Share

Chapter 5 Karena benci

~Aku sudah menyukainya dari awal, tapi mengapa dia lebih menyukai maulana ketimbang aku~ Rendy.

*****

Malam harinya di rumah Maulana, kedatangan seorang tamu yang tak lain adalah keluarga Rendy, sepupu maulana.

"Ya ampun zainab, kamu tambah cantik ajah!" goda Umi Zulaikha.

"Masa sih mba? aku pikir mba lho yang tambah cantik!" ucap Tante Zainab.

"Ah kamu bisa aja!" ucap Umi Zulaikha.

"Kamu gimana kabarnya ren?" ucap Maulana.

"Bukan urusan loh!" ucap Rendy cuek.

"Ihh gak boleh gitu dong ren, maulana kan tanya baik-baik sama kamu?" ucap Om Reza.

"Aku baik!" ucap Rendy singkat.

"Kalian itu harusnya akur dong, kalian kan sepupuan, harus kompak menjalin kebersamaan!" ucap Tante Zainab.

"Kita akur kok tante!" ucap Maulana.

"Oh ya kamu masih inget atika kan? anaknya si ariana sama si ahmad?" ucap Tante Zainab.

"Kenal lah, ariana itukan temen kamu pas jaman SMA dulu!" ucap Umi Zulaikha yang membuat maulana kaget.

"Jadi umi kenal atika? tapi kok dia gak kasih tahu aku sih?" batin Maulana.

"Aku sama ariana udah sepakat jodohin rendy sama anaknya!" ucap Tante Zainab.

"Sama anak keduanya itu?" ucap Umi Zulaikha.

"Iya, cocok banget gak sih? lagipula mereka berdua kan temenan pas kecil, pasti cocok!" ucap Tante Zainab.

Maulana terkejut mendengarnya, sedangkan Rendy menatapnya remeh.

"Tapi mba saranin, jangan dulu ngomongin hal kek gituan ke anak-anak deh!" ucap Umi Zulaikha.

"Kenapa emangnya mba?" ucap Tante Zainab.

"Mereka kan masih remaja, belum mikir ke situ, nanti kalau kamu ngomongin hal kek gitu ke mereka, pasti mereka bakal kaget dan jadi gak fokus sama pelajaran!" ucap Umi Zulaikha.

"Iya juga ya mba, iya deh aku gak bakal ngomongin hal itu lagi!" ucap Tante Zainab.

*****

Keluarga Rendy akhirnya pulang, tapi ada sedikit kegelisahan di hati maulana.

"Lan, kamu kenapa? umi perhatiin, kamu dari tadi nglamun mulu?" ucap Umi Zulaikha.

"Gak ada apa-apa kok mi!" ucap Maulana.

"Bener nih? umi gak yakin sama jawaban kamu?" ucap Umi Zulaikha.

"Iya bakal aku ceritain ke umi, tapi bukan sekarang!" ucap Maulana yang langsung pergi menuju kamarnya.

"Eh bi, itu anak kenapa yah?" ucap Umi Zulaikha.

"Abi juga gak tahu mi!" ucap Abi Sufyan.

"Ya iyalah abi gak tau, abi aja seringnya di kantor, mana tau maulana kenapa?" ucap Umi Zulaikha.

"Iya abi tau umi kangen sama sosok abi yang dulu kan?" ucap Abi Sufyan.

"Ah dahlah umi ngantuk!" ucap Umi Zulaikha sembari meninggalkan sang suami yang masih berkutat dengan laptop ditangannya.

*****

Keesokan harinya...

Rumah Atika

"Kak aku gak suka yah, kakak nyuruh rendi anter jemput aku!" ucap Atika.

"Kalau bukan perintah mama, kakak juga gak mau kali!" ucap Kak Akhtar.

Ting

tong

"Aduh itu pasti rendi, aku gak mau berangkat sama dia kak?" ucap Atika.

"Tapi ini perintah de!" ucap Kak Akhtar.

"Aku gak mau tau, pokoknya kakak harus bantuin aku kabur dari dia!" ucap Atika.

"Aduh gimana caranya de?" ucap Kak Akhtar.

*****

Di luar rumah atika

"Atika kok lama banget yah?" ucap Rendy.

Cklek

"Eh den rendi, cari non atika ya?" ucap Bibi rina pembantu di rumah atika.

"Iya bi, atika ada di rumah kan bi?" ucap Rendy.

"Non atika udah berangkat sama den akhtar, katanya hari ini ada kumpulan wali siswa-siswi, jadi sekalian!" ucap Bibi rina.

"Oh gitu ya bi, ya udah makasih ya bi infonya!" ucap Rendy.

"Iya den!" ucap Bibi rina.

Rendy pun pergi meninggalkan rumah atika.

"Makasih bi, bantuannya!" ucap Atika yang keluar dari kamarnya.

"Sama-sama non!" ucap Bibi rina.

"Yuk kak, kita berangkat!" ucap Atika.

"Okeh de!" ucap Kak Akhtar.

Atika pun pergi ke sekolah bersama kak akhtar.

*****

Sesampainya di sekolah...

"Kak, nanti jemput aku lagi ya?" ucap Atika.

"Gak bisa de, sore ini kakak ada acara kampus!" ucap Kak Akhtar.

"Yah kakak, terus aku di jemput siapa dong?" ucap Atika.

"Ya mau gimana lagi de, udah jadi kewajiban kakak sebagai ketua perwakilan mahasiswa!" ucap Kak Akhtar.

"Ah males banget aku di jemput sama dia!" ucap Atika.

"Kenapa kamu gak minta maulana buat pulang sama kamu?" ucap Kak Akhtar.

"Kakak tau kan, maulana itu orangnya kek gimana? mana mungkin dia mau nganterin aku?" ucap Atika.

"Coba tanya aja dulu de, pasti bisa!" ucap Kak Akhtar.

"Ya udah deh!" ucap Atika.

"Nah gitu dong, jangan putus asa dulu,ya udah sana keluar, temenmu udah nunggu tuh!" ucap Kak Akhtar.

"Ya udah aku sekolah dulu ya kak, Assalamualaikum!" ucap Atika sembari menyalami sang kakak, lalu keluar dari mobil.

"Kamu kok lama banget di mobilnya?" ucap Agustin.

"Biasa ngobrol-ngobrol sebentar!" ucap Atika.

"Ya udah, kita ke kelas yuk!" ucap Khikmah.

"Yuk!" ucap Atika.

Mereka pun berjalan ke kelas bersama.

*****

Waktu istirahat pertama pun tiba, agustin dan khikmah pergi ke kantin tanpa atika.

"Kira-kira atika mau ngomongin apa ya sama maulana!" ucap Agustin.

"Iya nih, aku kepo banget!" ucap Khikmah.

Setelah lama mengobrol, atika pun datang menghampiri mereka.

"Hai guys, lama nunggu yah?" ucap Atika sembari tersenyum.

"Iyalah, kita nunggu sampai bel masuk bentar lagi mau bunyi tau!" ucap Agustin.

"Maaf ya kalau lama nunggu, aku bahagia banget sumpah hari ini!" ucap Atika.

"Bahagia kenapa?" ucap Khikmah.

*Flasback on

Atika POV

Kini hanya ada aku dan maulana di kelas, semua siswa sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. aku mulai memberanikan diri datang ke tempat duduknya.

"Emm aku ganggu sebentar gak papa kan?" ucap Atika.

"Ada apa?" ucap Maulana.

"Lan, aku butuh bantuan kamu!" ucap Atika.

"Bantuan? bantuan apa?" ucap Maulana.

"Kamu mau yah, jadi pacar settingan aku?" ucap Atika.

"Astaghfirullah, ente yang bener ajah!" ucap Maulana.

"Please lan, kamu bantuin aku yah?" ucap Atika.

"Gak mau, nanti ane dong yang dosa!" ucap Maulana.

"Lan, aku gak mau di jodohin sama orang yang gak aku suka lan, dia itu terlalu berekspektasi tinggi sama aku!" ucap Atika.

"Emang kamu mau dijodohin sama siapa?" ucap Maulana.

"Sama si rendi, kamu kenal dia kan?" ucap Atika yang membuat maulana kaget.

"Okeh, aku mau!" ucap Maulana.

"Aku gak bakal biarin atika jatuh ke orang yang salah!" Batin maulana.

"Seriusan?" ucap Atika.

"Kalau gak serius, mana mungkin aku jawab mau!" ucap Maulana.

"Makasih lan, kamu baik deh!" ucap Atika.

"Nanti pulang aku anter!" ucap Maulana.

*Flasback off

"Cie dinotice lana nih ye!" Ucap Khikmah.

"Biasa aja sih, cuman seneng aja dia udah kek dulu lagi!" Ucap Atika.

"Alah alesan!"Ucap Agustin.

"Ya udah yuk kita kelas!" Ucap Atika.

"Kuy!" Ucap Agustin.

Mereka pun berjalan menuju ke kelas bersama.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status