Share

Chapter 2 Terkena penyakit aneh

~Sejak kecil, aku sudah terbiasa dengan ini, aku terkena penyakit urtikaria, oleh karena itu aku membenci hujan~ Maulana.

*****

Keesokan harinya, kelas berjalan kondusif. Para siswa tengah serius memerhatikan pelajaran. Berbeda dengan anwar yang tidak fokus, karena khawatir akan kondisi maulana yang hari ini tidak berangkat sekolah.

"War, temen sebangku mu kok gak berangkat?" bisik Atika.

"Dia sakit karena kehujanan!" ucap Anwar.

"Lho payungnya rusak? kemaren kan dia pake payung?" ucap Atika heran.

"Gak tau juga!" ucap Anwar.

"Ohh gitu!" ucap Atika yang langsung kembali fokus ke pelajarannya.

"Kalau aku boleh ingkar, aku bakal omong semuanya ke atika!" batin Anwar.

*****

Kantin sekolah SMA favorit 01 Bekasi. terlihat atika, khikmah dan agustin tengah duduk dengan makanan nya masing-masing.

"Eh tik, kira-kira si maulana sakit apa ya?" ucap Agustin.

"Katanya sih, sakit karena kehujanan kemaren!" ucap Atika.

"Ih kasihan banget, kamu kemaren apain dia sampe dia sakit kek gitu?" ucap Khikmah.

"Sembarangan banget kalau ngomong, aku tau dia kehujanan aja dari si anwar!" ucap Atika.

"Ohh, terus kemaren kamu kehujanan gak?" ucap Agustin.

"Enggak dong, anwar pinjemin aku payung!" ucap Atika sembari tersenyum.

"Kok bisa dia peduli sama kamu?" ucap Khikmah kesal.

"Wahh mau perang dunia ketiga nih!" ucap Agustin.

"Maksudnya apa sih?" ucap Atika.

"Oh ya, aku lupa beritahu kamu tik, sebenarnya anwar itu, pacarnya khikmah sejak smp dulu!" ucap Agustin.

"Kok aku baru tahu sih?" ucap Atika.

"Karena sebuah hubungan itu, gak harus selalu di publikasikan!" ucap Khikmah.

"Jadi, aku orang kedua yang tau tentang hal ini?" ucap Atika.

"Lebih tepatnya orang ketiga, karena maulana juga tau soal hubungan kita!" ucap Khikmah.

"Maaf ya, aku gak tau kalau dia pacar kamu!" ucap Atika.

"Gak papa, sekadar minjemin payung

dia emang gitu orangnya, suka nolong orang, gak cuman kamu doang kok, yang dia tolong!" ucap Khikmah.

"Makasih ya udah di maafin!" ucap Atika.

"Sama-sama!" ucap Khikmah.

"Eh tunggu bentar deh, kayaknya ada yang mencurigakan dalam kasus ini!" ucap Agustin.

"Maksudnya mencurigakan itu apa?" ucap Atika bingung.

"Jangan-jangan maulana yang pinjemin kamu payung lewat anwar?" ucap Agustin.

"Kamu bercanda ya? orang kek dia mana mungkin kek gitu?" ucap Atika.

"Aku tanya sama kamu ya? maulana kemaren bawa payung kagak?" ucap Agustin.

"Bawa sih!" ucap Atika.

"Nah kalau bawa payung, kenapa dia bisa kehujanan? aneh gak sih?" ucap Agustin.

"Iya sih, aku juga heran!" ucap Atika.

"Fiks, dia itu peduli sama kamu tik, cuman dia gak mau ngeliatin itu semua ke kamu!" ucap Khikmah.

"Masa sih?" ucap Atika.

"Coba aja kamu bujuk anwar, supaya bilang ke kamu yang sebenarnya terjadi kemaren!" ucap Khikmah.

"Okeh, aku akan coba tanya anwar!" ucap Atika.

*****

Sekolah pun usai, anwar hendak melajukan sepeda motornya. Namun, Atika, Khikmah dan Agustin datang menghadangnya.

"Eh My humaira ada apa?" goda Anwar pada khikmah.

"Gak usah sok gombal, sebenernya maulana kan yang kasih payung ke kamu buat atika kemaren?" ucap Khikmah.

"Eh kok humaira tahu sih? tapi emang itu aku yang kasih kok buat dia?" ucap Anwar.

"Bohong, kenapa dia bawa payung, tapi kehujanan sampe sakit kek gini?" ucap Agustin.

"Udah bilang aja sih war, kalau kamu gak mau jujur, kita putus nih!" ucap Khikmah.

"Eh jangan dong, iya deh aku ngaku, sebenarnya maulana yang ngasih payung ke aku buat atika, dia sebenarnya punya penyakit urtikaria, dia alergi air hujan!" jelas Anwar.

"Astaghfirullah, kenapa harus bohong sih?" ucap Atika merasa bersalah.

"Ya kan dia yang nyuruh!" ucap Anwar.

"Ngapain juga kamu nurut!" ucap Agustin.

"Awas kamu kalau berani sembunyiin hal kek gini lagi!" ancam Khikmah.

"Iya humaira!" ucap Anwar.

"Ya udah sana pulang!" ucap Khikmah.

"Gak ah, aku mau nya pulang sama kamu!" ucap Anwar.

"Gak usah gombal, sana pulang!" ucap Khikmah.

"Iya iya aku pulang!" ucap Anwar.

Anwar pun melajukan sepeda motornya, meninggalkan atika dan teman-temannya.

"Aku harus jenguk dia sekarang!" ucap Atika.

"Iya tik, kita bakal temenin kamu ke sana!" ucap Agustin.

"Kamu mau ke sana nemuin kakaknya atau maulana?" goda Khikmah.

"Ya, maulana dong!" ucap Agustin.

"Kirain mau ketemu kakaknya wkwkwk!" ucap Khikmah.

"Lho tin, kamu kenal kak Faiz?" ucap Atika.

"Iya iyalah orang Kak Faiz pacarnya dia!" ucap Khikmah.

"Kamu bisa diem gak sih khik?" ucap Agustin kesal.

"Gantian dong, kamu udah publikasiin hubungan ku sama anwar, jadi sekarang giliran kamu dong!" ucap Khikmah.

"Tapi kak faiz tuh gak suka hubungannya sama aku di umbar, karena takut ketahuan uminya!" ucap Agustin.

"Udahlah sama temen aja kok di bikin repot, kita gak bakal umbar kok!" ucap Atika.

"Baguslah kalau begitu!" ucap Agustin bernafas lega.

"Ya udah yuk kita ke rumah maulana!" ucap Atika.

"Yuk!" ucap Agustin dan Khikmah.

*****

Sesampainya di depan rumah maulana.

"Aku gak yakin, kita bisa jenguk maulana!" ucap Atika.

"Lho, kenapa emangnya?" ucap Agustin.

"Kita kan perempuan, gak seharusnya perempuan berkunjung ke rumah laki-laki yang bukan muhrimnya!" ucap Atika.

"Bener juga yah?" ucap Khikmah.

"Bismillah aja lah, semoga boleh!" ucap Agustin.

Ting tong

"Assalamualaikum!" ucap Atika.

"Walaikumussalam, tunggu!" ucap  suara pria yang familiar bagi agustin.

Dibukanya pintu gerbang oleh faiz kakak maulana.

"Eh kalian, ada apa yah?" ucap Faiz.

"Maulana nya ada kak? kita mau jengukin dia, boleh kan?" ucap Atika.

"Boleh dong, yuk kita masuk!" ucap Faiz.

Mereka pun masuk ke dalam rumah maulana.

Terlihat umi dan abi nya maulana, tengah mengobrol dengan anwar.

"Mi, ada temen-temennya maulana, katanya mau jenguk!" ucap Faiz.

Umi dan abi maulana, menatap mereka dengan tatapan tajam.

"Aduh kok jadi deg-degan gini yah?" bisik Atika.

"Sama dong, kita juga!" bisik Agustin.

"Ayo duduk silahkan!" ucap Umi Zulaikha ramah.

"Ayo duduk, jangan tegang gitu, kita bercanda kok tadi hehe!" ucap Abi Sufyan.

Mereka pun duduk bersama anwar, umi zulaikha, dan abi sufyan. sementara faiz menemui adiknya di kamar.

"Maulana gak mau keluar dari kamarnya!" ucap Umi Zulaikha.

"Kalau boleh tau kenapa yah?" ucap Atika.

"Dia itu kan kena urtikaria, jadi dia malu orang lain liat keadaannya sekarang!" ucap Abi Sufyan.

"Maksudnya abi sufyan itu, tangan sama bibir maulana masih bengkak ditambah bintik-bintik merah di area lehernya begitu!" ucap Umi Zulaikha.

"Ya allah separah itukah?" batin Atika. ia merasa bersalah karena dialah maulana sakit.

.

To be continued

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status