Share

Dion Cemburu

Dion segera membopong Savira ke lantai atas, di ikuti Nunung di belakangnya. Dengan sigap Nunung membuka pintu kamar agar majikannya dapat masuk.

"Telepon dokter Hans, Nung!"

Dion merebahkan Savira di atas ranjang. Perlahan ia buka pakaian Savira yang telah basah agar demamnya tak semakin parah.

"Tuan mau ngapain?"

"Kamu gak denger? Telepon dokter Hans, sekarang!"

"Ba--baik, Tuan."

Nunung membalikkan badan, belum sampai pintu gerakan kakinya terhenti.

"Nomor teleponnya berapa, Tuan?"

"Ada dibuku telepon,Nung!"

Nunung segera keluar sebelum Dion semakin marah. Mengerikan jika atasannya mengeluarkan taring.

Dion tertegun melihat Savira, seketika menelan ludah dengan susah payah. Sebagai lelaki normal, ia tergoda saat menatap setiap inci tubuh Savira. Namun segera ia buang pikiran kotor yang memenuhi isi kepalanya. Sadar, istrinya tengah tak sadarkan diri.

"Sial, pikiranku jadi ke mana-mana!"

Dion mengusap wajar kasar. Perlahan ia memakaikan baju Savira. Kembali ia diam kala pikiran ko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status