Share

Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku
Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku
Author: Canna oprhe

Prolog

Author: Canna oprhe
last update Last Updated: 2021-06-08 04:18:55

Siang itu saat matahari tepat berada di atas kepala, seorang wanita berparas cantik dengan rambut hitam panjangnya yang berkilauan sedang berjalan tanpa arah sambil membawa koper dan tasnya di ibu kota.

Kania yang rasanya baru saja kemarin di ucapkan selamat atas wisuda nya oleh ibunya, tadi pagi tiba tiba saja ibunya mengusirnya. Tanpa alasan yang jelas, Ibunya mengusir Kania atas hasutan oleh suami barunya.

Kania mencoba memutari ibu kota sambil membawa koper berisi bajunya dengan harapan bisa mendapatkan tempat tinggal yang sesuai dengan kondisinya saat ini. Bukan tempat tinggal yang mewah melainkan tempat tinggal yang nyaman lagi murah.

Kania terus berjalan tanpa tau arah yang ia tuju. Tidak terasa Kania sudah berjalan dari pagi hingga menjelang siang, Kania yang dari tadi pagi belum makan itu pun akhirnya merasakan putus asa. Bagaimana tidak? Kania yang selama ini selalu di manjakan oleh ibunya itu kini harus bersusah payah merasakan ini semua.

Kania mulai mengeluh mengingat kejadian tadi pagi saat ibunya mengusirnya sambil termenung meratabi nasibnya. Kania terus berjalan sambil menatap ke depan dengan pandangan tidak fokus.

"Padahal baru saja kemarin ibuku memberi selamat atas wisuda ku, Tapi saat kenapa tiba tiba hari ini ibu mengusirku?" Batin Kania sambil membawa kopernya di tangan kiri.

Kartu kredit juga mobilnya juga sudah di sita oleh ibunya, Kini selain handphone dan barang barang di kopernya Kania tidak membawa barang barang yang lain.

Kania mengitari kota dan mencari tempat untuk ia tinggal sementara sambil menenteng koper dan memegang handphone di tangan kanan nya. Setelah mengitari beberapa tempat, Kania tidak menemukan ada tempat tinggal yang cocok dengan kondisi dan uangnya saat itu.

Saat Kania tengah bingung tidak fokus berjalan, tiba tiba ada seorang pria yang terlihat sedang buru buru menabrak nya. Handphone Kania yang tadinya di pegang, kini jatuh ke bawah.

Kania bergumam kesal, " Aduh, pake jatuh segala lagi" Gumam kania sambil membungkuk mengambil handphone nya yang terjatuh.

Sedangkan pria yang menabrak nya tadi hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan langkahnya berjalan ke depan tanpa membantu Kania berdiri ataupun meminta maaf.

Pria itu tingginya sekitar 190 cm, kulitnya putih bersih, hidung mancung, meliki mata berwarna coklat yang bersinar dan rambut lurus nya yang berwarna hitam sedikit kecoklatan.

"Udah nabrak orang, bukannya minta maaf malah pergi begitu aja!" Gumam kania sambil mengelus elus handphonenya.

Lalu tiba tiba pria yang terlihat sedang mengejar pria yang tadi itu menghampiri Kania dan menjulurkan tangannya untuk membantu Kania berdiri.Berbeda dengan pria yang tadi, pria ini memiliki kulit yang sedikit lebih gelap dan lebih pendek dari pria di depan nya tadi.

Sangat berbeda dengan pria yang tadi sudah menabrak nya dan sama sekali tidak membantu ataupun meminta maaf padanya, pria ini tersenyum hangat, " Mari ku bantu berdiri nona" Kata pria ini dengan suara yang sangat lembut.

Kania tersenyum sambil memegangi tangan pria ini untuk membantunya berdiri, "Terimakasih" Kata Kania sambil membalas senyuman hangat.

"Tolong maafkan bos saya yang tadi tidak sengaja menabrak anda hingga terjatuh nona, dia sedang buru buru" Ucapnya.

"Ah , ini tidak apa apa" Jawab Kania.

Pria ini menatap koper yang berada di belakang Kania dengan heran, " maaf, tapi memang nya anda ingin kemana dengan membawa koper koper ini?" Tanya nya .

"A...anu, saya sedang mencari tempat tinggal" Jawab kania malu malu. 

Pria yang berdiri di depannya ini merogoh kantong kanan nya dan mengeluarkan sebuah kartu dari kantong tersebut. "Kebetulan saya juga punya rumah yang saat ini sedang kosong, kalau anda berkenan anda bisa pergi ke sana. Ini kartu nama saya dan ada alamat rumahnya, " Ujarnya sambil menyerahkan kartu nama itu ke Kania.

Kania sempat ragu untuk menerima niat baik pria ini, bagaimana tidak? Kania baru saja bertemu dengan pria ini sekali dan bahkan tidak tau namanya. Tapi Kania berfikir ini adalah kesempatan yang bagus, lagipula Kania saat ini memang sangat membutuhkan tempat untuk tinggal.

Setelah berfikir sejenak, Kania akhirnya meraih kartu yang diberikan pria itu " Terimakasih banyak, tapi apa tidak apa apa jika saya ke sini?" Tanya kania dengan tidak enak.

"Tentu saja tidak apa apa, justru saya senang jika nona mau menerima 

niat baik sata ini. Tenang saja, saya tidak punya niat buruk kok" Tutur pria ini dengan senyuman ramah.

"Baiklah, saya akan ke sini" Jawab Kania.

" Nanti bila sudah sampai, nona hanya perlu menunjukkan kartu nama saya pada orang yang menjaga rumah ini. Ngomong ngomong saya minta maaf, saya harus pergi dulu . Sepertinya bos saya sudah menunggu lama di dalam mobil," Pamit pria ini.

Kania mengangguk, setelah itu pria ini langsung berlari dengan cepat menuju mobil marchedez hitam yang berada di ujung jalan. Setelah itu, Kania terus berfikir apa dia akan benar benar tinggal dirumah ini atau tidak sambil mengamati kartu nama yang diberikan pria tadi.

Setelah sekian lama berfikir, akhirnya Kania memutuskan untuk pergi ke rumah yang ada di alamat ini. Kania berdoa dalam hatinya agar tidak di tipu oleh pria tadi, toh kania saat ini sudah lelah setelah seharian berkeliling mencari tempat tinggal.

Kania segera mencari kendaraan umum untuk pergi ke alamat rumah yang ada di kartu nama itu, Kania melihat lihat isi kartu itu. Ternyata pria yang tadi adalah sekretaris CEO di BX COMPANY.  Salah satu dari 4 perusahaan terbesar di ibukota.

Kania melambai lambaikan tangan nya dan memberhentikan angkot yang akhirnya lewat, angkot itu segera menghampiri Kania dan berhenti.

"Mau ke mana neng?" Tanya supir angkot sambil memasukkan koper Kania ke dalam bagasi.

Kania menunjukkan kartu nama yang tadi " Bisa anterin saya ke alamat ini mas?"Tanya Kania.

"Oh,bisa neng" Jawab supir angkot sambil menyalakan angkot. 

Kania masuk ke dalam angkot. Selama perjalanan,  Kania terus memikirkan tentang ibunya. Kania masih tidak menyangka ibunya malah lebih percaya dengan pria yang baru saja di nikahinya daripada ia putri kandungnya sendiri.

Setelah ibunya menikah lagi, Kania memang sering di fitnah oleh ayah tirinya hingga berseteru dengan ibunya. Tapi baru kali ini yang sangat parah, tiba tiba tadi ibunya mengusir Kania dengan alasan yang tidak jelas.

Kania tidak membenci ibunya ataupun marah karna ibunya sudah mengusirnya dari rumah dan menyita fasilitas yang selama ini Kania pakai. Kania sudah paham jelas bahwa ayah tirinya lah yang sudah memfitnah dirinya.

"Lihat saja nanti, akan ku ambil kembali apa yang seharysnya jadi milikku" Ucap Kania dalam hati.

Setelah beberapa lama, Kania akhirnya sampai di alamat yang di tujunya. Kania membuka pintu angkot kemudian turun. Kanoa melihat ke sekelilingnya, betapa luas nya rumah pria tadi.

Halaman yang luas bersih dan terawat , begitu juga dengan rumahnya. Meskipun terlihat sudah tidak ditinggali beberapa lama, rumah itu tidak terlihat debu atau sarang laba laba satupun. Justru sebaliknya, rumah itu sangat bersih dengan kondisi cat yang masih baru.

"Udah neng," Kata sopir angkot setelah menurunkan koper Kania dari dalam bagasi angkot.

Kania membuka tasnya dan mengambil dompet " Oh iya, berapa mas?" tanya kania.

"60 ribu aje," Kata sopir angkot.

Saat Kania membuka dompetnya,kania hanya mendapati 5 lembar uang bernilai 20 ribu. Kania tidak menyangka ternyata uang yang dia bawa hanya segini. Kalau begitu, terpaksa besok Kania harus mencari pekerjaan sementara untuk menghidupi dirinya sendiri.

Kania mengambil 3 lembar uang 20 ribu dan menyerahkannya pada sopir angkot " Ini mas, makasih ya" Kata Kania.

Sopir angkot mengambil uang yang diberikan Kania dan mengucapkan sama sama, setelah itu sopir angkot segera masuk kembali ke dalam mobil dan meninggalkan Kania sendiri di depan pekarangan rumah itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Kesaksian yang menjadi Penentu Akhir

    Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Kesaksian yang menjadi Penentu Akhir

    Rey pun tersenyum, merasa penasaran dengan bukti apa yang Arden telah siapkan untuk hari ini, karna melihat wajahnya yang kini tampak penuh percaya diri. "Melihatmu yang begitu percaya diri seperti ini, tampaknya bukti yang kamu bawa cukup untuk membebaskanmu dari tuduhan tersangka, ya." Ucap Rey yang terus membuat suasana semakin panas. "Tentu saja. Karna hanya dengan bukti yang ku bawa ini, aku merasa yakin bahwa aku akan terlepas dari tuduhan pelaku." Kata Arden yang menanggapi ucapan Rey padanya barusan dengan penuh percaya diri. Kini, mereka berempat tengah berada di kantor polisi, untuk membuktikan, siapakah pihak yang salah dan siapakah pihak yang hanya di manfaatkan di peristiwa buruk yang sempat terjadi pada Kania kemarin. Rey datang dengan para anak buahnya, yaitu David, Ellena dan juga Jeffrey yang merupakan tangan kanannya selama ini. Sementara Arden hanya datang seorang diri, tanpa membawa pengacara di sisinya karna ia sudah

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Hari H

    Menurut Kania, ucapan Nick ada benarnya juga. Karna dengan menjadi sekretaris Nick , tentunya tidak akan ada yang berani mempertanyakan dirinya yang masih tetap pergi ke kantor. Hanya inilah satu satunya cara yang tersisa, agar ia masih bisa melihat Rey dari dekat. “Apa yang anda inginkan jika membantu saya?” Tanya Kania. Nick pun dengan jujur menjawabnya. “Aku ingin kamu menyelamatkanku.” Ucap Nick dengan terang terangan menunjukkan niatnya yang dari tadi ia sembunyikan. Kania pun sedikit terkejut di buatnya. Tentunya Kania langsung mengerti, jika apa yang barusan Nick katakan adalah mengenai niat Rey yang ingin menjebloskannya ke penjara. Yang membuat Kania merasa kaget adalah, bagaimana Nick bisa mengetahui nya.Dengan terbata bata, Kania pun bertanya. “A, apa yang anda maksud?” Tanyanya. “Kamu pikir aku tidak tau jika kamu dan bosmu itu berniat memasukkan ku ke dalam penjara? Tidak penting aku m

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Menawarkan Bantuan

    “Iya, apa yang kamu dengar itu benar.” Ucap Nick dengan nada bicaranya yang meremehkan, seperti dirinya yang biasanya. Kania merasa curiga, dengan Nick yang tiba-tiba menelfonnya. “Ada apa anda menelfon saya?” Tanya Kania penasaran dengan motif dari Nick yang secara mendadak menelfonnya. Meskipun Kania jadi semakin membenci Nick setelah melakukan hal buruk padanya, Kania tetap mendengarkan Nick sampai akhir untuk mengetahui tujuannya. Nick pun langsung bersikap seperti dirinya yang biasanya. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan yang Kania berikan untuknya dan malah bergurau. “Duh, padahal sudah lama sekali sejak terakhir kali kita berkomunikasi lewat ponsel, tapi sepertinya kamu tidak terdengar rindu padaku, ya?” Tutur Nick tanpa tau malu. Padahal Nick sudah melakukan hal yang buruk pada Kania, namun ia dengan tidak tau malunya tetap berani untuk menghubungi Kania duluan. Rasa tidak tau malu yang di miliki Nick inilah yang membuat Kania merasa geram

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Menyalahkan Diri Sendiri

    "Ba.. baik, tuan" kata Paul setelah menelan ludah.Paul pun segera pergi dan menjalankan perintah Nick untuk mencarikan nomor Kania sekaligus ponsel yang ada pulsanya dalam waktu 2 menit.Setelah Paul pergi, Nick pun langsung merebahkan dirinya dikasur untuk menenangkan dirinya."Sial, kenapa aku selalu dikelilingi orang orang lamban. Tidak seperti Rey, dia punya orang orang berkompeten seperti Ellena dan David di sisinya. Apalagi jika ditambah Jeffrey, Rey pasti akan jadi lawanku yang tak mudah kukalahkan. Untung saja Jeffrey sedang tidak ada di sini, dengan begitu akan lebih mudah bagiku untuk melawan Rey" batin Nick."Pokoknya aku harus lebih dulu menghubungi Kania sebelum Arden mengrim bukti tadi pada Rey. Ini gara gara si tua bangka itu, kenapa dia lama sekali sih" gumam Nick kesal."Tok tok tok" suara ketukan pintu dari luar."Saya sudah kembali, tuan" kata Paul dari balik pintu."Apa yang kamu lakukan? dasar tua bangka, i

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Gelisah

    "Yah, aku tidak peduli dengan apa dan bagaimana kamu mencarinya, yang terpenting saat ini adalah kamu berhasil mendapatkannya" kata Arden sambil menatap laptop dengan puas."Dengan ini, aku bisa bebas dari tuduhan dan posisiku sebagai pewaris juga aman. Lihat saja Nick, akan kubuat kamu menyesal karna telah membuatku jadi kambing hitam" ujar Arden yang tidak sabar."Coba kita lihat, hm.. bagaimana reaksinya ya saat tau dirinya dalam bahaya" ucap Arden sambil bermain dengan ponselnya.****"Tring" suara pesan masuk dari ponsel milik Nick."Siapa yang mengirim pesan malam malam begini sih?" kata Nick dengan heran sambil meraih ponselnya."Akh, rupanya pesan dari si bodoh itu. Coba kulihat, kali ini dia mau mengeluh apalagi padaku, apa mungkin Rey sudah mematahkan kedua tangannya atau apa ya?" kata Nick sambil merebahkan d

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Menemukan Bukti

    "Rey, lebih baik sekarang ceritakan semua hal yang belum ku ketahui agar aku bisa membantumu" ujar Jeffrey yang mulai paham.Akhirnya selama hampir 2 jam Rey menceritakan semua hal yang tidak di ketahui oleh Jeffrey."Sebentar, jadi maksudmu si sinting itu juga menyukai Kania?" tanya Jeffrey."Begitu lah," jawab Rey."Ya, aku juga tidak kaget sih. Wanita cantik itu memang wajar saja jika ada banyak pria yang menyukainya" kata Jeffrey."Kamu juga tau bukan? jika punya hubungan dengan bawahan itu merupakan hal yang di larang keras oleh perusahaan? apalagi jika sampai presdir tau aku menyukai Kania, dia malah nantinya akan terus mencelakai Kania" ujar Rey."Huh, aku jadi terharu deh sama kisah cinta kalian. Jadi kamu melakukan ini semua demi melindungi Kania agar tidak jadi target Nick dan presdir seterusnya?" tanya Jeffrey."Tentu saja, apalagi Nick yang terobsesi dengan Kania sampai nekat seperti kemarin membuatku khawatir" kata Rey.

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Menelfon Kania

    "Nah, sudah deh. Nih, ku kembalikan ponselmu" kata Jeffrey langsung mengembalikan ponsel milik Ellena setelah selesai menyalin nomor telfon Kania.Ellena pun langsung panik dan menangkap ponsel milik nya itu begitu di lempar oleh Jeffrey. Rey pun hanya terdiam menyimak apa yang akan di lakukan oleh sahabat nya kali ini.Meskipun terlihat seperti orang bodoh dengan sikap nya yang tidak tau malu, Sebenarnya Jeffrey ini adalah orang yang cerdas juga licik. Ia selalu mengagetkan semua orang dengan langkah langkah nya yang tidak terduga.Jeffrey bisa berhasil dan menjadi sukses seperti sekarang ini bukan karna keberuntungan atau pun karna bantuan dari Rey. Semua ini murni hasil usaha dan kerja keras dari Jeffrey sendiri dengan Rey yang membantu nya dari belakang.Itulah alasan mengapa dulu Rey memilih untuk menolong Jeffrey saat ia berada dalam penjara. Rey melihat kemampuan dan potensi yang di miliki oleh Jeffrey dan percaya bahwa suatu saat nanti dia akan su

  • Bosku Ternyata Adalah Saudara Tiriku    Menyusahkan

    Setelah melihat dan menatap Nick sebentar karna penasaran, David segera bergegas pergi diam diam agar tidak ketahuan oleh Nick. Tapi saat David hendak berbalik badan, tiba tiba Nick sudah ada di belakang nya dan memegang tangan nya.Nick menyengir,"Hei, mau kemana kamu? kok sama bos gak sopan banget sih?masa setelah lihat ada aku di sini bukannya ngucapin salam tapi malah pura pura gak lihat?"David memalingkan wajahnya,"Anda bukan bos saya, saya tidak punya kewajiban untuk memberi salam pada anda""Cih,bawahan aja belagu. Mau kemana kamu? nyamperin bos mu?" tanya Nick."Bukan urusan anda," jawab David dengan cepat sambil melepaskan genggaman tangan Nick darinya."Ada apa nih kok kelihatan nya benci begitu? padahal aku gak ngapa ngapain loh?" kata Nick.David yang sudah tidak tahan melihat sikap Nick yang dari tadi terus bersikap seperti tidak tau apa apa itu pun langsung memaki maki Nick."Gak ngapa ngapain anda bilang? anda pikir sa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status