Share

Bab 214

Author: Ayesha
Brielle baru menyadari angin di luar sangat kencang. Dia dan Harvis cepat-cepat masuk ke lobi, berjalan menuju arah lift.

Dia agak bingung. Angin sekencang ini, suhu sedingin ini, kenapa Raka malah merokok di luar?

Tentu saja, sekarang dia tidak akan membuang waktu dan energi untuk menebak apa yang dipikirkan pria itu. Apa pun yang dilakukan Raka tidak ada hubungannya lagi dengannya.

Brielle kembali ke kamar, mandi, dan meninjau kembali materi rapat hari ini. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Dia menduga mungkin Harvis yang mencarinya, jadi tidak berpikir panjang, langsung membuka pintu.

Namun, yang berdiri di depan pintu ternyata adalah mantan suaminya, Raka.

Wajah Brielle sedikit menegang. Dia hanya menanyakan lewat celah pintu, "Ada apa?"

"Anya cari kamu," ucap Raka sambil menyalakan pengeras suara di ponsel.

Suara Anya yang manja pun terdengar. "Mama?"

Mendengar suara lembut putrinya, hati Brielle ikut luluh. Dia mengambil ponsel dari Raka dan menanggapi pesan suara itu. "Iya, Sayang,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (8)
goodnovel comment avatar
Antono Kastani
cerai dgn bajingan Raka dpt pria terhormat setia baik sayang Anya kayak anak kandungnya biar karma u Raka dan jalang Kel nya ruwet ayahnya kawin2 dan selingkuh kerjanya kotor menipu dan grogoti uangnya Raka ber triyun triyun u study Devina u hidup glamor hidup ibu nya dan support usaha BPK nya
goodnovel comment avatar
Renadwijo
Cmn istri mn yg mau digitukan? Tahu rasa lo Raka,salah langkah abis...Brielle mnding ma yg lain, yg jujur & sayang bener sm dia & Anya..Lambert boleh jg tuh, scara sayang bgt ma Anya & Brielle, jg sumber dayanya ga kalah dg Raka..Kaya raya, b'kuasa..yg penting bersih, ga punya urusan dg cewek lain
goodnovel comment avatar
Renadwijo
hmmm...Brielle cerai udh byk yg antri bwt jadiin istri.Raka nnti gigit jari. dri awal ga jujur urusannya di masa lalu dg Dev, yg haruskan Raka dekat2 & lindungi Dev..kyknya utang budi yaa? tpi yakin Raka enggan nikahi Dev & cintanya ke Brielle.Makanya sgala cara halangi Brielle dg cowok lain
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 570

    Brielle kembali ke kantor. Cherlina masuk dengan membawa dua gelas kopi. "Nih, aku bawain satu buat kamu sekalian."Brielle menerima kopinya. "Terima kasih.""Bunga ini cantik juga ya." Cherlina mengagumi buket itu.Namun bagi Brielle, bunga itu terasa sangat menjengkelkan. Dia berkata kepada Cherlina, "Kamu mau rawat? Aku kasih ke kamu saja.""Benarkah?" Mata Cherlina langsung berbinar. Bunga seperti ini kalau dirawat bisa bertahan lebih dari sepuluh hari."Ya, aku nggak punya waktu untuk urus. Kamu ambil saja." Brielle mengangguk sambil tersenyum.Cherlina pun senang sekali dan membawa bunga itu keluar. Brielle baru saja duduk ketika ponselnya berbunyi. Dia melihat layar. Lambert mengirim ucapan selamat.Hati Brielle terasa hangat. Dia tidak menyangka Lambert begitu cepat memperhatikan hal ini. Dia membalas dengan sopan.[ Terima kasih. ][ Mulai sekarang aku harus panggil kamu Profesor Brielle. ]Lambert menggodanya. Brielle menahan tawa kecil. Sebutan itu masih terasa baru, tetapi

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 569

    Setelah Brielle dan Cherlina keluar dari kamar mandi, Faye menggigit bibir merahnya sambil bersandar pada wastafel. Dia mengejek, "Heh! Profesor? Dia sudah jadi profesor sekarang."Di sampingnya, Xena menghibur, "Faye, jangan khawatir. Kamu juga nggak akan kalah darinya."Rasa iri dalam hati Faye tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kehormatan yang diraih Brielle adalah sesuatu yang bahkan dia idam-idamkan dalam mimpi.Sekarang bukan hanya Brielle yang mendapatkannya, tetapi juga melalui cara seperti ini, semakin menunjukkan pencapaiannya yang luar biasa.Brielle kembali ke tempat duduknya. Madeline sedang mengangkat gelas. "Ayo, kita bersulang sekali lagi untuk Brielle.""Bersulang!" seru semua orang serempak.Faye juga kembali ke tempat duduknya. Selain terlihat kurang senang, dia tidak berkata apa-apa lagi. Bagaimanapun, Madeline ada di sana. Dia tidak boleh kehilangan wibawa sebagai muridnya.Jamuan makan siang selesai. Brielle memeluk bunga kembali ke kantor. Saat berpamitan den

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 568

    "Alasan aku mengumpulkan semua orang hari ini adalah untuk mengumumkan sebuah kabar baik." Suara Madeline terdengar jelas dan lantang. "Melalui keputusan bulat dewan universitas, diputuskan untuk memberikan gelar profesor secara khusus kepada Brielle, juga merekrutnya sebagai dosen tamu di universitas kita."Begitu kalimat itu keluar, restoran hening selama beberapa detik, lalu disusul tepuk tangan meriah.Senyuman Faye membeku di wajahnya. Di tengah suara ucapan selamat dari semua orang, dia berbisik kepada diri sendiri, "Ini nggak mungkin ...."Cherlina adalah orang pertama yang memeluk Brielle yang duduk di sebelahnya. "Brielle, kamu luar biasa! Aku tahu hari ini pasti akan tiba! Aku tahu!"Rekan-rekan lain juga berdatangan memberi selamat. Harvis mengangkat gelas dan mendentingkan gelasnya ke gelas Brielle sambil memberi ucapan selamat. Seketika, Brielle dikelilingi semua orang seperti bintang yang menjadi pusat perhatian.Saat itu, seorang pelayan pengantar bunga berhenti di pintu

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 567

    Brielle terkejut sampai refleks menutup bibirnya dengan tangan. Dia menatap surat pengangkatan itu dengan tidak percaya. Ujung jarinya sedikit bergetar.Universitas Medis Kota Amadeus adalah salah satu kampus kedokteran teratas di dalam negeri. Terlihat jelas seberapa berharganya surat ini."Ini ... ini terlalu mendadak." Brielle sama sekali tidak punya persiapan mental."Sedikit pun nggak mendadak." Madeline berkata dengan lembut, "Setiap paten yang kamu hasilkan semuanya berada pada tingkat terdepan kelas internasional. Dan performa uji klinis obat baru kali ini bahkan melampaui ekspektasi. Pihak kampus menilai kamu sepenuhnya memenuhi syarat untuk diberi gelar profesor secara khusus."Brielle membelai lambang universitas di atas surat itu. Dia teringat bahwa keinginan terbesar ayahnya semasa hidup adalah melihatnya meraih gelar profesor. Kini, pengakuan yang datang terlambat ini membuatnya dipenuhi perasaan yang tak terlukiskan."Hari ini aku yang traktir. Aku akan mengajak seluruh

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 566

    "Nek, jangan alihkan topik. Pokoknya soal rujuk, aku orang pertama yang nggak setuju." Raline mengangkat tangan tinggi-tinggi.Emily mendengus. "Memangnya perlu persetujuanmu? Ini urusan kakakmu dan Brielle.""Itu makin nggak mungkin. Kakak nggak pernah menjilat ludah sendiri. Dia nggak cinta Brielle. Masa kalian semua nggak bisa lihat?" Raline mencoba menyadarkan neneknya."Sudahlah, baru pulang kok langsung bikin nenekmu kesal? Pergi mandi sana. Seluruh badanmu bau parfum." Meira kurang suka dengan bau parfum campuran di tubuh putrinya.Raline menjulurkan lidah. "Aku bilang yang sebenarnya. Kakak akhir-akhir ini sering kencan sama Kak Devina di Negara Danmark. Kalian malah suruh dia pulang buat rujuk. Mana mungkin!""Kamu yakin kakakmu dan Devina benar-benar kencan?" Emily langsung menoleh dan bertanya."Tentu saja, Kak Devina sendiri yang bilang ke aku. Mana mungkin bohong." Raline berkata dengan penuh percaya diri.Meira memberi isyarat dengan mata kepada putrinya, agar jangan teru

  • Bukan Mantan Biasa   Bab 565

    "Di perjalanan, Anya meletakkan pialanya di samping dan kembali bermain dengan mainannya. Brielle menoleh ke belakang dan melihat putrinya sama sekali tidak terlalu menggantungkan diri pada rasa bangga itu. Dia malah merasa sedikit lega, anak-anak seharusnya tetap memiliki sifat polos dan alami mereka.Kediaman Keluarga Pramudita.Baru saja selesai menonton siaran langsung, Meira dan Emily sangat gembira. Melihat Anya yang masih kecil bisa tampil tenang dan stabil di panggung, mereka merasa bangga luar biasa."Kenapa Devina juga ada di sana? Kenapa Raka mengundang dia untuk jadi juri?" tanya Emily dengan nada penuh keluhan.Meira juga bingung. Dia pikir Devina masih ada di Negara Danmark! Terakhir kali, putrinya juga bilang kalau Devina sedang berada di sana. Jadi, apakah benar Raka sengaja memanggil Devina pulang hanya demi menjadi juri lomba cucunya?"Aku juga nggak tahu. Tapi Anya tampil bagus sekali. Nanti mungkin saja ...."Namun ucapan Meira belum selesai, langsung dipotong oleh

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status