Home / Romansa / CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR / BAB 2 : Alisa Dans Heart (Part 2)

Share

BAB 2 : Alisa Dans Heart (Part 2)

Author: Hamfa Merman
last update Huling Na-update: 2025-06-04 14:25:35

“Kalau dipikir-pikir memang benar juga sih kenyataan di negeri ini demikian anehnya. Negeri ini memang sibuknya selalu dengan drama-drama perpolitikan yang mencari-cari sensasi itu saja yang terus-menerus terjadi! Kalau masih mau menjadi negara yang paling maju, maka jelas harus ada perubahan yang pasti. Kalau tidak, maka negara ini memang sudah tidak tertolong lagi!”

“Ha-ha-ha…! Tidak perlulah kita menyalahkan negara juga. Kalau mau lanjut kuliah lagi ya silahkan, yang mau kerja juga silahkan! Bereskan masalahnya?”

“Hidih…. Kamu kalau ngomong santai sekali kayak gak ada beban sama sekali. Kita semua harus mikir puluhan kali antara nyari kerja atau lanjut kuliah ini!”

“Ya kan, keluarga dia memang sudah kaya raya. Mau kuliah tinggal bayar saja, mau kerja tinggal pakai orang dalam. Benarkan?”

“Ehem…! Jangan dikasih tahu juga rahasiaku!”

“Ha-ha-ha…!”

Canda tawa tersebut kembali saja terjadi meskipun pada topik pembicaraan yang seharusnya lebih serius. Alisa hanya bisa ikut tersenyum saja mendengar pembicaraan teman-temannya tersebut.

“Hmm…? Hei, Alisa! Mengapa diam saja dan senyum-senyum sendiri seperti itu dari tadi? Coba beritahu kami juga, setelah wisuda ini kamu maunya ngapain?” tanya temannya Alisa si A itu kembali menjadikan Alisa sorotan bagi teman-teman sebayanya yang lainnya.

“A–aku?” tanya Alisa sedikit terkejut mendengarnya.

“Ya iyalah…! Yang namanya Alisa di sini cuma kamu saja, kan? Halo…? Bangun Alisa sayangku yang cyantik…!” sahut si A dengan sindirannya.

Semua teman-temannya ikutan tersenyum mendengar pernyataan si A. Alisa juga ikut tersenyum dengan perasaan gerogi untuk pertama kalinya melesat jauh di dalam hatinya. Untuk seorang wanita yang terkenal sangat percaya diri seperti dirinya tersebut, ini adalah pengalaman yang langka baginya.

Alisa terlihat berkedip berulang kali dengan kedua telapak tangannya yang saling melumat satu sama lain. Dia juga menggigit bibirnya yang merah merona dengan gigi depannya yang putih bersinar terang ibarat senter antariksa yang menyinari mentari pagi.

Sikapnya yang aneh dengan diam tersebut membuat teman-temannya Alisa kebingungan sendiri sambil melirik satu sama lain seolah-olah berusaha mendapatkan jawaban dari rekannya yang lainnya tersebut.

“Hmm…, Alisa, kamu kenapa? Apa ada yang salah dengan pertanyaanku?” tanya si A mencoba untuk mencairkan situasi yang canggung tersebut.

Alisa akhirnya terbangun dari renungannya tersebut sambil menatap ke arah si A. “Tidak ada masalah, kok! Aku hanya lagi bingung saja bagaimana menjelaskannya. He-he-he!”

“Hah? Bingung? Mengapa bingung? Mungkinkah kau ingin melakukan sesuatu yang begitu mengejutkan kami semua?” tanya si A kembali mendorong Alisa untuk memberikan jawaban yang dapat segera memuaskan rasa penasaran semua orang yang ada di sana tanpa terkecuali satu pun yang terlewat.

“Benar, Alisa! Kasih tahu kami dong! Biar kami tidak penasaran!”

“Mahasiswi terpintar sepertimu jelas tujuan hidupnya pasti tidak akan pernah biasa sama sekali! Mohon informasinya!”

“Iya nih…! Ayo dong, Alisa! Kasih tahu kami semua tentang masa depan apa yang ingin kau raih! Jadi penasaran nih!”

Teman-temannya Alisa yang lainnya juga turut serta mendesaknya untuk memberikan jawaban agar masalah tersebut bisa segera terselesaikan dengan jawaban yang akan memuaskan rasa penasaran semua orang yang ada di sana.

“Hmm…, baiklah! Kalau memang ingin tahu, maka tidak ada salahnya juga aku beritahu tujuan hidupku ini! Hanya saja, tolong jangan diketawain ya! He-he-he!” sahut Alisa sedikit bercanda.

“Hidih…. Siapa juga yang menertawakan masa depan orang lain? Kita semua benar-benar penasaran saja. Tidak ada yang lainnya sama sekali, kok!”

“Benar tuh, Alisa! Santai aja kali! Aku malah penasaran dengan apa yang bakal kamu lakukan di masa depan!”

Tanpa keraguan, teman-temannya Alisa berusaha menghiburnya dan sedikit memberikan dorongan semangat. Alisa hanya bisa balas tersenyum tipis mendengarnya.

“Ya baguslah kalau begitu! Se–sebenarnya, aku pada dasarnya ingin pergi ke Ibu Kota Rekorstan untuk mendapatkan pekerjaan di sana. Kalau bisa sih, sekalian lanjut kuliah S2 di Universitas Jedakar yang terkenal itu.”

“Kerja sambil kuliah di sana, katanya tidak asing sama sekali. Kalau bisa dilakukan, mengapa tidak, kan? Lagi pula, dengar-dengar gaji rata-ratanya di sana lumayan tinggi juga walaupun biaya hidupnya juga tidak murah!”

“Setelahnya, aku juga ingin banget bangun bisnis milikku sendiri. Di sana, katanya secara operasional lebih mudah mendapatkan izinnya dan ada kemudahan untuk masuk ke pasar internasional. Itu adalah impianku sejak kecil!”

Alisa menjawab dan menjelaskan seluruh isi hatinya terkait segala sesuatu yang ingin sekali digapai olehnya di masa yang akan datang. Sebuah mimpi yang terasa semakin dekat tersebut itulah yang membuat hatinya Alisa terasa berdebar, gemetar, dan gerogi dengan sendirinya.

Teman-temannya Alisa melongo mendengarnya. Mereka tidak menyangka kalau Alisa benar-benar memiliki impian yang jauh ke depan semacam itu tanpa perlu memikirkan susah-susah sama sekali.

“Benar-benar mimpinya Alisa Dans Heart banget! Kerja di Kota Rekorstan yang maju dan kuliah di Universitas Jedakar yang elit itu jelas bukan mimpi yang mudah digapai sama sekali untuk ukuran kita-kita ini.”

“Kalau kita sih memang sulit, tapi aku yakin kalau Alisa pasti bisa menggapainya. Tidak perlu diragukan sama sekali terkait hal itu! Hanya tinggal menunggu waktunya saja tiba pasti akan segera terjadi juga!”

“Iya, benar sekali! Kalau Alisa pasti bisa menggapai mimpinya tersebut. Kita doakan saja semoga lancar dan sukses tanpa halangan sama sekali deh nantinya!”

“Amin…!”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 162 : Kejutan Berbagai Pihak (Part 2)

    “Terserah kamu saja!” jawab Rensakar dengan tenang acuh tak acuh tanpa ekspresi tertentu.Alisa menghela napas ringan memandang ke arah Burhan sejenak sebelum dengan cepat melangkah ke arah tempat antrian untuk mendapatkan porsi makanannya. Rensakar tetap terdiam di sana sedangkan Darpa jelas jauh berbeda dengannya.“Hmph! Aku pergi dahulu dan menyambut ayah. Adapun kamu, sebaiknya tidak perlu repot-repot bergerak mendekat selangkah pun!” tegas Darpa dengan nada mengejek sebelum akhirnya melangkah maju ke arah Burhan.“Buang-buang waktu!” sahut Rensakar mengirimkan pesan telepatinya kepada Darpa yang mendekat ke arah Burhan.“Uhuk-uhuk! Tutup mulutmu!” Darpa hampir muntah mendengar perkataan Rensakar sehingga terpaksa meladeninya membalas melalui pesan telepati.Meski begitu, langkah kakinya tidak berhenti sama sekali. Para antek bawahannya juga turut serta mengikutinya dari arah belakang secara bertahap bergabung ke dalam kerumunan orang-orang saling berdesakan satu sama lain. Mereka

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 161 : Kejutan Berbagai Pihak (Part 1)

    “Aura pemimpin Keluarga Bins Haekal yang merupakan salah satu terkuat dari enam keluarga adidaya terpancar darinya. Entah mengapa kalau hal ini beberapa kali terasa jauh lebih mendominasi dibandingkan sebelumnya sewaktu di rapat dalam perusahaan Zombiek Group!” pikir Alisa dengan bola mata cantiknya terbuka lebar-lebar dengan kekaguman tersendiri.Meski sebelumnya pernah dianggap remeh hingga ditekan oleh Burhan, Alisa merasa masih bisa berdecak melihat sosok mendominasi seperti ini. Bagaimanapun juga, dia adalah anak Kepala Keluarga Dans Kurt yang jelas memiliki kelayakan dan hak untuk menjadi Kepala Keluarga selanjutnya.Kalau bukan karena beberapa hal yang tidak diketahui, Alisa mungkin saja menjadi calon pewaris unggulan sama seperti Rensakar saat ini. Hanya saja, terlalu berbahaya kalau sampai ketahuan ayahnya yang dikatakan oleh ibunya ingin sekali membunuhnya. Alisa hanya bisa diam-diam mengamati sekelilingnya saja.Alisa bisa membandingkan antara calon pewaris dan pewaris seja

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 160 : Ulang Tahun (Part 10)

    “Hah…, benar-benar sekumpulan orang yang menyedihkan dan menjijikkan sekali seperti kecoa yang selalu mengganggu keindahan sekitarnya. Haruskah aku meledak marah sekarang juga?” pikir Alisa sudah tak tahan terus menerus mendapatkan pesan telepati dari segala sisi.Kondisi Rensakar tidak jauh berbeda dengan Alisa. Jelas sekali kalau dia mendapatkan pesan telepati dari kaum hawa lainnya yang turut serta menggodanya. Beberapa sudah terlanjur tergila-gila dengan sosoknya Rensakar terlalu tampan tanpa cacat sedikit pun.“Tuan Muda Rensakar, izinkan saya menjadi istri kedua Anda! Saya pasti akan memuaskan semua kebutuhan hidup Anda! Saya juga akan memberikan segala bentuk cinta yang mendalam dan tulus hanya untuk Anda seorang diri saja. Menikahlah denganku, Tuan Muda Rensakar!”“Saya juga wanita cantik yang tidak kalah sama sekali dengan calon istri Anda. Ukuran dada saya juga jauh lebih besar darinya sehingga Tuan Muda Rensakar dijamin akan sangat puas melihat sosok saya yang indah terbari

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 159 : Ulang Tahun (Part 9)

    “Dengan begitu, tidak perlu ada yang merasa dikecewakan sama sekali selama kalian setia dan tulus mencoba yang terbaik demi kebaikan serta masa depan yang cerah bagi Keluarga Bins Haekal! Meski musuh ada di mana-mana, kita tidak boleh menyerah satu langkah kaki pun…!”Perkataan Burhan terdengar tegas dan begitu mendominasi menampilkan wibawa seorang pemimpin sejati salah satu enam keluarga adidaya paling terkenal kuatnya tidak kalah dibandingkan dengan Keluarga Dans Kurt. Tatapan mata semua orang seperti bara api yang tersulut dengan emosi yang mendalam.“Baik, Tuan!” tegas semua orang tiba-tiba membuat satu ruangan bergetar hebat.“Baiklah, segera bubar sekarang juga!” ujar Burhan merasa sudah cukup mengatakan segalanya.Semua orang menganggukkan kepalanya sebelum perlahan-lahan menyingkir satu persatu. Salah satu pengawal pribadinya Burhan tiba-tiba mendapatkan kabar yang masuk ke dalam pikirannya. Jelas sekali pesan ditransmisikan melalui pesan telepatinya.“Tuan, ada kabar kalau T

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 158 : Ulang Tahun (Part 8)

    Perkataan Komar terlalu jelas sampai membuat semua orang terdiam dan tidak bisa berkata-kata. Salah satu mimpi terburuk mereka entah mengapa akhirnya terjadi begitu saja. Keluarga Bins Haekal memiliki kemungkinan kuat akan menjadi satu padu dengan dua keluarga adidaya lainnya yang dapat meningkatkan kekuatan mereka secara keseluruhan.“Bergabung dengan Keluarga Bins Haekal jelas tidak bisa disamakan dengan beraliansi dengan Keluarga Bins Haekal. Tidak seperti sebelumnya, Keluarga Bins Haekal kemungkinan masih menjaga batas-batas aman. Namun, ketika mereka bersatu, jelas sekali hasil akhirnya terlalu berbeda dibanding sebelumnya!”“Semua keputusan akan mutlak dikendalikan oleh petinggi Keluarga Bins Haekal tanpa keraguan sama sekali. Meski ada diskusi, tapi arah tujuan mereka jelas sejalan dengan hasrat dan mimpi Keluarga Bins Haekal untuk menguasai segalanya serta menghancurkan kita dari Keluarga Dans Kurt selaku musuh mereka.”“Pihak Negara Donensa jelas tidak diuntungkan juga, tapi

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 157 : Ulang Tahun (Part 7)

    “Diam kau!” sahut Darpa melalui pesan telepatinya yang jelas tidak senang sama sekali karena terus saja diejek dan diprovokasi berulang kali oleh Rensakar.Alisa yang terus mengamati hanya terdiam dengan ekspresi senyum di wajahnya masih belum terhapus sama sekali. Alisa menyadari kalau Rensakar dan Darpa saat ini pasti sedang bertukar kata-kata yang saling bertikai satu sama lain melalui pesan telepatinya.“Perebutan posisi pewaris Keluarga Bins Haekal sebagai salah satu yang terkuat dari enam keluarga adidaya memang tidak sesederhana apalagi semudah yang aku bayangkan. Apa yang terjadi saat ini hanya permulaan di puncak gunung es saja sehingga belum terjadi sampai ke dasarnya! Ke depannya, akan semakin merepotkan saja!” pikir Alisa dengan tenang mengamati situasi.Hal semacam inilah yang sangat tidak diharapkan oleh Alisa sama sekali. Karena itulah, rencana awalnya Alisa jelas tidak berusaha untuk terlibat terlalu jauh ke dalam urusan internal Keluarga Bins Haekal dan enam keluarga

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status