Share

Bab 2

Penulis: Crimson Delay
Kiky adalah anak aku dan Yudi.

Aku mengalami kecelakaan mobil saat hamil tujuh bulan.

Dokter bilang aku berkemungkinan koma kalau memilih untuk melahirkan anak ini.

Aku tentu memilih untuk melahirkannya.

Ternyata pilihanku tidak salah, anak ini tumbuh dengan sangat baik.

Namun, setelah aku bangun, dia malah memanggil kakakku "Ibu".

Aku menyangka semua orang takut dia sedih dan mengatakan kalau kakakku adalah ibunya.

Tapi kemudian, aku menyadari kalau Kiky tahu aku adalah ibu kandungnya.

Dia yang tidak mau mengakuiku.

Selama tiga tahun koma, kakakku tidak hanya memberiku obat yang merusak ingatan.

Tubuhku juga dirusak olehnya.

Terstimulasi oleh kata-kata Yudi dan berendam di dalam air dingin, aku mulai demam di malam hari.

Setelah minum obat demam, pintu kamarku mendadak ditendang hingga terbuka.

Yudi masuk dari luar dengan ekspresi marah, lalu menyeretku dari ranjang ke lantai.

Dia bertanya dengan keras, "Sella, apa lagi 'permainan cari ingatan' yang kamu buat lagi? Apa kamu tahu, kalau sembarangan main air, kamu bisa nyusahin orang lain?"

Demi memulihkan ingatan Yudi, aku selalu menceritakan kenangan masa lalu kami.

Kayaknya Yudi menyangka aku sengaja jatuh ke air demi dia lagi.

Aku membantah, "Aku bukan sengaja jatuh ke air. Hari ini karena..."

"Kamu masih membantah? Belva menghabiskan begitu banyak upaya untuk membangunkanmu, tetapi kamu malah tidak merawat tubuhmu. Karena kamu jatuh ke air, dia menderita depresi lagi. Sekarang dia bahkan tidak ingin menikah, kamu sungguh tercela!"

Yudi tampak galak, dia meraih tanganku dan berjalan menuju kamar kakakku, "Kamu harus minta maaf kepada Belva sekarang juga."

Saat ini, kakakku sedang berbaring di ranjang dengan mata terpejam.

Kiky berbaring di sampingnya dengan khawatir, sambil menepuk bahunya untuk menenangkan Belva, "Bu, jangan sedih."

Saat Yudi menarikku dengan kasar, Kiky melompat turun dari ranjang, dia memukul perutku dengan tangan dan kakinya.

"Dasar wanita jahat, Ibu tidak mau menikah dengan ayahku gara-gara kamu, kenapa kamu tidak mati saja?!"

Sebagai seorang Ibu, hatiku langsung hancur saat mendengar ini.

Yudi menghentikan Kiky dan berkata padaku dengan muram, "Sella, Belva menggunting gaun pengantinnya karena marah, sekarang dia tidak punya gaun pengantin. Bukankah kamu murid dari seorang ahli sulaman? Dia akan memaafkanmu kalau kamu menyulam gaun pernikahan untuknya."

Aku tersenyum getir, "Yudi, bukannya kamu amnesia? Kok kamu tahu aku adalah penerus sulaman?"

Jejak kepanikan melintas di wajahnya, "Aku mendengarnya dari orang lain."

Aku menatap matanya dan ingin bertanya, apa kamu juga pernah mendengar kalau aku tidak bisa lagi memegang jarum?

Teknik sulam sangat rumit, butuh koordinasi otak, mata dan tangan.

Sebelumnya, demi menyelamatkan Yudi yang jatuh ke air, sebuah batu di dasar sungai mengenai mataku.

Sejak hari itu, penglihatan mata kiriku menjadi sangat lemah.

Dokter bilang kalau aku bersikeras menyulam, mata kiriku bakal buta.

Sebelumnya, ada seorang pejabat senior yang mendesakku untuk membuat gaun buat istrinya.

Yudi langsung mengambil risiko besar untuk menolak permintaan ini.

Dia bahkan dipenjara dan disiksa tetapi tetap menolak untuk menyerah.

Saat dibebaskan dari penjara, Yudi memelukku dengan mata memerah dan bersumpah kalau dia tidak akan membiarkan mataku terluka lagi.

Sekarang, dia malah minta aku menyulam gaun pengantin untuk kakakku.

Aku merasa putus asa, "Aku sudah tidak menyulam selama beberapa tahun. Aku tidak bisa melakukannya dengan baik. Kamu cari orang lain saja."

Demamku baru saja turun, aku masih sangat tidak nyaman. Jadi selesai berkata, aku siap-siap untuk pergi.

Tapi lenganku ditahan lagi, Yudi mengerutkan kening, "Beraninya kamu menolak! Belva yang menyelamatkanmu, tapi kamu bahkan tidak mau buatkan gaun pengantin untuknya. Bagaimana aku bisa percaya kalau aku pernah mencintaimu?"

Kalimat ini lagi.

Sudah berkali-kali saat aku mencoba membangkitkan ingatannya tentangku, dia selalu mengatakan ini.

Setiap kali mendengar kalimat ini, aku akan ceritakan betapa kami saling mencintai dan betapa aku menyukainya.

Sekarang, aku tidak ingin mengatakannya lagi.

"Mungkin kamu memang tidak pernah mencintaiku." Aku berkata dengan dingin, "Yudi, yang kamu cintai itu Belva. Aku minta maaf telah mengganggumu selama ini."

Wajah Yudi berubah muram. Dia menatapku dengan tidak percaya, kepanikan melintas di matanya.

Kemudian berubah menjadi sarkasme, "Apa ini trik barumu? Bermain tarik ulur denganku?"

Aku hendak menggelengkan kepala.

Tapi Yudi langsung mencengkeram lenganku dan membuatku sakit, "Pokoknya kamu tetap harus menyulam gaun pengantin ini. Jangan lupa kalau kamu telah menghabiskan uangku selama tiga tahun saat kamu koma, ini utangmu padaku."

Aku terdiam sejenak.

Kiky muncul terlalu cepat. Saat itu, Yudi ingin menikahiku, tetapi aku tidak ingin mengadakan pernikahan saat perut besar.

Jadi, kami tidak mengadakan pernikahan, tetapi kami berencana untuk buat akta nikah.

Saat pergi ke Biro Catatan Sipil, kami malah mengalami kecelakaan mobil.

Sebuah mobil van kehilangan kendali dan menabrak kami. Pada saat tabrakan, aku segera melindungi Yudi di bawahku.

Aku dan Yudi memang punya anak berusia tiga tahun, tapi kami belum menikah.

Jadi, Yudi memang tidak punya kewajiban untuk membayar biaya pengobatanku.

Melihat ekspresiku, dia pun menjadi bangga dan membungkuk untuk bertanya, "Bagaimana? Sella, kamu mau membayarku atau membuat gaun pengantin?"

Memikirkan biaya pengobatan yang sangat mahal, aku menggertakkan gigi dan berkata, "Baiklah, aku buat."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Berjuang Napas Kembali   Bab 8

    Aku pun bertanya padanya, "Emangnya kamu tidak tahu, kenapa aku tidak mau menikahimu?""Apa kamu masih peduli dengan Belva?" Yudi mengerti, "Harusnya kamu memahamiku, aku kehilangan ingatanku dan Belva berbohong padaku. Begitu ingatanku pulih, aku langsung jelaskan padanya. Ketika aku tahu dia menyakitimu begitu parah, aku juga sudah balas dendam padanya."Kematian Belva pasti berhubungan dengan Yudi.Dia berusaha membuat Belva mati dengan cara yang memalukan.Menghadapi pria ini, aku kembali kecewa, "Yudi, aku tidak bodoh. Aku tahu persis apa benar kamu amnesia atau hanya pura-pura." Seluruh tubuh Yudi bergetar. "Tidak mungkin.""Saat mendapatkan catatan medis itu, aku ingin memberitahumu kalau Belva telah menyakitiku. Tapi, ketika datang menemuimu, aku mendengar apa yang kamu katakan kepada orang-orang itu." Aku menatapnya tajam, "Yudi, kamu sangat mengecewakanku. Aku hampir kehilangan nyawaku untukmu, tetapi kamu malah memperlakukanku seperti ini. Sekarang atas dasar apa kamu masih

  • Berjuang Napas Kembali   Bab 7

    Tapi tak peduli berapa kali aku bilang membencinya, Yudi dan putranya tetap datang melapor padaku setiap hari.Mereka selalu mengatakan banyak hal aneh.Yudi juga melakukan beberapa hal gila saat aku dalam keadaan sehat.Misalnya, dia dan Kiky melompat ke kolam renang bersama-sama saat cuaca dingin, sampai tubuhnya kedinginan juga tidak mau keluar.Akhirnya, setelah meninggalkan kolam, dia menatapku dengan kasihan dan bertanya apa aku mengingat sesuatu.Setelah aku menggelengkan kepala, dia menjadi sangat kecewa.Namun, dia tetap berkata, "Nggak apa-apa, aku akan berusaha membuat ingatanmu pulih."Yudi memberiku bunga mawar setiap hari dan mengatakan kalau bunga mawar adalah bunga kesukaanku.Namun, menurutku tidak.Aku merasa benci saat melihat warna merahnya yang cerah.Dia juga membawakanku gaun pengantin sulam dan mengatakan itu adalah hadiah dari guruku.Aku pernah pakai untuknya dan dia terpesona olehku.Aku menyentuh gaun pengantin itu dan sangat menyukainya. Hari itu aku minta

  • Berjuang Napas Kembali   Bab 6

    "Apa katamu? Apa amnesia yang kamu maksud? Kalau berani asal ngomong, kamu bakal dipecat!"Yudi memaki seperti binatang buas dari kejauhan. Dia mencengkeram pakaian Jordy dan terlihat sangat muram.Jordy sama sekali tidak takut dengan kemarahannya, "Pak Yudi, tenanglah. Hal ini sudah terjadi, sekalipun kamu hancurkan rumah sakit, ingatan Nona Sella juga tidak akan kembali."Yudi pun melepaskan tangannya.Jordy mengeluarkan catatan medisku dari laci dan membuka halaman tentang obat-obatan.Lalu, memberitahunya alasan aku menjadi begini, karena menggunakan obat jenis ini.Bukan hanya obat jenis ini yang telah menyebabkan kerusakan pada tubuhku, ada juga beberapa jenis obat lain, yang telah menyebabkan kerusakan pada tubuhku kalau digunakan bersamaan."Dan setelah diperiksa, mata kiri Nona Sella sudah buta. Pergelangan tangannya terlalu sering digunakan, jadi dia tidak bisa lagi mengangkat barang. Bahkan sebuah ponsel pun sangat berat baginya."Wajah Yudi perlahan menjadi pucat.Dia mundu

  • Berjuang Napas Kembali   Bab 5

    Saat itu kakakku sedang berbaring di bak mandi, pakaiannya basah kuyup.Dia tampak memegang sebotol anggur merah dan sebotol obat berguling di lantai.Adegan bunuh diri yang sempurna.Namun, saat melihat adegan ini, Yudi mengambil pancuran di sebelahnya, menyalakan air dingin dan menyiram kepala kakakku.Kakakku langsung terbangun dan bangkit dari bak mandi sambil berteriak.Setelah melihat orang di depannya dengan jelas, dia kembali ke penampilannya yang menyedihkan seperti biasanya."Yudi, apa yang kamu lakukan?" Setelah mengatakan itu, tubuhnya lemas dan jatuh ke pelukan Yudi. "Aku pusing banget, bisakah kamu membawaku ke rumah sakit?"Tapi Yudi mendorongnya ke lantai dan menunjukkan video CCTV di ponselnya.Lalu, bertanya dengan dingin, "Apaan ini? Lalu kenapa kamu menghasut Kiky untuk mempermainkan Sella?"Mata Kakakku membelalak. "Yudi, aku bukan sengaja. Aku takut kehilangan kalian berdua, kita sekeluarga bertiga begitu bahagia. Atas dasar apa Sella bisa mendapatkannya tanpa mel

  • Berjuang Napas Kembali   Bab 4

    Begitu acara pernikahan selesai, Yudi tak sabar mengemasi barang-barangnya bersama Kiky.Tiga tahun lalu, Yudi membuat perjanjian, agar kakakku mau menyelamatkanku.Yudi harus bersama Belva selama tiga tahun, setelah melangsungkan pernikahan yang megah, dia bisa kembali bersamaku.Wajah Kiky penuh harapan, dia pun berputar mengelilingi Yudi, "Ayah, sebelumnya aku telah menyakiti Ibu, apa dia akan memaafkanku?""Tentu saja." Yudi berkata dengan tegas, "Ibumu adalah orang terbaik di dunia, dia pasti akan terima kita berdua."Meskipun berkata demikian, dia merasa panik ketika teringat terakhir kali melihat tatapanku.Harus segera berkemas. Sebenarnya, Yudi juga merasa senang ketika bersama kakakku, tapi orang yang benar-benar dia cintai adalah aku.Setiap kali aku memperlihatkan kenangan kami berdua, dia selalu merasa terharu dan tertekan.Mereka berdua segera mengemasi barang-barangnya, tapi malah dihentikan kakakku tepat saat mereka hendak keluar pintu. "Yudi, kamu mau ke mana? Bukankah

  • Berjuang Napas Kembali   Bab 3

    Yudi menegakkan tubuh, "Ingat, Belva mau yang buatan tangan, gaun pengantin ini hanya bisa diselesaikan olehmu dalam waktu seminggu."Kakak menginginkan pola yang paling rumit dan memintaku untuk menyulamnya sendiri.Hal ini hampir mustahil untuk dilakukan.Namun, selama menyelesaikan gaun pengantin ini, aku bisa sepenuhnya memutuskan hubunganku dengan Yudi, jadi aku harus bertahan.Aku sudah lama tidak memegang jarum. Awalnya, jariku selalu tertusuk.Berdarah adalah masalah kecil, tapi setiap kali tertusuk, aku merasa sangat sakit dan hampir pingsan.Kemudian, mataku menjadi kabur.Untuk mempercepat pekerjaan, aku hanya bisa tidur tiga jam sehari.Fokus menatap ke arah tertentu untuk waktu yang lama, mataku menjadi sangat lelah.Penglihatan mata kiriku pun memburuk parah. Pada hari ketiga, mata kiriku tidak bisa lagi melihat apa pun dengan jelas.Untungnya, aku telah menyelesaikan gaun pengantin ini pada hari kelima.Aku pun menelepon Yudi dan memintanya untuk mengambil gaun pengantin

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status