Share

(9) Anika /2

Penulis: AppleTwisT
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-22 15:39:37

''Nona?'' Rayen menghampiri Virgi yang terjatuh.

Gadis pembuat masalah -- Louise

''Seret dia keluar!'' Titah pria paruh baya itu, yang tak lain adalah Ayah Louise.

''Tunggu!''

Kelima Bodyguard itu menghentikan langkah nya saat mendengar suara Louise yang lantang.

''Aku akan merancang kembali beberapa Mawar besi dalam satu minggu. Jangan sentuh wanita ku. dan jangan pernah ganggu kehidupan ku lagi,'' Ucap Louise dengan suara tenang.

''Aku tidak yakin, anak seperti mu bisa memegang tanggung jawab penuh.''

Perkataan itu tak menusuk telinga Louise. Ia hanya menghampiri Virgi dan menatap nya rendah, Jas yang di kenakan nya melayang jatuh ke tubuh Virgi yang tengah tak berdaya. Perlahan tubuh Virgi terangkat. dan jatuh ke dekapan Louise.

''Dasar anak br*ngsek!'' Teriak Ayah Louise dengan suara menggelar.

''Jangan pedulikan dia,'' Bisik Louise dengan suara lembut sembari melanjutkan langkah nya dengan tenang.

Virgi meremas erat kemeja Louise. walaupun sudah di penuhi oleh noda Amer. Louise tetap terlihat tenang dengan luka di pipinya, Alis tebal itu menutupi wajah kekesalannya.

''Aku tidak tahu sifat Louise yang sebenarnya,'' Gumam Virgi dalam hatinya.

Louise membuka pintu kamarnya, Ia meletakkan Virgi perlahan di atas ranjang. Virgi melepaskan Jas itu. sementara Louise bersandar di paha nya.

''Apa luka mu itu sakit?'' Tanya Virgi Iba.

''Apa kau peduli dengan ku?'' Tanya Louise kembali yang membuat Virgi tertegun.

''Kau tetaplah pria bejat,'' Celetuk Virgi.

Louise bangkit dari sandarannya, Ia membuka kancing kemeja nya satu persatu. Perut sixpack itu terlihat sepenuhnya.

''Hkk!'' Suara Virgi tertahan.

''Bantu aku mengoleskan obat, namun sebelum nya. Ayo Mandi,'' Pinta Louise. Ia berbisik tepat di telinga Virgi.

Virgi hanya mengiyakannya, lagi pula ini hanya mandi.

Louise masuk ke bathup sebelum Virgi masuk ke kamar mandi. Virgi tidak membuka bajunya sama sekali. Dia hanya membantu Louise menggosok punggungnya, atau memijat kepalanya.

''Oke, aku mulai..'' Ucap Virgi sebelum memulai perintah Louise.

''Perlahan, Nona Virgi.''

--

''Ayah mu sangat kejam. Apa itu alasan mu menjadi kejam juga?'' Tanya Virgi dengan seluruh kepolosannya.

Louise hanya terdiam.

Virgi sadar, akan pertanyaan nya itu. ''Maaf.''

''Beliau memang sosok yang kejam. Aku susah biasa dengan itu. Bukan beliau yang membuatku menjadi seperti ini,'' Jawab Louise sembari menjelaskan.

nb: itu Ayah tirinya gaess :v

''Lalu? Siapa orang itu?'' Tanya Virgi kembali.

Louise menolehkan pandangannya ke arah Virgi, ia memiringkan garis bibirnya. Iris matanya terlihat sengit, cukup membuat Virgi gugup.

''Rahasia..'' Louise menaruh telunjuknya pada bibir seksi nya itu.

***

Setelah dirasa cukup, Louise keluar dari permukaan air dan meraih handuk yang tergantung disana.

''Ah!'' Teriak Virgi.

Louise hanya terkekeh, dan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di punggungnya. Walaupun tubuhnya masih basah. Ubin marmer kamarnya pun ikut dipenuhi tetesan air yang terjatuh dari hujung rambutnya.

Virgi pun mengikuti langkah Pria itu. Ia ingin marah, namun tak sanggup lagi.

''Disitu!'' Louise menunjuk laci mejanya.

Virgi mengangguk dan mengambil obat luka yang ada dalam laci.

''Perlahan.. ini akan sakit,'' Lirih Louise.

Lirihannya membuat pemikiran Virgi berhamburan. Pria ini memang suka menggoda, licik.

''Sakit?'' Tanya Virgi sembari terus meratakan salep itu di pipinya.

Louise meraih tangan Virgi, hingga ia jatuh kepelukan Louise. Saat itu Louise masih mengenakan handuk, tentu saja suasana semakin tegang. Otot otot kekar Louise serasa mencuat. Virgi berusaha untuk tetap tenang.

''Br*ngsek. Lepaskan aku!'' Celetuk Virgi.

''Terima kasih. Ini sudah cukup,'' Ucap Louise lembut.

Ia mencium bibir Virgi ganas. Virgi bahkan hampir tidak bisa bernafas. Begitu kuat.

''Ha.. ah..''

Seluruh tubuh Louise bangkit mendengarnya, ia mencoba menahannya. Namun sudah seminggu ia tidak menyentuh gadis ini.

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu terdengar keras dari luar. Mata Virgi berbinar, berharap panggilan itu akan melepaskannya dari sini.

''Selalu saja ada yang mengganggu,'' Gumam Louise dalam hatinya.

Louise berjalan menghampiri pintu kamar. Ia membuka knop pintu dan mendapati Anika sudah berdiri dengan seulas senyum manis disana.

''Aku akan pulang, jaga dirimu baik-baik kak!'' Anika mengecup pipi Louise sebagai tanda perpisahan.

Louise tersenyum hangat pada Anika. Virgi melihat pemandangan yang sangat asing. Ini pertama kali nya bagi Virgi melihat senyum hangat yang terpancar dari Louise. Berbeda saat Louise memperlakukan nya layak nya tahanan di penjara. Meskipun dia tidak tahu apa yang mereka bicara kan. Namun senyum hangat itu menjadi saksi bisu nya.

''Jelas saja. Mungkin itu tunangan atau kekasih nya?'' Batin Virgi.

''Lalu, kenapa dia mengurung ku disini? Kenapa dia masih menyimpan ku?'' Gumam Virgi sekali lagi.

Louise memiringkan bibir nya. Ia memeluk Anika erat. Anika yang terkejut hanya membalas pelukan nya. Ini pertama kalinya bagi Louise berinisiatif memeluk Anika. Mungkin ada niat yang terselip pada dirinya. Anika meluruskan pandangannya, dia melihat sosok gadis seumurannya di dalam kamar itu. Iris matanya berubah menjadi tenang, ternyata ini adalah alasan Louise memeluk Anika.

''Jelas saja. Mungkin itu tunangan atau kekasih nya?'' Batin Virgi.

''Lalu, kenapa dia mengurung ku disini? Kenapa dia masih menyimpan ku?'' Gumam Virgi sekali lagi.

Louise memiringkan bibir nya. Ia memeluk Anika erat. Anika yang terkejut hanya membalas pelukan nya. Ini pertama kalinya bagi Louise berinisiatif memeluk Anika. Mungkin ada niat yang terselip pada dirinya. Anika meluruskan pandangannya, dia melihat sosok gadis seumurannya di dalam kamar itu. Iris matanya berubah menjadi tenang, ternyata ini adalah alasan Louise memeluk Anika.

"Lebih baik tidur," Gumam Virgi saat hatinya mulai terpaku.

Louise kembali berbaring di ranjang setelah Anika pamit pulang, dilihatnya Virgi yang memejamkan sepasang matanya secara terpaksa. Raut wajahnya tidak bisa berbohong dihadapan Louise.

Louise hanya tersenyum tipis, kemudian mematikan seluruh lampu kamar. Dibiarkan nya kelinci kamar itu istirahat untuk malam ini.

***

Cahaya pagi menimpa Virgi dan Louise. Ada rasa ketenangan yang tak bisa dijelaskan dalam benak Louise. Louise mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat sinar matahari yang memancar. Bayangan wajah Louise yang lelah tidak bisa tertupi di kedua bola mata Virgi. Meskipun begitu, sikapnya tetap tajam seperti bintang utara di malam hari.

"Pagi, sayang..." Lirih Louise seraya mengelus pipi halus Virgi.

"Kenapa.. kenapa kamu berani memanggil ku sayang, jika kamu memiliki tunangan," Celetuk Virgi gemas.

Louise menarik garis alisnya sebelah kanan. Dia tertegun dengan ucapan Virgi. Apa yang sebenarnya gadis ini pikirkan? Pikir Louise kala itu. Seketika otaknya kilas balik dengan kejadian tadi malam, yang membuatnya tertawa kecil.

"Haha, kau cemburu?" Gurau Louise.

BERSAMBUNG --

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Billionaire Husband    (30) Warm

    Louise menghembuskan nafas nya kasar, saat tahu Adik nya sendiri yang berkunjung ke sini. Ia bahkan tidak menginginkan keberadaan Anika disini.Sepersekian detik, para suster juga memasuki ruang inap VViP itu, untuk menangani beberapa masalah Virgi. Disaat itu juga Anika memanfaatkan kesempatan untuk mengajak Louise keluar dari sana.Tanpa sepatah kata, Anika menarik tangan Louise untuk beranjak dari sana. Namun Louise mengernyit melihat tingkah adik nya itu. “Aku tidak bisa meninggalkan Virgi disini,” Ucap Louise kukuh.“Sebentar saja, ganti kemeja mu yang di penuhi noda itu. Lagipula Virgi masih dalam penanganan,”Louise akhirnya yakin untuk mengikuti adik nya, mereka terlebih dahulu mengganti kemeja Louise.“Aku tidak tahu kau peduli dengan ku,” Seringai Louise seusai mengganti kemeja nya.Anika hanya tersenyum tipis sebelum menjawab perkataan Louise, “Tadi aku tidak sengaja bertemu dengan Rayen, ia menitipkan itu padaku. Jangan salah paham kak,” Jelas Anika. Louise juga tidak hera

  • Billionaire Husband    (29) Iba

    “Kau fikir, kau punya hak menanya kan hal itu?” Louise membalas tajam pertanyaan Victor. Iris mata nya masih terlihat tenang seakan tidak merasa bersalah atas kejadian ini.“You mf!” Victor mengumpat dengan kesal nya mendengar jawaban Louise. Ia melepas paksa kerah kemeja Louise.Victor mengatur nafas nya yang berburu sejenak, mencoba tidak membuat keributan di lantai lorong rumah sakit ini. Tangan nya tetap mengepal rapi di samping jas sneli putih rapi miliknya, pandangan nya tetap profesional.Sementara Louise dengan angkuh melipat kedua tangan nya di depan dada bidang miliknya, mengklaim bahwa ia adalah penguasa di kota ini. Siapapun tidak akan berani merampas apa yang dimiliki nya.“Bukan berarti karna anda penguasa di kota ini, anda seenaknya memperlakukan gadis malang seperti Virgi. Jika anda belum mengetahui masa lalu nya yang buruk, sebaiknya anda menjauhi gadis itu.” Jelas Victor dengan formal nya.Louise tertawa tipis setelah mendengar lontaran perkataan itu, apa yang dimaks

  • Billionaire Husband    (28) Please help me, Sir

    “Sakit..” Rilih Virgi pelan, nada bicara nya membuktikan bahwa dia sedang menahan rasa sakit. Tangan tangan mungil Virgi mulai mencengkram perut nya erat, perut dan punggung bawah nya terasa kram yang parah. aliran dar*h mengucur perlahan dari paha hingga betis nya. Virgi tetap menduduk, tidak ingin membuat suara kebisingan disini. Sementara di sisi kamar Louise, terlihat Louise sedang meringkuk di atas ranjang nya. Mencoba merenungi apa yang telah di lakukan nya. Wajah penyesalan nya mulai terlihat, kedua alis nya tampak mengkerut. Ia mulai menggigit bibir nya sendiri. “Apa aku terlalu kasar dengan nya?” Pertanyaan itu muncul dalam benak Louise. “Aghh, Aku menyesal? Heuh?” dengus Louise, seraya menarik garis bibir nya. “Gadis yang tidak bisa diatur patut menerima konsekuensi nya,” Ucap Louise dengan ego nya sendiri. Louise beranjak dari ranjang, telapak kaki nya tidak sengaja menginjak sesuatu. Benar saja, ia menginjak bungkus pil kontrasepsi yang masih terkemas rapi. Benda yan

  • Billionaire Husband    (27) Ingin Membantah?

    Tidak ada derap langkah atau tanda tanda Louise sebelum nya, kedua bodyguard yang di sediakan khusus untuk Orlando juga gelagapan saat melihat kehadiran Louise disini. Semua nya membisu hingga keheningan mulai tercipta.Orlando memiringkan garis bibir nya, tergurat senyum licik di bibir tipis nya itu. "Gadis mu juga tidak menolak ku,"Virgi tercengang mendengar jawaban Louise yang seolah melempar serangan balik pada Virgi sendiri.Apa - Apaan Pria ini, dia sengaja menjatuh kan ku dalam lubang hitam? Begitu?Louise menarik tangan Virgi paksa hingga keduanya keluar dari tempat itu. Louise sama sekali tidak peduli decitan yang keluar dari mulut Virgi karna Louise mencengkeram nya dengan kuku - kuku nya."Siapa yang mengizinkan mu keluar dari kamar ku? Dan berani melangkah keluar dari kediaman Louise Hartley?" Louise menatap sengit Virgi dengan nada bicara setiap kata nya terdengar sombong."Apa hak mu mengurung ku di kastil besar milik mu, layak nya penjara. Apa ini kutukan tuhan atas do

  • Billionaire Husband    (26) 4 Pria

    Pagi hari tiba, matahari sudah menerbit kan dirinya, barulah Virgi bangkit dari ranjang Louise. Sementara Louise sudah berada di kantor sejak pagi sekali."Gila, dia benar benar membuang semua pil konstrasepsi nya. Apa dia akan tanggung jawab dengan keadaan ku?" Celetuk Virgi kesal dengan bibir yang berkedut ketakutan. Virgi hampir tidak bisa bangkit karna seluruh punggung nya merasakan sakit yang luar biasa.Akhirnya di siang terik itu, Virgi pergi dengan setelan pakaian nya layaknya buronan yang kabur dari penjara, penjara cinta Louise maksudnya."Nona, anda ingin pergi kemana?" Tanya salah seorang pembantu mendapati Virgi yang tengah linglung mencari masker."Tuan Muda Louise memanggil ku," Virgi menjawab dengan nada gelagap. Jangan sampai mereka mengadukan Virgi.Virgi mengikat rambut nya yang terurai, ia sembunyikan dalam topi Hoodie hitam. Memberanikan dirinya melangkah sendiri tanpa Rayen yang biasanya berada di samping nya.Kaki kaki mungil nya berlari menuju halte kota, sudah

  • Billionaire Husband    (25) Satu Permintaan

    "Tapi aku masih belum menemukan apapun disini, hanya beberapa orang dengan sikap layaknya orang Purba.""Benar yang dikatakan Tuan Orlando, Tuan Orlando adalah pemimpin badan intelijen pemerintah," Jelas Rayen sekali lagi.Louise sama sekali tidak tertarik untuk ikut campur dengan urusan Orlando. Sedangkan Virgi hanya menghela nafas lega, karna Xafier yang di kenalnya bukan lah orang Jahat.***"Ingin minum teh dulu?" Ucap Orlando saat tiba di halaman luas kediaman keluarga Zeyn. Halaman belakang nya begitu luas, sampai sampai Helikopter bisa terparkir disana.Virgi terperangah melihat kediaman keluarga Zeyn. Layak nya kastil bangsawan yang terletak di sudut kota, tidak kalah jauh dengan luas nya kediaman Louise. Meskipun kasta keluarga Zeyn dibawah keluarga Hartley.Louise hanya menggelengkan kepala nya kuat, menolak undangan Orlando mentah mentah. Sementara Virgi menggaruk kepala nya yang tidak gatal, dia hanya mengikuti perintah Louise.Helikopter itu kembali meluncur ke udara. Sej

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status