Home / Romansa / CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR / BAB 1 : Alisa Dans Heart (Part 1)

Share

CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR
CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR
Author: Hamfa Merman

BAB 1 : Alisa Dans Heart (Part 1)

Author: Hamfa Merman
last update Huling Na-update: 2025-06-04 14:23:45

“Ah…!” suara desahan laknat tidak ada sopan dan santunnya sama sekali tersebut seakan-akan pasti terus terdengar tiada hentinya sampai hari kiamat tiba.

Setidaknya, hanya itu saja yang bisa dipikirkan oleh Alisa Dans Heart setiap kali hendak memejamkan kedua matanya untuk tidur di malam hari. Hampir sulit sekali rasanya untuk berpura-pura tuli setiap kali suara-suara yang laknat tersebut terdengar semakin jelas dan nyaring sekali.

Suara yang tidak lain berasal dari kamar sebelah di mana tetangganya yang baru ditemuinya beberapa kali sudah menobatkan dirinya sebagai tetangga yang akan paling dibenci oleh Alisa sepanjang hidupnya.

“Urgh…! Menyesal sekali aku pindah di Apartemen Duluran ini! Niatnya ingin sekali berhemat uang malah terjerumus dalam kesengsaraan tiada akhirnya seperti ini! Mau tidur malam saja, sulit sekali rasanya! Hiih…!” tegas Alisa Dans Heart dengan nada suaranya yang jelas sangat marah sekali.

***

Jauh sebelum malam itu tiba, hari berbahagia pun telah tiba bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bulgasaru yang senantiasa menantikan momen wisuda sebagai tanda perpisahan terhadap masa lalu dan awal dari masa depan mereka tersebut.

“Wooaa…! Alisa Dans Heart…! Kau ini memang kalau masalah kecantikan sudah tidak tertolong lagi rasanya! Bagaimana bisa sih ada wanita secantik kamu di dunia ini, hah?! Kasih tahu dong rahasianya apa! Biar kami semua tidak penasaran terus seperti ini!” seru temannya Alisa yang berinisial A tersebut.

Pernyataan si A tersebut membuat teman-temannya Alisa mau tidak mau juga ikut serta mendekat ke arah Alisa Dans Heart yang memang tampil begitu menawan sekali dari sorotan matanya saja sudah tidak tertolong cantiknya.

Wanita bernama lengkap Alisa Dans Heart memang terkenal sangat cantik di seluruh Universitas Bulgasaru. Tidak sedikit pula yang dengan terang-terangan mengatakan kalau Alisa adalah wanita nomor satu paling cantik dari sekian banyak kaum hawa yang ada di sana.

Bagaimana tidak cantik, kan? Sosoknya saja memiliki tinggi 170 cm dengan paras wajahnya yang cantik menawan hingga menggetarkan mesin-mesin motor di dalam hati semua kaum adam yang melihatnya.

Tubuh tinggi dan terlihat cukup seksi bukanlah batas kecantikannya. Belahan dada yang begitu menonjol jelas sangat menggoda sekali. Rambut hitam pekat memanjang sampai dada dan terkadang diikatnya manakala sedang sibuk membuat pesonanya tak perlu dipertanyakan kembali.

Bibir merah merona dan pipi yang tirus sempurna disertai dengan kedua bola matanya yang lebar berwarna biru muda begitu melengkapi sosoknya yang cantik bagaikan Dewi Langit yang turun ke bumi karena tersandung awan sudah jelas begitulah adanya.

“Iya nih…! Kalau dilihat-lihat memang cantik sekali rasanya wajahnya Alisa ini. Sudah tinggi, seksi, cantik, dan pintar lagi orangnya. Ini mah, sudah paket lengkap dengan segala toppingnya!”

“Paket lengkap? Jelas bukan lah! Alisa ini sudah seperti paket premium, tidak! Maksudku paket super premium, uranium, dan nium-nium lainnya!”

“Memangnya Alisa Dans Heart itu reaktor nuklir apa?! Dia ini wanita loh, jangan lupakan fakta tersebut!”

“Ha-ha-ha…!”

Teman-temannya ikut serta memuji Alisa disertai candaannya yang memang sudah tidak aneh lagi. Alisa Dans Heart hanya bisa tersenyum malu-malu kucing mendengar perkataan teman-temannya itu.

“Hiih…. Kalian semua selalu saja jahil seperti ini. Ingatlah, semua wanita itu cantik dengan sendirinya! Tidak perlu memuji orang lain terlalu berlebihan dan yakinlah dengan diri sendiri bahwa kau yang paling cantik,” sahut Alisa dengan tenang sambil tersenyum manis.

Krik, krik…! Hening…!

“Muwaha-ha-ha…! Kamu ini bisa saja kalau bercanda juga sangat lucu sekali! Aku sampai tak bisa lagi menahan tawa sama sekali!”

“Ha-ha-ha…! Benar-benar lucu. Namun, kayaknya Alisa ini tidak bercanda sama sekali loh! Dia serius sekali tahu kalau bilang sesuatu yang semacam ini!”

“Seriusan? Waduh, kalau begitu, bukankah hal semacam ini menjadi poin tambahan lainnya untuk sosok sempurna seperti Alisa ini? Sudah cantik, manis, lemah lembut, cerdas sekali, dan baik hati. Wow…! Mantap pokoknya! Tinggal dibungkus calon suaminya saja nih!”

“Ha-ha-ha…!”

Canda tawa rekan-rekan seperjuangannya Alisa tidak bisa lagi dihentikan sama sekali dan hanya akan membuat Alisa semakin tersipu malu mendengarnya. Meski demikian, rasa senang bertegur sapa dengan teman-temannya yang kemungkinan besar untuk terakhir kalinya tersebut benar-benar tidak akan pernah bisa terulang kembali.

“Canda dan tawa seperti ini akan segera berakhir setelah ini. Entah kapan lagi aku bisa bertegur sapa di masa yang akan datang. Lagi pula, aku harus mengejar mimpiku di Ibu Kota setelah acara wisuda ini berakhir. Hadeh…!” batin Alisa dengan lesu meski raut wajahnya terlihat tersenyum manis.

“Oh iya, kalian semua setelah wisuda pada mau ke mana? Lanjut kuliah lagi atau langsung kerja aja?”

“Kalau aku sih jelas langsung kerja lah! Kalau kuliah lagi, siapa juga yang mau biayain, kan? Cari beasiswa juga semakin sulit sekali rasanya akhir-akhir ini. Pemerintahan yang korup di negeri ini memang tidak pernah berubah bahkan setelah seribu tahun berlalu masih sama saja. Aduh, pusing deh!”

“Hooh…! Aku sendiri juga sudah beberapa tahun cari beasiswa ke sana kemari semakin sedikit jumlahnya baik dari segi kuota ataupun jumlah beasiswa itu sendiri. Tampaknya, ekonomi negara ini memang sedang tidak baik-baik saja!”

“Masalahnya bukan pada ekonomi saja sih sebenarnya! Ini lebih seperti sikap negara kita ini aja yang rasanya selalu cuek sendiri masalah pendidikan generasi muda.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 30 : Dilema (Part 10)

    “Ada apa, Pak?” tanya Alisa dengan bingung menatap ke arah wajahnya Rensakar seolah benar-benar keheranan yang semakin membuat Rensakar canggung.“E–ehm, saya hanya mau tanya rumahmu ada di mana sekarang? Mungkin saja, saya bisa ikut mengantarkan kamu pulang sekarang. Lagi pula, kerjaan saya juga sudah selesai dan mau pulang saat ini!” sahut Rensakar buru-buru menjelaskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lainnya yang sebenarnya sudah terjadi saat itu yang membuat raut wajahnya Alisa sedikit tegang dengan kerutan di keningnya.Wanita cantik tersebut tentu saja tidak akan menyangka sama sekali kalau Rensakar akan mengatakan hal itu. Perasaan cemas yang campur aduk seolah tiada hentinya menyebar dengan cepat masuk ke dalam pikirannya sendiri.“Ada apa ini? Apakah memang betul dugaanku sebelumnya kalau besar kemungkinan dia sudah curiga dengan identitasku? Beberapa saat yang lalu, aku juga sedikitnya mendengar dia ingin menaklukkan diriku? Apa aku salah dengar atau bagaimana, nih?” b

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 29 : Dilema (Part 9)

    Tok, tok…! Kriek…!Pintu ruangannya diketuk sebelum langsung dibuka oleh orang yang tidak disangka-sangka telah tiba di sana yaitu Alisa. Rensakar hampir melompat dari tempat duduknya karena terlalu terkejut sekali manakala sibuk memikirkan rencana penaklukan Alisa malah orang tersebut muncul sendiri dengan mengejutkan dirinya.Wanita cantik tersebut sudah terlanjur masuk ke dalam tanpa bisa dihentikan oleh Rensakar sama sekali. Pria tampan tersebut langsung keringat dingin karena sebelumnya tepat hanya sedetik saja dia bergumam dengan jelas ingin segera menaklukkan Alisa.“Sial…! Bagaimana bisa dia dengan begitu kebetulannya tiba-tiba langsung muncul di sini?! Apakah dia mendengar perkataanku sebelumnya? Semoga tidak! Kalau mendengarnya, maka semuanya pasti gagal rencanaku dan hanya bisa memaksanya untuk menyerahkan dirinya kepadaku!” batin Rensakar tampak cemas sendiri.Seperti yang dikatakan sebelumnya, Rensakar dengan sosok tinggi, tampan, dan kaya raya dengan latar belakang luar

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 28 : Dilema (Part 8)

    “Sudah habis makanannya. Saya harus kembali dahulu untuk menyelesaikan pekerjaan saya, Tuan!” ujar Alisa dengan sigap hendak berdiri untuk segera beranjak pergi secepat-cepatnya saat itu juga.Wanita cantik itu seolah kembali tersadar kalau berdiam diri di sana bersama atasannya di hari pertama kerjanya tentu tidak wajar sama sekali sehingga pastinya akan menjadi sorotan dan bahan omongan semua orang di sana. Sesuatu yang tidak diinginkan oleh Alisa sama sekali agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di antara mereka.“Baguslah, saya juga sudah selesai. Kalau begitu, ayo pergi bersama saya kembali ke ruangan masing-masing. Ada beberapa pekerjaan juga yang harus saya tuntaskan hari ini juga!” ungkap Rensakar juga tak mau kalah untuk ikut serta menyertai kepergian wanita cantik jelita seperti Alisa.Alisa sedikit tak nyaman lagi harus datang dan pergi berduaan bersama pria tampan yang sekaligus atasan barunya tersebut. Meski begitu, dia tidak bisa menolak sama sekali dan hanya bisa terdia

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 27 : Dilema (Part 7)

    Makanan yang disantapnya benar-benar terlalu lezat dan gurih di setiap gigitannya. Semuanya tampak sempurna di lidahnya yang membuat Alisa seolah membeku di tempatnya tanpa berkutik sedikit pun.Sudah jelas sekali kalau wanita tersebut tak kuasa menahan kenikmatan yang seolah-olah baru melesat dari langit turun langsung ke dalam mulutnya. Rasa kenikmatan terus dikunyahnya perlahan-lahan seakan tak ingin semuanya berlalu dengan cepat dalam upaya menikmati momen kelezatan tersebut.“Bagaimana, enak tidak rasanya?” tanya Rensakar yang melihat Alisa tampak terkejut memakan makanannya.“Hmm…! Enak sekali…! Gurih dan penuh rempah-rempah rasanya!” sahut Alisa terlihat sangat bersemangat sekali terus mengunyah sebelum menelannya.Seolah-olah tidak lagi peduli dengan sekitarnya, Alisa langsung menyantap makanan di hadapannya dengan begitu lahapnya tanpa ada keraguan sedikit pun lagi. Hanya keinginan untuk segera memuaskan dirinya sendiri yang saat itu memenuhi pikirannya.Melahap tanpa henti,

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 26 : Dilema (Part 6)

    Rensakar sedikit membulatkan kedua bola matanya sambil terus berpura-pura tersenyum memandangi setiap menu yang ada bersama dengan Alisa yang juga masih penasaran seolah-olah tidak ada sesuatu yang salah sama sekali.“Tenanglah, Pak Koki! Semuanya baik-baik saja. Saya hanya ingin sedikit bermain-main dengan gadis cantik ini. Bukankah sangat disayangkan kalau wanita secantik ini tidak dinikmati oleh diriku yang perkasa dan tampan ini?” sahut Rensakar yang mengejutkannya juga bisa mengirimkan pesan telepatinya.Kemampuan supranatural yang tidak disangka-sangka ternyata terlahir di dunia nyata. Tidak hanya terhenti dan terjebak di dalam bait-bait paragraf cerita fiksi, pada akhirnya kemampuan supranatural mampu melepaskan diri dari belenggu yang senantiasa mengikatnya tersebut.Lantas, bagaimana itu bisa terjadi? Alisa tentu saja tidak akan bisa menebaknya dengan pasti. Bahkan dirinya senantiasa berpikir kalau dunia nyata ini masih sama dengan situasi di seribu tahun yang lalu. Gadis lu

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 25 : Dilema (Part 5)

    Dalam diam, semuanya menjadi salah paham sendiri. Rensakar salah paham kalau berpikir aksinya tersebut akan terkesan begitu heroiknya di mata Alisa yang sudah jelas tidak seperti itu sama sekali.Adapun Alisa juga salah paham kalau Rensakar di sana memang berusaha untuk mencelakainya agar memberikan tekanan psikologis sebelum mengulik informasi rahasia yang tertahan jauh di dalam batinnya.Semua orang pegawai perusahaan Zombiek Group lainnya juga salah paham hubungan antara Rensakar dan Alisa sehingga hanya bisa menebaknya secara acak dengan kemungkinan pasangan kekasih atau sosok Alisa memang seorang yang sangat penting dari Keluarga Bins Haekal itu sendiri.Lagi pula, bagaimana bisa seseorang yang baru mereka kenal pada hari itu tiba-tiba bisa dengan mudahnya menjadi orang nomor dua di perusahaan Zombiek Group tepat setelah Rensakar selaku pendiri perusahaan sekaligus CEO–nya.Dugaan kalau Alisa adalah sosok penting dari Keluarga Bins Haekal jelas terdengar lebih kuat daripada sekad

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status