, tiba-tiba teman yang di belakang Leo memanggil dirinya secara pelan-pelan.

“Leo...Leo.”

Leo pun langsung menengok ke belakang karena temannya memanggil dirinya.

“Kenapa bro lagi belajar nih ?” ucap Leo secara pelan-pelan juga.

“Bentar doang kok bro, nanti lu ikut ngga ?” tanya teman Leo kepada Leo di saat gurunya sedang menjelaskan.

“Gua kira ada apa, ngga tau bro ikut apa ngga gua aja ngga tau mau ke mana kalau jauh gua males bro.”

“Ngga kok ngga jauh orang dekat, iya udah nanti ikut aja oke.”

Di saat Leo sedang menghadap kebelakang dan mengobrol dengan temannya, tiba-tiba guru yang sedang menerangkan melihat Leo yang sedang mengobrol, dia pun langsung menegurnya karena tidak memperhatikan dirinya.

“Leo ngapain kamu ngehadap ke belakang kan yang ngejelasin di depan ?”

“Ngga ngapa-ngapain kok Bu,” Leo pun terkejut dan langsung menengok ke arah gurunya.

“Udah sekarang kamu maju aja, kalau mau ngobrol di luar sana ngga usah ikutin pelajaran ibu,” guru Leo pun sangat marah sekali dengan Leo karena Leo tidak memperhatikan dirinya, padahal Leo menengok saja karena dipanggil oleh temannya. Leo yang dimarahi oleh gurunya, dia pun meminta maaf kepada gurunya.

”Maaf bu,” Leo hanya bisa berkata maaf dan langsung berdiam diri sambil melihat papan tulis.

“Iya udah jangan diulangi lagi, sekarang fokus ke depan guru kamu di depan bukan di belakang,” ucap guru Leo yang masih kesal dengan Leo karena perbuatannya.

“Iya bu.”

Leo merasa kesal dengan temannya padahal dia yang memanggil dirinya tetapi harus dirinya yang kena marah. Akhirnya Leo pun langsung memperhatikan gurunya saja karena takut gurunya marah kembali dengannya. Di saat Leo sedang serius-seriusnya memperhatikan materinya, tiba-tiba bel pergantian pelajaran berbunyi dan Leo merasa lega sekali karena guru yang memarahi dirinya sudah keluar kelas.

Baru saja guru pertama keluar kelas, guru pelajaran ke dua sudah masuk dan langsung memberikan soal-soal yang harus dikerjakan muridnya sekarang juga. Leo sangat malas sekali untuk mengerjakannya, tetapi dia terpaksa karena ini menentukan nilai dirinya. Akhirnya Leo pun mengerjakan tugas bersama teman sebangkunya agar bisa lebih cepat selesai.

Tidak butuh lama Leo mengerjakan tugas, dia pun akhirnya selesai dan dia langsung memberikan tugasnya kepada gurunya itu. Setelah mengumpulkan tugasnya, bel pun berbunyi dan guru pelajaran tersebut langsung keluar dari kelas Leo. Di saat gurunya sudah keluar, Leo sangat bingung ingin pergi ke mana, akhirnya temannya pun mengajak Leo untuk pergi ke kantin bersama.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status