Share

BAB 23 MULAI BERBOHONG

"Intan yang telpon." Darma langsung menekan tanda hijau. Memberi aba-aba kepada Julaika agar tidak bersuara.

"Sore, Sayang …." Darma memulai percakapan disenja itu. Memegang rambut serta memelintir beberapa helai rambut.

"Darmaku, mengapa dari kemarin tidak ada kabar?"

"Maaf, Sayang. Aku sibuk di sini. Sabar menanti ya, besok sore aku juga pulang ke rumah. Baru juga dua hari."

"Walaupun dua hari, tapi rindu berat."

"Berapa ton beratnya, usah diangkat sendiri bertambah berat itu beban rindu, sebaiknya dibagi dua, jadi ringan bukan?"

"Apa? Kau membagi dua rinduku ya, Darma? Intan menaikkan nada di saat telpon bersama suami.

"Bukan begitu maksudku, Intan cantik. Dibagi dua itu maknanya separuh kau tanggung dan sebagian biar suamimu ini yang bawa, jadinya ringan."

"Baiklah, cepatlah kembali dan jaga hatimu hanya untukku."

"Baiklah, hatiku hanya untukmu selalu, percayalah. Sabar ya, tunggu kedatangan suamimu besok sore."

"Bye Darmaku." Intan mengakhiri penggilan telpon kepada sang suami.

D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status