Share

Satu Atap

Author: Nur danovar
last update Huling Na-update: 2021-07-28 14:59:43

Pagi sekali di rumah mewah Jo Daniel terlihat sibuk. Pelayan mengerjakan tugas masing-masing ada yang memasak, membersihkan rumah dan melayani tuannya. Nara berjalan menuju dapur. Seorang wanita paruh baya terlihat menatap Nara dengan mata sipitnya. Ia adalah bibi Jang kepala pelayan di rumah itu. 

"Nona muda kau tahu tugas mu?" tanya bibi Jang sedikit menyindir. 

Pagi itu Nara harus membantu mempersiapkan keperluan Jo Daniel sebelum ia berangkat ke kantor. "Aku hanya mau mengambil segelas air putih bi" jawab Nara sambil berlalu.

Ia menaiki anak tangga menuju kamar Jo Daniel. Kamarnya tidak di kunci. Nara tertegun menatap interior kamar itu sungguh mirip dengan hotel mewah di eropa. Terdengar suara gemericik air dari shower. Rupanya tuan muda itu sedang mandi, pikir Nara. Ia langsung menju ruangan tempat menyimpan stelan jas dan aksesoris yang biasa di kenakan Jo. Lagi-lagi Nara di buat tercengang dengan jajaran jas mahal dan kemeja dengan berbagai warna, meski warna hitam dominan disana. 

Nara mengambil sebuah kemeja hitam dan jas dengan warna serupa. Ia meraih sebuah dasi bergaris abu-abu. Lalu jam tangan berwarna silver. Nara memejamkan matanya begitu melihat Jo keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk putih sepinggang. Badan atletis dan kulitnya yang putih membuat Nara merinding. 

"Bagus kau sadar dengan kewajiban mu rupanya" sindir Jo. 

Jo berdiri di depan cermin, ia melemparkan handuk kecil ke arah Nara. "Cepat keringkan rambut ku" 

Nara tetap diam di tempatnya. Ia meremas handuk kecil itu. "Apa aku harus mengulangi lagi?" Nara bergegas mendekati Jo, ia mulai mengeringkan rambut Jo dan menyisirnya dengan rapi. Jo beranjak mengenakan kemejanya. Ia melepas handuk yang melilit pinggangnya. Nara segera memalingkan wajahnya. Dasar sembarangan sekali, dia itu apa tidak punya malu! batin Nara kesal. 

"Pakaikan jas itu untuk ku" Nara melakukan perintah Jo, ia memakaikan jas hitam itu pada pria itu dan mengancingkannya. "Kau bisa memasang dasi?"

"Tidak" jawab Nara ketus. Jo berjalan mendekati Nara dan mencolek pipi cubi Nara. "Kenapa kau tidak memandang ku saat kita bicara?" Jo semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Nara. Ia melepas kaca mata minus Nara. 

"Kau sebenarnya lumayan juga kalau tidak memakai benda itu" Jo meletakan kaca mata Nara di atas meja. Nara bergegas memakainya kembali karena pandangan matanya buram. 

"Mulai besok kau yang memasangkan dasi untuk ku" Nara mengekor Jo keluar kamar menuju lantai bawah. Di meja makan sudah siap hidangan untuk sarapan. Ada nasi goreng, roti gandum, roti tawar dan salad. Jo mengambil sepiring kecil salad dan jus jeruk. 

Sementara Nara ia biasa sarapan berat seperti bubur ayam, nasi goreng, lontong sayur atau opor dan pecel. Jo tertawa melihat Nara mengambil sepiring nasi goreng. Selesai sarapan Nara mengantar Jo keluar menuju mobil. Ryan sudah menunggu di sana. Pria itu membuka kan pintu mobil untuk Jo. "Kemari" perintah Jo Daniel. 

Nara segera mendekat. Jo membuka kaca mobil. "Mulai hari ini kau harus diet, kurangi berat badan mu itu" kata Jo sambil tertawa. 

Nara tak menggubrisnya. Ia berjalan meninggalakan mobil Jo. Ryan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. "Ryan kau selidiki tentang Nara dan laporkan pada ku. Jangan sampai dia mencoba melarikan diri dari ku! gadis itu harus ikut membayar kesalahan Manuela"

"Baik tuan"

_______

"Jadi kau tinggal bersamanya di rumah itu?" Tania terkejut mendengar cerita Nara yang tinggal satu atap dengan pria menyebalkan seperti Jo Daniel. 

"Apa kalian emmm...Maksud ku apa kalian layaknya suami istri sungguhan?"

 "Sinting! jelas tidak. Aku memiliki kamar sendiri di rumah itu"

"Ah leganya, aku kira kalian layaknya suami istri yang saling mencintai" Tania tertawa geli dengan ucapannya sendiri. Mengingat pernikahan Jo dan Nara adalah mainan belaka. Nara mengerjakan pekerjaannya. Ia sibuk membaca kembali agendanya. Terakhir ia melayani klien sinting Jo dan Manuela sekarang ada beberapa pasangan yang akan berdiskusi dengannya tentang pesta pernikahan. 

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • CEO AROGANKU   Kesalahan Jo

    Jo Daniel berdiri di depan pintu apartemen Nara dan memencet bel dengan brutalnya. Nara yang tadinya tidak berniat membukakan pintu akhirnya mengalah juga dengan tingkah suaminya itu. Nara membiarkan rambut panjangnya tergerai, ia menyambar kaca mata minusnya lalu berjalan membuka pintu apartemennya. Terlihat Jo Daniel bersandar pinggiran pintu dan menatap Nara dengan lekat. ia mengepulkan asap rokok di hadapan Nara. "Mau apa?!" tanya Nara ketus. Jo tersenyum menyeringai sembari mematikan puntung rokoknya dengan menggenggam erat puntung rokok itu. "Jo hentikan! tangan mu bisa luka bakar!" kata Nara yang tidak habis pikir dengan tingkah Jo Daniel. "Kau tahu kalau hati ku terluka parah?!" tangan Jo meraih wajah Nara dengan lembut. Nara menepisnya dan memalingkan wajahnya. "Pergilah, aku mohon jangan mengganggu ku lagi, surat perpisahan kita akan aku kirim melalui Ryan" kata Nara yang semakin memancing amarah Jo Daniel. Jo memaksa masuk ke apartemen Nara dengan kasar ia mendo

  • CEO AROGANKU   Celah Untuk Sang Penggoda

    Marisa menangis memeluk kakaknya. Ia patah hati karena merasa Edward juga mengkhianatinya. "Sudahlah hentikan tangisan mu itu. Bukan kah kakak sering bilang jangan dekati pria macam Edward!" "Huhuhu maaf aku tidak menghiraukan nasehat kak Jo" "Gadis nakal sekarang kau tahu kan rasanya patah hati?" Jo menahan getir di hatinya. Ia sendiri juga merasakan patah hati yang teramat dalam. Rasanya jiwanya terguncang. Barang kali sekarang ia sudah benar-benar gila. Ditinggal Nara adalah bencana baginya. Tapi melihat wanita itu bersama pria lain membuat darah Jo mendidih. Ia selalu tidak bisa berpikir jernih jika sudah menyangkut Nara. "Kakak sendiri bagaimana dengan kak Nara?" "Itu bukan urusan mu anak kecil" "Ryan antarkan Marisa ke kamarnya. Jangan lupa kunci pintu kamarnya dari luar, Pastikan dia tidak kabur mencari si brengsek Edward!" "Kakak untuk apa melakukan hal itu?! aku sudah benci padanya aku tidak akan lagi mencarinya. "Bagus, carilah pria muda setidaknya seusiamu untuk

  • CEO AROGANKU   Frustasi

    Jo meneguk minuman di gelasnya lalu dengan emosi ia membanting gelas itu ke dinding. "Tuan saya mohon kendalikan diri anda" Ryan mencoba menyadarkan tuannya agar bisa waras kembali. Sejak kejadian pemukulan di rumah sakit Jo dan Edward kini sudah putus pertemanan. "Ryan apa kau tahu artinya di khianati oleh sahabat mu sendiri?!" "Tuan...." "Kenapa harus Nara? kenapa bajingan itu harus menyukai Naraku?" Jo menahan tangisnya. Sesungguhnya ia sangat merindukan Nara. Tapi kemarahannya dan rasa sakit karena di khianati membuatnya ingin membuang wanita itu jauh-jauh dari hidupnya. "Apa tuan ingin saya menyelidiki perihal nona dengan tuan Edward?" "Untuk apa kau mau menyelidiki lagi soal mereka?! Semua sudah jelas! Apa kau dungu Ryan?!" "Kalau begitu saya akan antar anda pulang, anda sudah mabuk" "Aku tidak mau pulang, jika aku pulang aku akan mengingat wanita itu. Wanita yang telah meembuaatku jadi hancur. Kenapa aku begitu menyukai wanita kejam itu? Apa kelebihannya Rya?!" Jo me

  • CEO AROGANKU   Pergi

    Nara merasakan sekujur tubuhnya sakit. Terutama di area selangkangan yang terasa perih sekali. Jo memeluknya dengan kuat seolah takut Nara akan meninggalkannya setelah apa yang ia lakukan pada Nara tadi. Jo tertidur di samping Nara. Air mata Nara mengalir, ia ingin pergi dari kehidupan Jo Daniel. Ia tidak ingin lagi mengenal pria itu.Pagi tiba, semburat sinar matahari menerobos masuk ke kamar Nara melalui kisi-kisi jendela balkon. Nara menyingkirkan tubuh Jo yang mnindihnyam. Ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Nara menangis di bawah guyuran shower. Ia membersihkan dirinya dengan geram. Ia tidak mau aroma tubuh Jo tertinggal disana.Jo terbangun perlahan membuka matanya. Nara sudah tidak di sampingnya. Jo bergerak mencari jubah mandi milik Nara. Ia mandi di kamar mandi Nara. Jo mengingat betapa kejamnya ia pada Nara kemarin.Jo membenturkan pelan kepalanya ke dinding kamar mandi. Menyadari kesalahannya. Selesai mandi Jo bergegas keluar

  • CEO AROGANKU   (21+)Kecemburuan Tidak Masuk Akal

    Nara bergegas berangkat ke kantor Y&J begitu Jo Daniel berangkat dengan Ryan ke kantor. Nara mampir terlebih dulu ke coffe shop dekat kantornya. Ia membeli segelas latte dan sandwich mentimun. Ia menjalani program diet untuk menurunkan sekitar 5Kg. Ia ingin mencapai berat di bawah 50kg."Hai Nara...""Hai dokter Edward, kau disini?""Iya kebetulan saja aku baru bertemu seseorang. Apa kau sedang buru-buru?""Tidak nanti aku akan meeting dengan klien jam sembilan""Jika kau tidak keberatan apa kau mau sarapan bersamaku?""Oh tentu, ayo kita duduk disana" Nara menunjuk sebuah meja kosong. Ia sedikit terkejut kenapa Edward mengajaknya sarapan. Tapi ia tidak berpikir aneh karena toh Edward adalah teman Jo Daniel.Sementara di kantornya Jo sedang terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Ia baru saja selesai meeting untuk produk baru yang akan di luncurkan oleh perusahaan. Yaitu berupa mainan anak-anak. Jo tertarik sekali de

  • CEO AROGANKU   Jalan Dengan Edward

    Marisa datang ke rumah sakit tepat jam makanan siang. Ia membawa bekal untuk dokter Edward. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Marisa langsung masuk ke ruang kerja dokter Edward. Di dalam ruangannya dokter Edward sedang berbicara dengan seorang perawat cantik bernama suster Tiffany. Edward terkejut ketika Marisa berdiri di hadapannya dengan wajah sedikit pucat. "Kak Ed aku sakit" kata Marisa dengan suara yang di buat-buat. Edward yang sudah terbiasa dengan tingkah Marisa pun tersenyum dan meminta suster Tiffany keluar dari ruangannya. Edward mendekati Marisa dan pura-pura memeriksa kondisi gadis itu. Ia memegang kening Marisa lalu menyentilnya dengan sedikit keras hingga gadis itu kesakitan. "Kakak kenapa kau malah menyakitiku bukan memeriksaku dengan stetoskop mu?" "Ada apa kau kemari?" Edward memasukan kedua tangannya ke dalam saku jas putihnya. "Jika kau bosan bermain mainlah dengan teman-temanmu" "Aku tidak enak b

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status