Share

Cairan Merah dari Rahim Qia

Masih berdiri menggenggam benda pipih di tangan kanan. Dahi wanita yang tengah berbadan dua itu mengerut. Kepercayaan yang sudah dibagun kokoh, ternyata masih goyah setelah menerima panggilan dari nomor wanita lain di ponsel suaminya.

Gegas Qia menanyakan nama asing yang tak pernah diceritakan padanya selama ini. Menghampiri Fajrul di taman belakang, lelaki itu sibuk menaburkan butiran hitam kecokelatan untuk makanan ikan hias yang dipelihara beberapa minggu terakhir.

Langkah Qia tak secepat dulu. Ada calon bayi di rahim yang mengharuskannya bergerak dengan hati-hati. Bukan tanpa sebab, kandungan Qia cukup lemah. Hampir seminggu sekali, ia harus memeriksakan kandungannya pada dokter spesialis ternama.

"Mas, tadi ada telepon masuk. Tapi langsung terputus saat Qia menerimanya," tunjuk Qia sembari menyerahkan ponsel pada suaminya.

Deg! Netra lelaki itu membulat sempurna. Senyum yang sempat terbesit, kini luntur dalam sekejap. Gegas meraih benda pipih dari tangan dang i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hei njing, bertele2 dan g jelas banget ceritanya. minimal kau fungsikan otak mu dg benar ketika menulis cerita ini. sangat g masuk akal dan terlalu dibuat2. karakter tokohnya kayak hidup di dunia antah berantah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status