Share

Bab 18

"Menghitung beras, itu menyenangkan, hilang bosanku, hilang waktuku, jadi sia-sia."

"Goblok."

Devan mendengkus, ia melirik Laki, atau lengkapnya Laksamana Kiran, kakak pertamanya. Orangnya memang sangat laki, postur dan bentuk tubuh, suara, pemikiran, semuanya, tapi takut istri, padahal perbedaan umur mereka empat belas tahun. Kakak ipar Devan lebih muda tiga tahun darinya. Mereka menikah dua tahun lalu, dan sekarang sudah dikaruniai dua anak, satu dari istri pertama, satu lagi berumur setahun dari kakak ipar Devan yang sekarang. Mereka punya cerita yang sulit sebelum akhirnya bisa bersama.

Laki mengambil beras yang dimainkan Devan lalu mencucinya. Mereka harus bergerak cepat, tapi Devan malah santai-santai memainkan beras dan bernyanyi.

Tak lama Laki kembali dengan berasnya yang sudah di cuci, siap untuk membuat ketupat dan lontong. Mereka menyisihkan dua liter untuk dibuat burasa, lontong bersantan, atas permintaan Nyonya Azalea yang tengah hamil sebulan, sungguh mengagumkan.

Sesek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status