FAZER LOGINAnak keluarga kaya yang memperkosa putriku dibebaskan. Dia melemparkan segepok uang ke wajahku dan menghina, "Aku akan membuatmu melihat bahwa uang bisa membeli segalanya!" Saat itu juga, aku sangat ingin membunuhnya.
Ver maisAku terbaring di lantai seperti anjing mati dan menatap Marissa, tidak lagi meronta-ronta.Penonton memberi tepuk tangan riuh untuk mengapresiasi pertunjukan meriah ini.Wisnu mengayun tangannya dan menampar wajah Marissa.Wajah Marissa membengkak dalam sekejap."Kamu nggak termasuk."Marissa berlutut dengan patuh dan membiarkan kaki Wisnu bertumpu di kepalanya.Aku bangkit berdiri seketika, ingin membantai pria itu saat ini juga.Tapi, aku terjatuh dengan keras ke lantai karena tertahan rantai.Pada saat itulah, aku menyadari sesuatu.Kami tidak sedang di daratan, tapi di atas kapal.Kapal ini tadi bergoyang sesaat.Masih ada kesempatan, selama kami bisa melompat dari kapal.Wisnu memberi perintah kepada Marissa untuk membunuhku.Pria itu berdiri di samping dengan mata penuh geli.Marissa memegang sebuah pisau, semakin mendekat dan mendekat kepadaku. Saat pisau itu diayunkan, tangan yang memegang pisau tiba-tiba berubah arah.Marissa menghalangi orang yang mendekat dengan tubuhnya dan
Tapi hari demi hari, masih tidak ada solusi.Hatiku berdarah-darah menyaksikan kondisi Marissa semakin memburuk.Marissa sedang diinfus, tapi masih tidak henti-henti menghiburku."Bu, aku sudah mendingan. Nafsu makanku juga membaik.""Ayo, tolong belikan pangsit favorit kita dulu, aku lapar."...Saat aku kembali, Bayu sudah duduk di samping tempat tidur Marissa."Marissa, dia ...."Aku menggelengkan kepala. "Ulah Wisnu."Pak Bayu mendesah dan meletakkan tangannya di pundakku. "Saya masih berharap Ibu mau mempertimbangkan permintaan saya waktu itu. Ada satu orang hilang lagi."Marissa tersenyum lebar kepada kami dan memakan pangsitnya.Tapi, gigi di mulutnya rontok tak terkendali.Aku mendengar suara lirih, "Ibu, kalau aku mati, jangan bersedih."Aku menyerbu memasuki ke rumah Rangga dan menamparnya."Marissa sekarat. Puas kamu sekarang?!""Dua puluh tahun kamu berteman dengannya, Rangga, apa hatimu sudah mati?"Dia menatapku tidak percaya. "Nggak mungkin. Wisnu janji nggak akan membun
Semua orang bilang aku gila. Ya sudah, aku bisa benar-benar gila."Cuih!" Aku meludahkan sebuah benda berdarah ke lantai. Rangga nyaris pingsan, menutupi telinganya yang berdarah-darah."Orang gila 'kan nggak bisa disalahkan? Anggap saja sebagai kompensasi persidangan ini." Aku menyeringai padanya dengan gigiku yang merah darah.Tiga hari setelah pulang ke rumah, Bayu masuk mengendap-endap di malam hari.Hal pertama yang dia katakan ketika melihatku adalah, "Saya tahu pengakuan Bu Soraya itu benar."Bayu mengeluarkan sebuah kantong barang bukti dari sakunya. "Saya menemukan ini di pabrik, dan hasil tesnya sudah pasti, ini jari kelingking kiri Vania.""Lalu kenapa Pak Bayu diam saja di persidangan?""Saya yakin Bu Soraya tahu betapa kuatnya Wisnu."Ya, bahkan hitam pun bisa menjadi putih. Apa yang bisa dibuktikan dengan sebuah jari kelingking?"Kami sudah menemukan identitas orang-orang yang bekerja sama dengan Wisnu dan beberapa orang yang hilang. Tapi sekarang, kami harus menemukan pa
"Begitu, ya?" Bayu memberi isyarat untuk menghentikan gerakan anak buahnya, lalu mulai makan sup di depannya. "Tapi ini rasanya daging sapi.""Dagingnya memang daging sapi. Entahlah yang lainnya."Mendengar hal itu, Bayu segera memungut tulang-tulang yang berserakan di tanah dan memperhatikannya baik-baik.Hanya sesaat, wajahnya langsung berubah kelam. "Soraya Gustian, Anda ditahan atas dugaan pembunuhan."Aku mundur selangkah dan menatapnya lekat. "Pak Bayu polisi senior yang berpengalaman, ‘kan? Saya yakin Bapak bisa menentukan waktu kematian.""Maksudnya?""Saya mengeluarkan ini dari pabrik di bawah bar Wisnu. Ada lebih dari satu di sana. Murid saya, Vania, juga mati di tangannya."Dia menyela, "Berdasarkan ini saja nggak akan cukup untuk menuduhnya.""Tapi saya punya bukti kuat."Saat suasana sedang memanas, Bayu menerima telepon. Setelah menutup panggilan, dia berbicara dengan penuh simpati, "Rangga Irawan ingin menuntut Ibu dengan tuduhan penculikan. Kasusnya akan langsung dilimp


















Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.