Beranda / Romansa / CEO AROGANKU / Setelah Hari Yang Melelahkan

Share

Setelah Hari Yang Melelahkan

Penulis: Nur danovar
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-28 10:16:59

Nara melepas gaun pengantinnya. Ia memakai kembali kaca mata minusnya. "Nona tuan Jo ingin bicara dengan anda" kata Ryan yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar rias. 

"Kau mengagetkan ku! baiklah akan ku temui dia"

Nara pasrah ia tidak tahu skenario apa lagi yang sedang di buat Jo Daniel. Pria itu membuat hidupnya jungkir balik dalam waktu sekejap. Nara melirik cincin pernikahan di jari manisnya. Cincin itu seharusnya bertengger cantik di jemari Manuela dan sekarang Nara kesulitan melepas cincin kekecilan yang dipaksa masuk ke jemarinya itu. 

"Kau masih disini? Aku akan membicarakan tentang pernikahan ini pada mu" Nara tidak memandang ke arah Jo, ia sibuk melepas cincin di jarinya yang sangat menyiksa. Jo memperhatikan tingkah Nara. 

"Ryan jelaskan"

"Baik tuan"

"Nona Nara mulai sekarang anda adalah istri syah dari tuan Jo, meski pernikahan ini hanya memiliki waktu selama enam bulan. Setelahnya anda dan tuan Jo akan berpisah"

Nara tak bergeming. Ia membenarkan letak kaca mata minusnya yang melorot. "Selama anda menikah dengan tuan Jo, anda akan mendapat fasilitas mobil dan kamar pribadi di rumah tuan Jo" Nara mengerutkan keningnya. "Kamar pribadi? Memang siapa yang mau tinggal dengannya?" kata Nara ketus. 

"Ini sudah ketentuannya nona, setelah perjanjian pernikahan ini berlaku dalam waktu enam bulan anda akan dapat tunjangan berupa rumah mewah dan fasilitas lainnya"

Nara merasa semakin tercekik dengan cincin di jemarinya itu. Ia merasa kesal dan marah. Nara mencoba melepas cincin itu hingga jarinya terluka. Jo berdiri dari duduknya, ia menarik lengan Nara dan membawanya ke toilet. 

"Mau apa kau, heiii....." teriak Nara kesal. Jo tak mempedulikannya ia meraih tangan Nara dan mengolesi jemari Nara dengan sabun. 

Perlahan Jo mencoba melepaskan cincin yang menyiksa di jari Nara. "Lihat jari mu seperti pisang, ini jemari wanita atau bukan?" Jo memegang tangan Nara dan memandang jemari tambun gadis itu. Wajah Nara memerah kesal pada pria itu. Ia mengibaskan tangan hingga mengenai wajah Jo. Wajah tampan itu tergores kuku panjang Nara hingga berdarah. 

"Oh tidak....maaf aku..." 

Jo menggenggam cincin pernikahan yang berhasil lepas dari jari Nara. Ia pergi meninggalkan gadis itu.

________

Jo menyentuh wajahnya yang terluka karena kuku Nara dengan saputangannya. 

"Ryan"

"Ya tuan" Ryan yang sedari tadi memperhatikan tingkah Jo dan Nara hanya terdiam bingung. Tidak biasanya tuannya akan peduli dengan hal-hal kecil seperti tadi. 

"Carikan cincin berlian untuknya, pastikan muat di jemarinya yang seperti buah pisang itu". 

"Baik tuan"

"Oh ya kemasi barangnya dari apartemennya, aku ingin dia berada di rumah ku mulai hari ini"

"Baik tuan"

______

Nara menangis di kamarnya mengemasi bajunya ke dalam koper besar. Ia tidak punya pilihan selain mengikuti kemauan pria gila itu. 

"Nara percayalah semua akan terlewati" 

Ibu mencoba menghibur Nara. Ibu juga tidak bisa melakukan apa-apa melihat putrinya di nikahi pria itu. Jujur ibu merasa terharu dengan pernikahan Nara. Ibu merasa pernikahan itu sungguhan dan tidak tahu mengapa ibu merasa Jo Daniel pria baik.

Ryan tiba di apartemen Nara dan membantu Nara mengangkat barang-barangnya ke dalam bagasi mobil. Sepanjang perjalanan menuju rumah Jo, Nara hanya terdiam dan terlihat murung. Ryan mengamatinya dari kaca spion dan ia hanya bisa menonton permainan yang sedang berjalan, melihat sandiwara tuannya dengan wanita wedding planner itu.  

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • CEO AROGANKU   Kesalahan Jo

    Jo Daniel berdiri di depan pintu apartemen Nara dan memencet bel dengan brutalnya. Nara yang tadinya tidak berniat membukakan pintu akhirnya mengalah juga dengan tingkah suaminya itu. Nara membiarkan rambut panjangnya tergerai, ia menyambar kaca mata minusnya lalu berjalan membuka pintu apartemennya. Terlihat Jo Daniel bersandar pinggiran pintu dan menatap Nara dengan lekat. ia mengepulkan asap rokok di hadapan Nara. "Mau apa?!" tanya Nara ketus. Jo tersenyum menyeringai sembari mematikan puntung rokoknya dengan menggenggam erat puntung rokok itu. "Jo hentikan! tangan mu bisa luka bakar!" kata Nara yang tidak habis pikir dengan tingkah Jo Daniel. "Kau tahu kalau hati ku terluka parah?!" tangan Jo meraih wajah Nara dengan lembut. Nara menepisnya dan memalingkan wajahnya. "Pergilah, aku mohon jangan mengganggu ku lagi, surat perpisahan kita akan aku kirim melalui Ryan" kata Nara yang semakin memancing amarah Jo Daniel. Jo memaksa masuk ke apartemen Nara dengan kasar ia mendo

  • CEO AROGANKU   Celah Untuk Sang Penggoda

    Marisa menangis memeluk kakaknya. Ia patah hati karena merasa Edward juga mengkhianatinya. "Sudahlah hentikan tangisan mu itu. Bukan kah kakak sering bilang jangan dekati pria macam Edward!" "Huhuhu maaf aku tidak menghiraukan nasehat kak Jo" "Gadis nakal sekarang kau tahu kan rasanya patah hati?" Jo menahan getir di hatinya. Ia sendiri juga merasakan patah hati yang teramat dalam. Rasanya jiwanya terguncang. Barang kali sekarang ia sudah benar-benar gila. Ditinggal Nara adalah bencana baginya. Tapi melihat wanita itu bersama pria lain membuat darah Jo mendidih. Ia selalu tidak bisa berpikir jernih jika sudah menyangkut Nara. "Kakak sendiri bagaimana dengan kak Nara?" "Itu bukan urusan mu anak kecil" "Ryan antarkan Marisa ke kamarnya. Jangan lupa kunci pintu kamarnya dari luar, Pastikan dia tidak kabur mencari si brengsek Edward!" "Kakak untuk apa melakukan hal itu?! aku sudah benci padanya aku tidak akan lagi mencarinya. "Bagus, carilah pria muda setidaknya seusiamu untuk

  • CEO AROGANKU   Frustasi

    Jo meneguk minuman di gelasnya lalu dengan emosi ia membanting gelas itu ke dinding. "Tuan saya mohon kendalikan diri anda" Ryan mencoba menyadarkan tuannya agar bisa waras kembali. Sejak kejadian pemukulan di rumah sakit Jo dan Edward kini sudah putus pertemanan. "Ryan apa kau tahu artinya di khianati oleh sahabat mu sendiri?!" "Tuan...." "Kenapa harus Nara? kenapa bajingan itu harus menyukai Naraku?" Jo menahan tangisnya. Sesungguhnya ia sangat merindukan Nara. Tapi kemarahannya dan rasa sakit karena di khianati membuatnya ingin membuang wanita itu jauh-jauh dari hidupnya. "Apa tuan ingin saya menyelidiki perihal nona dengan tuan Edward?" "Untuk apa kau mau menyelidiki lagi soal mereka?! Semua sudah jelas! Apa kau dungu Ryan?!" "Kalau begitu saya akan antar anda pulang, anda sudah mabuk" "Aku tidak mau pulang, jika aku pulang aku akan mengingat wanita itu. Wanita yang telah meembuaatku jadi hancur. Kenapa aku begitu menyukai wanita kejam itu? Apa kelebihannya Rya?!" Jo me

  • CEO AROGANKU   Pergi

    Nara merasakan sekujur tubuhnya sakit. Terutama di area selangkangan yang terasa perih sekali. Jo memeluknya dengan kuat seolah takut Nara akan meninggalkannya setelah apa yang ia lakukan pada Nara tadi. Jo tertidur di samping Nara. Air mata Nara mengalir, ia ingin pergi dari kehidupan Jo Daniel. Ia tidak ingin lagi mengenal pria itu.Pagi tiba, semburat sinar matahari menerobos masuk ke kamar Nara melalui kisi-kisi jendela balkon. Nara menyingkirkan tubuh Jo yang mnindihnyam. Ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Nara menangis di bawah guyuran shower. Ia membersihkan dirinya dengan geram. Ia tidak mau aroma tubuh Jo tertinggal disana.Jo terbangun perlahan membuka matanya. Nara sudah tidak di sampingnya. Jo bergerak mencari jubah mandi milik Nara. Ia mandi di kamar mandi Nara. Jo mengingat betapa kejamnya ia pada Nara kemarin.Jo membenturkan pelan kepalanya ke dinding kamar mandi. Menyadari kesalahannya. Selesai mandi Jo bergegas keluar

  • CEO AROGANKU   (21+)Kecemburuan Tidak Masuk Akal

    Nara bergegas berangkat ke kantor Y&J begitu Jo Daniel berangkat dengan Ryan ke kantor. Nara mampir terlebih dulu ke coffe shop dekat kantornya. Ia membeli segelas latte dan sandwich mentimun. Ia menjalani program diet untuk menurunkan sekitar 5Kg. Ia ingin mencapai berat di bawah 50kg."Hai Nara...""Hai dokter Edward, kau disini?""Iya kebetulan saja aku baru bertemu seseorang. Apa kau sedang buru-buru?""Tidak nanti aku akan meeting dengan klien jam sembilan""Jika kau tidak keberatan apa kau mau sarapan bersamaku?""Oh tentu, ayo kita duduk disana" Nara menunjuk sebuah meja kosong. Ia sedikit terkejut kenapa Edward mengajaknya sarapan. Tapi ia tidak berpikir aneh karena toh Edward adalah teman Jo Daniel.Sementara di kantornya Jo sedang terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Ia baru saja selesai meeting untuk produk baru yang akan di luncurkan oleh perusahaan. Yaitu berupa mainan anak-anak. Jo tertarik sekali de

  • CEO AROGANKU   Jalan Dengan Edward

    Marisa datang ke rumah sakit tepat jam makanan siang. Ia membawa bekal untuk dokter Edward. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Marisa langsung masuk ke ruang kerja dokter Edward. Di dalam ruangannya dokter Edward sedang berbicara dengan seorang perawat cantik bernama suster Tiffany. Edward terkejut ketika Marisa berdiri di hadapannya dengan wajah sedikit pucat. "Kak Ed aku sakit" kata Marisa dengan suara yang di buat-buat. Edward yang sudah terbiasa dengan tingkah Marisa pun tersenyum dan meminta suster Tiffany keluar dari ruangannya. Edward mendekati Marisa dan pura-pura memeriksa kondisi gadis itu. Ia memegang kening Marisa lalu menyentilnya dengan sedikit keras hingga gadis itu kesakitan. "Kakak kenapa kau malah menyakitiku bukan memeriksaku dengan stetoskop mu?" "Ada apa kau kemari?" Edward memasukan kedua tangannya ke dalam saku jas putihnya. "Jika kau bosan bermain mainlah dengan teman-temanmu" "Aku tidak enak b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status