Share

Target Pertama

Author: Erdin Xes
last update Last Updated: 2025-09-29 16:19:40

Imbalan sebesar 20 juta, sudah disiapkan oleh Rudi untuk Brian. Brian sepakat untuk menghabiskan malam bersama dengan Amanda. Brian sendiri sudah memiliki 2 orang anak yang masih kecil. Untuk urusan membuahi, Brian sudah cukup berpengalaman. Selain itu Brian juga memiliki wajah yang rupawan. Brian sudah pasti disetujui oleh Amanda untuk bercinta.

Sepanjang jam makan siang, Brian dan Rudi sudah sepakat. Malam ini Brian akan bertemu dengan Amanda di sebuah hotel berbintang. Di mana Amanda pun sedang dalam proses masa subur. Jadi momentum yang cukup tepat untuk bercocok tanam.

Tepat di pukul 8 malam. Brian datang menemui Rudi di lobi hotel. Ia terlihat begitu siap untuk bercinta. Dengan minyak wangi yang begitu aromatik. Brian siap memberikan pelayanan terbaik untuk Amanda.

Pertemuan pertama itu cukup berkesan bagi Amanda. Ia menyukai Brian yang cukup tampan. Apalagi Brian juga memiliki postur badan yang ideal. Serta badan yang bugar. Ini sudah sesuai dengan harapan dari Amanda.

"Kapan kita akan mulai?" tanya Brian dengan tatapan serius.

"Mungkin kita bisa mulai sekarang. Bagaimana, Sayang?" jawab Rudi.

Dengan wajah malu-malu, Amanda pun mengiyakan jawaban dari Rudi. Permainan gila itu akan segera dimulai. Di mana Amanda dan Brian akan melakukan cinta satu malam yang singkat.

Disaat semuanya akan berjalan sesuai kesepakatan. Brian dan Amanda pun segera berjalan menuju kamar hotel. Amanda terlihat malu-malu. Tetapi Brian terus berusaha untuk mencairkan suasana. Sehingga mereka pun terlihat seperti pasangan yang normal.

Namun Brian dan Amanda terkejut hebat. Begitu ada sosok perempuan muda yang sudah berada di atas ranjang. Begitu lampu kamar itu dinyalakan. Brian panas dingin. Ia melihat keberadaan istrinya dengan tatapan seram.

Seluruh badan Brian gemetar, saat istrinya datang menghampiri. Ia tidak bisa berkata apapun. Hanya bisa tertunduk dengan ekspresi penuh ketakutan. Sementara Amanda yang tidak tahu, perempuan itu istri dari Brian. Hanya menatap wajah perempuan itu dengan tatapan bingung.

"Kamu siapa? Kenapa kamu ada di sini?" tanya Amanda dengan wajah penasaran.

"Seharusnya saya yang bertanya seperti itu pada kamu," jawab istri Brian dengan tegas.

Amanda melirik ke arah Brian yang semakin ketakutan. Ia masih bingung dengan situasi saat ini. "Perempuan ini siapa, Brian?" Dengan suara gemetar, Brian segera menjawab. "Dia istri saya."

Amanda terkejut. Ia bingung untuk mendeskripsikan situasinya saat itu. Ini adalah rahasia bertiga antara Rudi, dirinya dan Brian. Tentu istri Brian tidak tahu dengan rencana mereka bertiga.

Dengan wajah layaknya seekor singa yang lapar. Istri Brian berjalan mendekat ke arah Amanda. "Sekarang saya tanya, mau apa kamu di hotel dengan suami saya?" Amanda tidak bisa menjawab. Ia bingung untuk menjawab pertanyaan itu.

"Jawab!" ucap istri Brian dengan nada datar.

"Saya bilang jawab," dengan nada naik.

"Jawab!" ucap istri Brian dengan penuh amarah.

Amanda tidak bisa menjawab. Ia hanya bisa menangis melihat amarah istri Brian. Tentu ia bisa merasakan kepahitan dari istri Brian. Melihat suaminya berada di dalam kamar hotel dengan perempuan lain.

"Kamu bilang, kamu mau pergi futsal. Tapi kamu justru berselingkuh dengan perempuan ini. Kamu memang jahat Brian. Kamu laki-laki jahat," ucap istri Brian sembari menangis.

Brian hanya bisa terdiam sembari tertunduk malu. Ia tidak menyangka istrinya akan tahu dirinya akan berada di hotel bersama dengan Amanda.

Istri Brian kembali mendekat ke arah Amanda. Ia tidak ragu untuk menampar Amanda. Hingga Brian mencoba menghentikan serangan istrinya.

Tidak hanya menampar, istri Brian juga melontarkan kata-kata kasar untuk Amanda. Ia berulang kali mengucapkan kata-kata kotor untuk Amanda. Merasa Amanda pantas untuk dihinakan.

Tidak ada perlawanan, Amanda akan semakin kuat menangis. Sampai salah satu staf hotel datang ke dalam kamar untuk melihat keributan di dalam kamar.

Tidak ingin malu, Amanda segera pergi dari dalam kamar sembari menutup wajah. Cukup rasanya ia dipermalukan oleh Rudi. Ia berharap tidak kembali masuk ke dalam permainan Rudi. Sakit untuk bisa membayangkan dirinya yang harus terhinakan seperti ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Benih 1 Miliar Adik Ipar   Target Kedua

    Brian kecewa berat pada Rudi, menganggap dia penuh tipu daya. Dia pilih resign, tidak mau terlibat lagi urusan dengan Rudi dan Amanda. "Apa ini ada hubungannya sama kejadian kemarin?" tanya Rudi, suara hati-hati."Menurut Bapak? Saya tidak akan keluar dari pekerjaan ini kalau nggak ada masalah. Saya ingin jaga rumah tangga saya. Makanya saya mundur," jawab Brian tegas, mata tak bergeming."Tapi coba lagi yuk. Saya kasih imbalan besar. Ratusan juta buat kamu," bujuk Rudi, penuh keyakinan.Brian tatap tajam, pukul meja keras. "Tidak! Saya tidak mau lagi. Simpan uang Bapak, kasih orang lain aja!" Dia balik badan pergi, tinggalkan Rudi terkejut – Brian biasanya selalu patuh dengan perintah Rudi, menyelesaikan tugas dengan baik. Tapi ini beda, dia sama sekali tidak bisa melakukan permintaan berat dari Rudi. Menerobos jalur neraka dengan kenikmatan duniawi. Pikiran Rudi nyaris buntu, mencari sosok pengganti untuk bisa tidur dengan Amanda. Laki-laki perkasa, jantan yang sempurna. Dia berjal

  • Benih 1 Miliar Adik Ipar   Desakan Margareth

    "Kamu tidur dengan dia bukan karena cinta. Kamu juga bukan wanita penghibur seperti yang dia bilang. Kenapa kamu malah sedih seperti ini. Sudah, kamu harus kuat Manda!" ucap Rudi dengan santai. Wajah Amanda seketika berubah menjadi marah. Bukannya menyudahi ide gilanya. Rudi justru menyalahkan istri dari Brian. Jalan pikiran dari Rudi nyaris sudah hilang. Tertutup oleh hawa nafsu yang besar, serta rasa patuh yang tidak seharusnya dilakukan. "Aku itu hampir gila dengan kejadian itu. Istri Brian marah besar padaku. Tapi kamu. Kamu seolah tidak mau tahu dengan semuanya. Menyalahkan aku dengan sesuka hati. Rudi, aku malu Rud. Harga diri aku nyaris hilang karena kejadian kemarin. Tapi kamu seolah tidak peduli dengan semuanya. Dimana otak kamu?" Amanda dengan penuh emosi. "Maksud aku gini, Sayang. Kita tidak perlu peduli dengan semua itu. Kita hanya fokus pada tujuan kita. Kalau kemarin kita gagal. Maka di selanjutnya, kita usahakan berhasil. Kita harus sukses, dengan cara lain. Ay

  • Benih 1 Miliar Adik Ipar   Target Pertama

    Imbalan sebesar 20 juta, sudah disiapkan oleh Rudi untuk Brian. Brian sepakat untuk menghabiskan malam bersama dengan Amanda. Brian sendiri sudah memiliki 2 orang anak yang masih kecil. Untuk urusan membuahi, Brian sudah cukup berpengalaman. Selain itu Brian juga memiliki wajah yang rupawan. Brian sudah pasti disetujui oleh Amanda untuk bercinta. Sepanjang jam makan siang, Brian dan Rudi sudah sepakat. Malam ini Brian akan bertemu dengan Amanda di sebuah hotel berbintang. Di mana Amanda pun sedang dalam proses masa subur. Jadi momentum yang cukup tepat untuk bercocok tanam. Tepat di pukul 8 malam. Brian datang menemui Rudi di lobi hotel. Ia terlihat begitu siap untuk bercinta. Dengan minyak wangi yang begitu aromatik. Brian siap memberikan pelayanan terbaik untuk Amanda. Pertemuan pertama itu cukup berkesan bagi Amanda. Ia menyukai Brian yang cukup tampan. Apalagi Brian juga memiliki postur badan yang ideal. Serta badan yang bugar. Ini sudah sesuai dengan harapan dari Amanda.

  • Benih 1 Miliar Adik Ipar   Merayu Amanda

    "Pria itu hanya akan menidurimu. Bukan mencintaimu, jadi tidurlah dengan dia. Ini demi rumah tangga kita," pinta Rudi sembari menggenggam erat tangan Amanda. Wajah Rudi terlihat sungguh-sungguh. Ia kali ini benar-benar meminta pada Amanda. Rudi tidak pernah terlihat bersungguh-sungguh. Tetapi ini permintaan kuat darinya. Berharap Amanda akan sedikit melunak, memberikan lampu hijau. Amanda dengan wajah kecewa, tidak bergeming. Masih pada prinsip kuatnya. Rasanya sulit bagi Amanda untuk setuju dengan permintaan Rudi ini. Rudi tidak menyerah, ia tetap berusaha keras untuk memperjuangkan keinginan kedua orangtuanya. "Kamu ingin apa? Liburan, shoping atau mungkin kamu ingin mobil baru." tawar Rudi. "Ok, mungkin kamu ingin perhiasan. Jam tangan, dan tas mewah. Aku akan belikan sekarang juga." Bukannya tertarik, Amanda langsung melempar tangan Rudi. Ia justru terlihat kesal dengan cara Rudi. Ia memalingkan wajah dari Rudi. Perlahan wajahnya basah oleh air mata. Tetap pada keput

  • Benih 1 Miliar Adik Ipar   Paksaan

    "Amanda, Ibu ingin kamu tidur dengan pria lain. Dengan seperti itu, kamu bisa hamil dan kita bisa membuktikan bahwa Rudi tidak mandul pada semua orang," Rudi terkejut mendengar perkataan ibunya. "Bu, apa kamu tidak berpikir tentang perasaan kami? Kami tidak bisa melakukan itu!" Amanda juga terkejut dan marah. "Tidak, Bu! Aku tidak bisa melakukan itu! Aku mencintai Rudi dan aku tidak bisa tidur dengan pria lain." Robert, memasuki ruang makan. Lalu ia duduk di samping Margareth, dan mendukung keputusan Margareth. "Ya, anakku. Ini adalah satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa kamu tidak mandul." Rudi dan Amanda saling menatap, merasa tidak percaya dengan keputusan orang tua mereka. "Tidak, Ayah! Kami tidak bisa melakukan itu!" kata Rudi dengan tegas. Margareth memukul meja dengan keras. "Dengar Rudi. Ibu tidak ingin semua orang tahu. Jika kamu mandul. Semua orang akan mencemooh Ibu. Kamu harus pikirkan perasaan Ibu." "Tapi Ibu juga harus pikirkan perasaan kami. Apa Ibu t

  • Benih 1 Miliar Adik Ipar   Cemooh Orangtua

    "Apa? Kamu mandul, Rudi?" tanya Robert, ayah kandung Rudi. Rudi tidak mampu menatap wajah ayahnya. Ia menunduk seraya berkata, "Iya Ayah. Aku dinyatakan tidak bisa memiliki keturunan. Aku mandul." Amanda yang duduk di samping Rudi, mencoba menguatkan suaminya. Ia mengelus lembut pundak Rudi. Memberikan kekuatan untuk bisa kembali bangkit dengan takdir pahitnya. Margareth, ibu dari Rudi mulai terlihat kecewa. Wajahnya ditekuk, merasa hidupnya sudah tidak ada artinya. Tidak ada lagi pewaris yang diharapkan. "Jika tahu kamu akan mandul. Mama mungkin mau punya tiga anak. Jika kamu tidak bisa memiliki keturunan, masih ada anak lain yang bisa memberikan Mama keturunan. Kamu memang laki-laki payah Rudi," ucap Margareth dengan wajah sinis. Amanda terhentak mendengar ibu mertuanya mencela Rudi. "Bu, ini bukan kemauan Mas Rudi. Tapi ini kehendak yang Maha Kuasa. Kita tidak bisa menolak semua ini." "Terus siapa yang akan menjadi penerus keluarga kita, kalau Rudi tidak bisa memi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status