Share

Dan terjadi

Rizal menepati janji, ia datang ke unit apartemen Winola keesokan harinya sepulang bekerja, dan ia tak bilang ke istrinya, takut jika Imel berpikir yang bukan-bukan. Rizal dan Winola beradu tatap di depan pintu masuk. Wanita itu tampak pucat dan sedikit kurus, bahkan wajahnya masih lesu. Ia mengajak Rizal masuk, lalu pintu kembali tertutup otomatis juga terkunci.

"Udah makan?" Rizal segera bertanya, karena ia melihat meja makan tampak bersih.

"Udah, tadi beli sebelum sampai sini. Duduk, Zal," ucapnya. Winola menatap Rizal yang tampak lelah setelah bekerja. Kemejanya juga sudah tak rapi, lengan kemejanya sudah tergulung hingga siku. Keduanya duduk berjarak, tak ada yang mulai bicara sampai Winola tertawa pelan.

"Kaku amat, maaf ya, kita jadi canggung gini," ucapnya mencoba mencairkan suasana. Rizal mengangguk.

"Bandel banget dibilangin. Ini, ‘kan, efeknya kamu nggak dengerin kalau aku ingetin jangan suka kecentilan sama cowok-cowok, kasihan Sahila sekarang, Ayahnya nggak mau akuin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status