Share

Bab 17

Infertil 17

Abra dan Vina berpegangan tangan, saling menguatkan satu sama lain. Hati mereka ketar ketir sejak pembantu rumah itu memberi tahu, bahwa Maya sudah menunggu mereka di meja makan. 'Ada hal penting yang ingin dibicarakan', begitu kata pembantu itu. Vina dan Abra tentu sudah tahu, hal penting itu apa. Tentu saja Maya akan menagih mereka berdua. Menagih kehamilan Vina. Waktu setahun yang diberikan Maya hampir tiba.

"Sudah setahun kalian menikah, tapi Mama lihat Vina belum ada tanda-tanda hamil." Nah, kan bener.

Ucapan Maya membuat Vina dan Abra saling pandang. Kalau kemarin-kemarin mereka bisa beralasan menunggu Vina selesai skripsi, atau selesai wisuda. Biar nggak kerepotan, kasihan kalau harus wara wiri dengan perut besar. Sekarang urusan kuliah Vina sudah selesai semua, apalagi yang akan mereka jadikan alasan?

"Vina, Abra? Kenapa kalian hanya diam? Kalian nggak child free, kan?" Suara Maya naik satu oktaf.

"Nggak, Ma. Kami juga ingin punya anak secepatnya, tapi memang be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status