Share

Omong Kosong

Sidang berlanjut dengan argumen baru dari pihak Azka.

"Bicara tanpa adanya bukti hanyalah sebuah omong kosong yang tidak bermakna. Hati-hati jika bicara, atau mulut anda akan berbalik mencelakai anda sendiri," kata Ferdi ditengah panasnya persidangan.

Ia memang dibayar untuk membela Syaila sebagai pengacara, tapi melihat Syaila yang diperlakukan buruk oleh orang yang pernah perempuan itu cintai, Ferdi merasa prihatin. Amarahnya tersulut juga.

"Tentu saja kami memiliki bukti," balas Jaya mengeluarkan sebuah map yang entah apa isinya. Pria berkaca mata itu menyerahkan map itu kepada hakim ketua.

Ketiga anggota hakim itu saling adu pandang, saling berbisik setelah melihat apa isi map tersebut. Cukup lama, hingga keheningan persidangan itu kembali hidup.

"Apakah anda dapat mempertanggungjawabkan apa yang anda katakan dengan bukti ini?" Hakim ketua bertanya pada pihak Azka.

Syaila masih belum mengerti, sampai hakim ketua itu memperlihatkan isi dari map tadi. Beberapa foto yang dicetak den
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
jdi bosan bacanya..gk ada faedahnya ne novel
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status