Share

Bab 7 : Fullfilled

"Sayang!"

Kenzo sudah berdiri di depan mobilnya yang terparkir di halaman kantor Aqila. Memakai setelan kemeja kotak-kotak merah hitam dan celana jeans biru yang lututnya sobek-sobek khas anak tongkrongan. Matanya berbinar melihat Aqila melangkah keluar pintu utama, tetapi detik kemudian tatapannya berubah sinis saat Hendra muncul dari balik pintu menyusul langkah gadis itu.

Aqila yang mengerti arti dari tatapan Kenzo segera menenangkan hati kekasihnya.

"Biarin dia ikut, ya, Sayang. Kaya kemaren."

Kenzo mendecih. Bisa-bisanya lelaki kampung itu terus-menerus membuntuti kencan mereka!

"Kenapa nggak disuruh pulang aja, sih, dia. Nanti kamu biar aku yang anter pulang," tegasnya.

Aqila menggeleng sembari mengusap lengan Kenzo. "Nggak bisa, Yang. Papa bakal marah kalo aku nggak pulang bareng Hendra. Udahlah. Anggep aja dia nggak ada. Yang penting kita bisa ketemu. Oke?"

Kenzo mengembuskan napas keras. Kesal rasanya karena waktu berduaannya dengan Aqila terinterupsi oleh makhluk tak jelas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status