Share

126. Kebenaran #1

Penulis: Dinis Selmara
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-09 19:11:23
‘Tante Riani.’

Mata Abra memanas melihat nama itu yang tercantum sebagai kontak terakhir yang dihubungi Aileen. Artinya, ibunya sendiri ikut bersekongkol dengan mantan kekasihnya. Riani memang sejak awal menunjukkan ketidaksukaannya pada Serayu, tetapi Abra tak pernah menyangka tindakan ibunya akan sedalam dan sejauh ini. Bukan hanya merusak mental Serayu—pemberitaan itu juga sempat menggoyahkan bisnis keluarga. Lalu… apakah ayahnya tahu soal ini?

Ryan juga menyerahkan hasil penelusuran Aksa bahwa Riani telah memesan tiket penerbangan ke luar negeri besok siang.

Abra kembali ke unitnya dengan langkah goyah. Saat masuk ke dalam kamar, benar saja Serayu masih bersama buku-bukunya. Hanya saja, beberapa sudah tersusun rapi di atas nakas di sisi tempat tidur.

“Masih belum tidur, hmm?” bisiknya, duduk di pinggir ranjang lalu menunduk mencium kening istrinya.

“Tadi sempat ketiduran,” kekeh Serayu kecil. Lalu senyumnya memudar saat menyadari wajah Abra tak seperti biasanya. “Mas baik
Dinis Selmara

Dududu ... syalala ...

| 25
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (25)
goodnovel comment avatar
Sri Indah
makin ketahian kaan . Pasti mereka berdua dan Bu Riani punya motif yang besar dibalik semua itu.
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Kalau Abra dan Jay tahu Riani bikin Serayu keguguran, bakalan murka mereka berdua
goodnovel comment avatar
Ovy Mamanya Arum
ya jelas tau donk Abra, semua kan ulah ibumu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • (Bukan) Istri Kontrak Dokter Arogan   142. Suami Dokter Serayu

    “Semuanya sudah, Sayang?” tanya Abra pada Serayu yang sedang memoles wajahnya tipis-tipis di depan meja rias. Lelaki itu mendekat, mengecup puncak kepala sang istri penuh sayang.“Sudah, dong.” Serayu tersenyum menatap Abra melalui pantulan cermin.Hari kelulusan Serayu berlalu tanpa banyak drama, berakhir penuh rasa lega. Serayu telah dinyatakan lulus. Gelar dokter kini resmi tersemat di namanya, meski ia tahu kalau perjuangannya belum benar-benar berakhir.Beberapa hari lalu, wisuda berlangsung berkesan. Jay dan Vera turut hadir menyampaikan selamat dan turut mendoakan hal baik. Ada kebanggaan yang terselip hari itu dan tidak akan Serayu lupakan.Hari ini, giliran mereka memberi jeda pada kesibukan. Suami istri itu akan berlibur, lebih tepatnya honeymoon yang lama tertunda.“Jangan cantik-cantik,” ujar Abra sedikit menunduk, memeluk Serayu dari belakang. “Cantiknya cukup saat berdua dengan saya saja.” Serayu tertawa geli mendengar kalimat itu keluar dari mulut suaminya sepagi ini. “K

  • (Bukan) Istri Kontrak Dokter Arogan   141. Sama Berani

    “Cemburu?” tanya Serayu, mencolek dagu Abra. “Pikiran saya bilang tidak,” jawab Abra pelan, “tapi hati saya bilang iya.” Serayu tersenyum, lalu menyandarkan kepalanya pada lengan besar Abra. Di dalam mobil yang sunyi, terdengar helaan napas dalam. Tangan Abra terangkat, jemarinya menarik pelan dagu Serayu, seolah memainkannya. “Harusnya hatinya seyakin itu,” ujar Serayu lembut, “karena saya nggak mungkin berpaling.” Abra terdiam sesaat. Mobil tiba-tiba menepi, membuat Serayu mengernyit bingung. “Mas, kenapa?” Baru saja ia hendak menegakkan duduknya, Abra menarik Serayu ke arahnya. Sebuah ciuman panas datang tiba-tiba, seolah lama tertahan akhirnya dilepaskan di bibir rasa cherry itu. Wanita itu sendiri sempat terpaku oleh tindakan tiba-tiba suaminya itu. Ia mendorong tubuh Abra hingga kecupan itu terlepas. “Mas, tiba-tiba sekali,” keluhnya.Mobil terparkir di sisi jalan yang lengang. Lampu-lampu kota memantul di kaca depan, menciptakan bayang-bayang samar di wajah mereka. Seray

  • (Bukan) Istri Kontrak Dokter Arogan   140. Jengah

    Serayu dan Sedanu kompak menoleh ke arah sumber suara. Wanita yang menyapa itu sedikit menunduk, pandangannya jatuh pada Serayu.“Amalia?” Serayu terkejut.Amalia sempat berteriak kecil karena Serayu mengingatnya, lalu buru-buru mengecilkan kembali suaranya. Dari kejauhan, Abra menoleh sekilas sebelum berpamitan pada lawan bicaranya. Ia melangkah mendekat ke meja tempat dua wanita itu kini sudah saling berpelukan.“Kalian saling mengenal?” tanya Sedanu, terdengar oleh Abra. Keduanya kompak mengangguk.“Mas,” sapa Amalia yang baru saja menyalami Sedanu—pada Abra yang kini berdiri di sisi istrinya.Pandangan Amalia kembali jatuh pada Serayu, ia tersenyum menatap Serayu dan Abra bergantian. “Sini, duduk sini,” ajak Serayu sambil menarik kursi di sampingnya.Amalia tak juga memalingkan wajahnya, terus menatap Serayu dan Abra tanpa berkedip. Karena merasa diperhatikan terlalu lama, Serayu akhirnya mengulurkan tangan dari kejauhan, menutup pandangan Amalia ke arah mereka berdua dengan sebela

  • (Bukan) Istri Kontrak Dokter Arogan   139. Sudah Maksimal

    Abra langsung menatap jengah lelaki yang melangkah girang mencari kursi kosong usai menyapa para tetua. Tanpa banyak pikir, ia menarik kursi di sebelahnya lebih dulu—sebagai isyarat jelas agar Sedanu tidak duduk di sisi istrinya. Beberapa pasang mata mengikuti gerak Sedanu. Ya, yang datang memang dokter Sedanu.“Mas, lama tidak bertemu,” sapa Sedanu santai, mengulurkan tangan untuk menyalami Abra dengan gaya khas lelaki dan Abra menyambutnya. Setelah itu, pandangannya jatuh pada Serayu.“Twin,” sapanya terang-terangan, tepat di hadapan suami Serayu.Saat Sedanu hendak mengulurkan tangan, Abra lebih dulu menyodorkan gelas minuman ke tangannya—refleks Sedanu menerimanya—menoleh bingung.“Bagaimana kabarmu?” tanya Abra, mengalihkan perhatian.Serayu tentu paham situasi itu. Ia menahan senyum sekuat hati, tahu betul suaminya tak mengizinkannya menjabat tangan Sedanu.“Aku baik, Mas. Mas dan Serayu bagaimana kabarnya?” tanya Sedanu, bergantian menatap keduanya.Tangan Abra terulur, meraih t

  • (Bukan) Istri Kontrak Dokter Arogan   138. Malam Terbaik

    Malam itu, Abra dan Serayu datang dengan busana senada. Abra mengenakan kemeja hitam, lengan digulung sedikit, memperlihatkan tangan kekarnya. Serayu melangkah di sisinya dengan dress hitam yang jatuh anggun, tidak berlebihan, justru memancarkan aura cantik luar biasa. Keduanya tampak serasi, seolah keselarasan itu lahir dengan sendirinya. Beberapa pasang mata menoleh, menyambut kedatangan suami istri itu. Keduanya menarik perhatian keluarga yang telah lebih dulu berkumpul. Serayu menyadari itu, namun memilih menggenggam tangan suaminya lebih erat. Jangan tanyakan bagaimana jantungnya saat ini, detaknya tak karuan. Pandangan Serayu menyapu ruangan hingga berhenti pada sosok Jay Wijaya dan Vera. Ini pertemuan mereka lagi setelah peristiwa itu–saat Riani baru saja dibawa ke rumah sakit karena depresi. Ada jarak yang terasa tebal, bukan karena permusuhan, melainkan karena luka yang belum sepenuhnya sembuh. Namun malam ini, jarak itu tampak menepis. Abra melangkah lebih dulu, menyalami

  • (Bukan) Istri Kontrak Dokter Arogan   137. Sama Nakalnya

    Malam itu, Abra memutuskan untuk tetap mengajak Serayu menghadiri acara keluarga. Katanya, sejak awal pernikahan, ia memang selalu membawa Serayu ke setiap pertemuan. Rasanya tidak ada alasan untuk tidak mengajak sang istri. Jika dulu semuanya terasa seperti sandiwara, kini mereka hadir apa adanya ‘suami istri’. Namun, dipikir-pikir rasanya tak banyak yang berubah. Abra yang dulu dan sekarang tetap sama penuh perhatian. Hanya saja, dulu ucapannya sering terasa pedas, kini justru manis—terlalu manis, bahkan.Beberapa hari terakhir Serayu tak lagi memiliki jadwal koas. Sekarang urusannya tidak lagi ke rumah sakit tapi kampus. Seperti sore ini, ia baru saja selesai urusan akademik lalu mampir ke butik yang telah Abra arahkan sebelumnya.“Sudah di butik ini, Mas,” kata Serayu melalui sambungan telepon. “Mas lagi nggak sibuk?”“Saya mau meeting dengan kepala dokter rumah sakit,” jawab Abra.“Kalau begitu lanjut saja, Mas. Saya baru mau fitting baju.”“Sayang, cari pakaiannya yang tertutup y

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status