Share

44. Dua Belas Tahun Kemudian

sampai di depan sebuah rumah kontrakan satu pintu, ia melirik secara seksama ke dalam rumah. Tak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Lelaki itu memilih menunggu beberapa waktu, hingga tiga puluh menit berlalu rumah tersebut tetap kosong.

Akhirnya Ardi memutuskan untuk turun. Ia memerhatikan ke sekeliling dan mendapati ada seorang wanita keluar dari rumah sebelah kontrakan itu. Sang lelaki segera mendekat.

"Assalamualaikum maaf Bu mengganggu."

"Waalaikum salam. Iya ada apa?"

"Saya mau bertanya Bu, yang tinggal di rumah ini kemana, ya?"

"Oh sudah pindah, Pak."

"Pindah? Ibu tahu kemana pindahnya?"

"Nggak tahu, Pak."

Ardi kembali berpikir.

"Apa pemilik rumah ini punya seorang anak kecil?"

"Punya, Pak."

"Dibawa ikut juga?"

"Saya dengar ada yang adopsi, Pak. Soalnya itu bukan anak mereka, anak pantai asuhan."

Ardi terdiam napas berat. Merasa sedikit iba pada nasib Seruni kelak.

"Diadopsi sama siapa Bu, apa Ibu tahu?"

"Nggak tahu Pak, tapi yang saya dengar sih orang kaya."

Ardi menghela na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status