Share

Ancaman Mengerikan Xavier

Author: Senja Berpena
last update Last Updated: 2025-06-18 15:15:33

Kayla tersentak mendengar bentakan suaminya itu. Ia tampak ketakutan yang kemudian akhirnya menyerah dan menganggukkan kepalanya dengan lemas.

“Baiklah. Aku tidak akan banyak bertanya lagi padamu. Tapi, aku ingin bertemu dengan ayahku besok. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya.”

Xavier mendekat sedikit dengan wajah datar yang selalu ia perlihatkan pada Kayla. “Kau sudah menjadi milikku, Kayla. Pergi menemui ayahmu, sama saja dengan mengantarkan nyawamu ke neraka.”

Kayla mengangkat wajahnya, menatap Xavier dengan sorot tidak percaya. Kata-kata itu membuatnya membeku.

“Ka-kau … melarangku bertemu dengan orang tuaku?” ucapnya dengan nada lirihnya. “Tapi itu tidak ada di surat perjanjian pernikahan, Xavier. Aku membacanya dari awal sampai akhir!”

Xavier tidak menjawab. Ia hanya menghela napas, lalu membalikkan badan dan menarik selimutnya.

Dalam hitungan detik, pria itu memejamkan mata dan berpura-pura tidur, seolah percakapan barusan hanyalah hal sepele yang tidak perlu dilanjutkan.

Kayla memandang punggungnya dengan campuran amarah dan kepasrahan. Jantungnya masih berdetak tak karuan, pikirannya kacau.

Ia merasa seperti dikurung dalam jeruji tak kasat mata—diikat, dibungkam, dan dipaksa bertahan dalam sebuah kehidupan yang bukan pilihannya.

“Malangnya nasibku, Ya Tuhan,” ucapnya lirih.

**

Besok paginya, Kayla tetap bersikeras ingin menemui ayahnya dengan cara mengendap-endap keluar dari rumah itu setelah Xavier berangkat ke kantor.

“Berhenti, Nona! Anda dilarang pergi oleh Tuan Xavier.”

Suara berat dan dingin itu menghentikan langkah Kayla tepat di ambang pintu depan, di mana dua penjaga berseragam hitam berdiri seperti patung tak bernyawa.

Kayla membeku sejenak. Kedua matanya menatap pintu gerbang besi hitam yang menjulang tinggi di kejauhan, seolah itu adalah satu-satunya jalan keluar dari penjara mewah yang disebut rumah.

“Aku harus pergi ke rumah orang tuaku. Ada hal penting yang harus aku bicarakan dengan mereka. Aku mohon, bukakan pintu untukku.”

Namun, dua penjaga itu tetap diam, ekspresi mereka tidak berubah, seperti patung batu yang tidak mengenal belas kasihan.

“Tuan Xavier sudah memerintahkan kepada kami agar tidak membiarkan Anda keluar dari rumah ini tanpa seizin beliau,” jawab salah satu dari mereka dengan nada tegas dan kaku.

Kayla mengepalkan tangannya, mencoba menahan rasa sesak di dada yang terus bergemuruh.

“Kali ini saja aku mohon. Aku janji, aku tidak akan memberitahu Xavier,” pinta Kayla memohon kepada sang penjaga.

Namun, bukannya diberi izin, Kayla justru diseret ke dalam gudang atas perintah Xavier jika Kayla mencoba kabur.

“Hei! Apa yang kalian lakukan?!” teriak Kayla saat dirinya diseret. Ia terus meronta-ronta, berteriak meminta untuk dilepaskan.

“Keluarkan aku dari sini!” teriak Kayla sembari terus menggedor-gedor pintu gudang tersebut. Dia dikurung seperti maling yang baru saja ketahuan oleh tuan rumah.

“Kenapa jadi seperti ini?” ucapnya lirih sembari menyandarkan punggungnya di tembok gudang tersebut.

“Aku seperti burung dalam sangkar yang tidak akan bisa pergi ke mana-mana.”

Kayla tidak tahu berapa lama ia dikurung di gudang itu. Hingga tak lama kemudian, pintu terbuka dari luar.

Sosok Xavier muncul dan menatap nyalang wajah Kayla. “Beraninya kau menentang perintahku, Kayla!”

Tubuh Kayla bergetar melihat kemarahan yang terpancar dari wajah pria itu. “A-aku harus bicara dengan ayahku, Xavier,” ucapnya terbata.

Mata kilat penuh amarah Xavier menatap tajam ke arah Kayla. “Sekali lagi kau melawan, aku tidak akan segan-segan menghilangkan nyawa ayahmu!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Xavier gak mengijinkan kayla pergi meski ketemu ayahnya karena mungkin dia trauma akan ditinggal ibunya saat lahir
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Xavier kejam banget dah, kayla cuma menemui ayah nya aja. Gak boleh. Takut banget klo kayla kabur padahal enggak hlo
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Hadeh malah di kurung nggak boleh kemana-mana, gimana cepat hamil kalau stres begitu ya Kay..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Bercinta Penuh Hasrat yang Menggebu

    Kayla mematung. Informasi itu seperti badai yang datang tiba-tiba. “Kau … menyuruhnya pergi?” tanyanya dengan suara lirihnya. “Aku memang tahu dia punya kekasih. Tapi, aku tidak menyangka kalau dia yang memintaku jadi penggantinya.”Xavier mengangguk. “Ya. Sejak saat itu, aku mencaritahu tentangmu. Kau adalah gadis kecil yang manis dan ceria. Aku menyukai senyummu saat kau menjadi pelayan kasir di restoran sahabatmu.”Kayla menganga mendengarnya. “Kau bahkan menguntitku, Xavier?” ucapnya tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Xavier tadi.Pria itu mengusapi sisian wajah Kayla dengan lembut. “Satu minggu sebelum pernikahan dimulai, Marsha datang padaku dan aku mencaritahu tentangmu. Aku mengubah nama Marsha menjadi namamu di akta pernikahan kita.”“Jadi … pernikahan kita ini, semuanya sudah direncanakan?” ucap Kayla lagi.Xavier mengangguk. “Ya. Direncana

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Mengungkapkan Perasaan

    Malam perlahan turun menyelimuti pulau pribadi itu, membawa serta semilir angin laut yang membelai lembut kulit.Cahaya bulan menggantung anggun di langit, memantulkan sinarnya ke permukaan laut yang tenang, menciptakan kilau perak yang indah seperti lukisan hidup.Ombak memecah perlahan di bibir pantai, menciptakan irama alami yang menenangkan.Kayla melangkah pelan di atas pasir putih yang masih hangat oleh sisa panas matahari siang tadi. Jemari kakinya menyentuh permukaan air laut yang lembut.Gaun tipis warna putih yang ia kenakan berkibar tertiup angin. Rambutnya dibiarkan terurai, sebagian menempel di leher dan pundak karena udara lembap.Di sampingnya, Xavier berjalan tanpa alas kaki, mengenakan kemeja santai yang lengannya ia gulung hingga siku, terbuka sebagian di bagian dada.Satu tangannya melingkar erat di pinggang Kayla, menjaganya tetap dekat, seolah enggan membiarkan wanita itu menjauh sedikit pun.Mereka berjalan tanpa

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Godaan Xavier

    Udara tropis menyambut kedatangan mereka. Angin pantai bertiup lembut, membawa aroma asin dari laut dan suara debur ombak yang menghantam karang terdengar menenangkan.Helikopter pribadi yang mereka tumpangi baru saja lepas landas kembali, meninggalkan Xavier dan Kayla berdua saja di sebuah pulau eksklusif—yang ternyata adalah milik pribadi Xavier.Kayla memutar tubuhnya, matanya membelalak melihat betapa luas dan indah tempat itu.Hamparan pasir putih membentang sejauh mata memandang, air laut sebening kristal berkilauan memantulkan cahaya mentari.Vila kayu bergaya tropikal berdiri di tengah pepohonan palem, seolah menyatu dengan alam.“Ini semuanya … milikmu?” Kayla menoleh tak percaya.Xavier hanya mengangguk kecil sambil menyampirkan kacamata hitam ke wajahnya. “Ya. Kubeli satu minggu setelah menikahimu.”Kayla menganga menatap tak percaya ke arah suaminya. “Tuhan ... aku bahkan belum pe

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Debat Panjang Berakhir di Atas Ranjang

    Perjalanan pulang itu berlangsung dalam diam, namun bukan lagi diam penuh amarah. Ada ketegangan berbeda yang menggantung di udara.Tegangan yang membelit seperti benang tak terlihat, menyelimuti keduanya dalam ketidaktahuan akan arah selanjutnya. Tapi satu hal pasti—mereka sama-sama terbakar oleh emosi yang belum sempat tuntas.Begitu sampai di rumah, Xavier membanting pintu mobil dan berjalan lebih dulu, sementara Kayla mengikutinya perlahan.Ketika pintu rumah tertutup di belakang mereka, suasana berubah drastis. Keheningan tak lagi terasa nyaman. Ia kini seperti bara yang siap membakar.Kayla baru saja hendak melangkah ke arah tangga ketika Xavier menyentaknya. Tangannya kuat mencengkeram lengan Kayla lalu menariknya hingga tubuh mereka nyaris bertubrukan.“Aku muak dengan semua keraguanmu, Kayla,” gumam Xavier rendah, suaranya serak tertahan. “Kalau kau pikir aku tak menginginkanmu, kau salah besar.”Kayla menatapnya, dada naik turun karena emosi yang belum tuntas. “Aku lelah ter

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Akan Memikirkannya Kembali

    Kayla kini tengah duduk di restoran milik sahabatnya—Julia bahkan tidak memberitahu Xavier terlebih dahulu dia pergi ke sana. Sudah masa bodoh, meski nanti dia akan mendapat amarah dari suaminya itu.Kayla mengaduk pelan matcha latte di depannya, tanpa benar-benar bermaksud meminumnya. Pandangannya kosong, seolah pikirannya melayang jauh dari tempat itu.“Ayah Xavier memintanya langsung. Dan mulai hari ini, aku tidak boleh datang lagi ke kantor,” ucap Kayla akhirnya dengan suara yang pelan.Julia membulatkan matanya, “Astaga, Kayla! Serius kau dipecat?”Kayla mengangguk pelan. “Bukan cuma dipecat, Julia. Aku bahkan merasa sudah benar-benar dikeluarkan dari hidup Xavier. Mungkin habis ini dia akan menceraikan aku dan mengganti aku dengan wanita lain yang lebih bisa diterima keluarganya.”Julia menyandarkan tubuh ke kursi dengan ekspresi jengkel. “Gila. Itu keluarga atau mafia?! Dan Xavier? Bukannya dia harusnya melindungimu?”Kayla hanya menghela napas berat. “Aku tidak tahu harus baga

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Tangis Pilu Kayla

    Kayla pulang lebih awal dari kantor hari ini. Sementara Xavier masih terjebak dalam serangkaian meeting penting yang tak kunjung usai. Ia tak menahannya, seperti biasa—karena bagi Xavier, pekerjaan selalu nomor satu.Setibanya di rumah, Kayla melepas sepatu dengan pelan dan menggantung jas kerjanya di gantungan dekat pintu. Rumah terasa lengang. Sepi. Hanya suara detak jam dinding dan deru pendingin udara yang mengisi ruang tengah.Dia duduk di sofa, tangannya bertumpu di pangkuan, matanya menatap kosong ke arah jendela. Tapi pikirannya melayang jauh.Kata-kata Anthony siang tadi masih terus menggema di benaknya. Ancaman. Sindiran. Lalu bagaimana Xavier bereaksi.Dan sikap Xavier ... masih terlalu banyak yang tak ia pahami dari pria itu.Tangannya menggenggam bantal kecil di sofa. Sesekali dia menarik napas dalam-dalam seolah mencoba menenangkan gejolak di dadanya. Tapi semakin ia mencoba melupakan, semakin jelas wajah Xavier muncul dalam pikirannya.Apakah Xavier akan benar-benar men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status