Share

Happy Birthday

“Cepat sadar,” bisikku di samping telinganya. Hampir satu jam dan Axe belum juga membuka matanya. Dia begitu betah di alam bawah sadar, seakan kehidupan di sana jauh lebih menyenangkan daripada kembali ke sini memberikan sapaan selamat malam padaku.

Apa Axe tidak tahu aku mengkhawatirkan dirinya. Setidaknya dia membuka mata dan membiarkanku bernapas dengan lega. Itu saja. Aku hanya butuh itu untuk menembus rasa bersalahku padanya.

“Kau tidak merindukanku, Axe?” tanyaku meski belum ada jawaban darinya.

Aku menarik napas lalu memeluk tubuhnya erat. Kueku yang gagal kembang sudah menantinya meski tak mungkin bisa dimakan, rasanya pasti aneh. Ya. Sebentar lagi hari esok akan tiba. Apa lagi yang Axe tunggu? Dia pingsan sekitar jam delapan malam, sedangkan sekarang waktu nyaris menunjuk ke angka sembilan. Dia tidak ingin mendengar ucapan selamat ulang tahun dariku, begitu?

Aku menggeleng tak terima terhadap pikiranku. Cepat – cepat aku merangkak meraih wajahnya. Memberi kecupa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status