Share

Bab 6

Author: Senja Kelabu
last update Last Updated: 2021-07-09 17:50:29

🌹🌹🌹

Marvel mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ia tak ingin ibunya semakin kecewa. Kalau Riana ia tak peduli gadis itu sudah terbiasa kecewa karenanya.

Sepuluh menit kemudian Marvel sampai juga di halaman rumahnya. Ia bergegas turun dan menemui kedua orang tuanya. Rumah mewah itu sudah nampak sepi. 

"Ya Tuhan ... Aku terlambat! Semua orang sudah pulang!" Marvel segera membuka pintu rumahnya. 

Ia melihat ayah dan ibunya masih tengah asyik ngobrol di ruang tengah mereka hanya tinggal berdua. 

Marvel mengucapkan salam, namun ayah dan ibunya tak menanggapi. Malah mereka semakin asyik mengobrol.

"Ayah, Ibu! Maaf aku terlambat!" ucapku saat berada tepat di hadapan mereka berdua.

Ayah Marvel memberi tatapan tajam menusuk sedang ibunya hanya diam tak menanggapi.

"Mana Riana, Bu!" tanya Marvel dan pria itu yakin kalau gadis itu telah pulang.

"Kenapa tidak sekalian besok pagi pulangnya!" cetus ibu Marvel dengan tatapan penuh kekecewaan.

"Ayah dan Ibu tidak pernah mengajarimu untuk menjadi seseorang yang buta hati mati rasa! Apa sebenarnya kekurangan Riana hingga kamu selalu menyakiti hatinya!" Bentak Ayah Marvel tak mampu lagi menahan kesabarannya.

 Putra pewaris seluruh hartanya mempunyai sikap yang jauh berbeda dengannya. 

"Apa kau tidak bisa mencintai satu wanita saja!" Ibu Marvel ikut memarahi anak semata wayangnya itu. 

"Maaf, Bu!" 

"Kamu pikir dengan maafmu, akan merubah sifat burukmu itu! Pikirkan baik-baik sebelum semua terlambat, Vel! Riana adalah gadis yang tepat untuk mendampingimu!" tandas Ayah Marvel dengan emosi memuncak. 

"Aku masih muda, Yah! Aku masih bisa jatuh cinta lagi! Aku tak ingin terikat, aku sudah memberi tahu Riana jika dia tak mampu bertahan, aku ijinkan dia pergi!" kilah Marvel 

"Plaak ... Plak ....!" Tamparan keras mendarat di pipi Marvel. Pria itu meringis kesakitan.

"Ayah ....!" Ibu Diah terkejut melihat suaminya tega menampar anak yang begitu ia sayangi.  

"Hanya karena Riana, Ayah menamparku!" delik Marvel menatap kasar pada ayahnya.

"Bukan karena Riana! Tapi ini karena kelakuan burukmu!" tukas Ayah Marvel lalu meninggalkan ruangan itu. 

"Ibu juga kecewa padamu, Vel! Kau tahu Riana begitu menjagamu,  saat Om dan Tante menanyakan keberadaan mu ia dengan tegas menutupi semua keburukanmu! Bahkan Ibu tahu saat itu hatinya kecewa! Matanya selalu ke arah pintu, ia begitu menanti kedatanganmu!" penjelasan Ibu Diah membuat Marvel terdiam.

"Mungkin saat ini matamu tertutup oleh kebaikannya, tapi nanti jika sudah kehilangannya, kamu pasti akan menyadari!" 

Marvel merenungi setiap ucapan Ibunya itu. Mungkin ada benarnya. Ia memang harus mempertahankan Riana. 

"Marvel tahu, Bu! Riana melakukan semua itu karena mencintaiku!" 

"Jika kamu tahu, jaga dia! Jangan biarkan dia meninggalkanmu!" tandas Ibu Diah dan meninggalkan putranya sendiri di ruang itu.

Marvel mengacak rambutnya. Ia tahu pasti Riana saat ini kecewa tapi untuk menghubungi gadis itu ia enggan. 

Kalau Riana mencintainya dan membuktikan apa yang pernah diucapkan itu pasti pintu maaf selalu terbuka untuknya.

"Mungkin saat ini matamu tertutup oleh kebaikannya, tapi nanti jika sudah kehilangannya, kamu pasti akan menyadari!" 

Marvel merenungi setiap ucapan Ibunya itu. Mungkin ada benarnya. Ia memang harus mempertahankan Riana. 

"Marvel tahu, Bu! Riana melakukan semua itu karena mencintaiku!" 

"Jika kamu tahu, jaga dia! Jangan biarkan dia meninggalkanmu!" tandas Ibu Diah dan meninggalkan putranya sendiri di ruang itu.

Marvel mengacak rambutnya. Ia tahu pasti Riana saat ini kecewa tapi untuk menghubungi gadis itu ia enggan. 

Kalau Riana mencintainya dan membuktikan apa yang pernah diucapkan itu pasti pintu maaf selalu terbuka untuknya.

"Ayah begitu kecewa pada anak itu, Bu!" sendu Ayah Marvel saat melihat istrinya sudah menyusul ke dalam kamar.

Pria setengah baya itu menarik nafas dalam. Memikirkan darimana Marvel mewarisi sifat buruknya saat ini. Seingatnya ia tak pernah seperti itu. Mencintaipun hanya sekali hingga seumur hidup.

Ibu Marvel mengelus lembut tangan suaminya untuk sedikit membantu mengurangi kegelisahan pria itu.

"Entah dari mana dia mewarisi sifat buruknya itu, Bu!" Ayah Marvel masih saja memikirkan tentang anaknya.

"Sudahlah, Yah! Marvel masih muda, jiwa ababilnya masih labil kemana-mana! Ibu yakin, nanti dia akan berubah!" tutur Ibu Diah begitu lembut. 

Pak Wijaya hanya mengangguk lemah.

"Ayah begitu kecewa pada anak itu, Bu!" sendu Ayah Marvel saat melihat istrinya sudah menyusul ke dalam kamar.

Pria setengah baya itu menarik nafas dalam. Memikirkan darimana Marvel mewarisi sifat buruknya saat ini. Seingatnya ia tak pernah seperti itu. Mencintaipun hanya sekali hingga seumur hidup.

Ibu Marvel mengelus lembut tangan suaminya untuk sedikit membantu mengurangi kegelisahan pria itu.

"Entah dari mana dia mewarisi sifat buruknya itu, Bu!" Ayah Marvel masih saja memikirkan tentang anaknya.

"Sudahlah, Yah! Marvel masih muda, jiwa ababilnya masih labil kemana-mana! Ibu yakin, nanti dia akan berubah!" tutur Ibu Diah begitu lembut. 

Pak Wijaya hanya mengangguk lemah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • CINTA INI BUTA   Bab 26

    Riana tak sabar untuk menunggu Marvel selesai mandi, ia berjalan mondar-mandir seperti gasing. Yang ada dalam pikirannya saat ini apa mungkin Marvel akan mengakui semua perbuatannya itu.Tiba-tiba gawai Marvel berdering dan itu sangat mengejutkan Riana. Gadis itu segera mendekat dan melihat siapa yang kurang kerjaan menghubungi kekasihnya pagi-pagi begini."Siapa, Na?" teriak Marvel dari dalam kamar mandi."Aku tak melihatnya," sahut Riana malas."Tolong lihat, Na dan katakan aku sedang mandi!" titah Marvel lagiRiana membiarkan deringan itu terlewat begitu saja. Melihat nama sang pemanggil membuatnya begitu muak.Deringan kembali terdengar. Riana masih tetap membiarkan, ingin rasanya ia mencabik-cabik tubuh Marvel."Kamu kenapa sih, Na!" sungut Marvel saat keluar dari kamar mandi."Berpakaianlah, tak usah urus gawaimu dulu!" Riana mengambil lebih dulu gawai Marvel. Ia tak membi

  • CINTA INI BUTA   Bab 25

    25 cinta itu butaRiana benar-benar shock saat mendengar ucapan dari ayah Utari, yang mengatakan anaknya telah hamil dan itu adalah perbuatan Marvel. Gawai Riana terlempar begitu saja. Air matanya luruh seketika, apa lagi yang harus dipertahankan sekarang. Marvel telah menghancurkan kepercayaannya selama ini."Ternyata dugaanku selama ini benar, Ya Tuhan!" lirih Riana dengan linangan air mata.Secuek-cueknya Riana, namun ia masih sangat mencintai pria itu. Sekalipun Marvel telah berkali-kali menyakitinya, ia masih bisa memaafkan. Tapi saat ini berbeda, Marvel menghamili wanita lain dan itu membuat Riana begitu terpukul."Apa yang harus aku lakukan sekarang! Aku tak bisa membiarkan wanita lain menderita karena perbuatan bejat Marvel!" Riana perlahan menghapus air mata dan mencoba mencari gawainya yang ia lempar ke sembarang tempat.Tak lama Riana segera menghubungi nomor Marvel, namun nomor pria itu sedang sibuk

  • CINTA INI BUTA   Bab 24

    24 Cinta ini butaAyah Utari memendam kemarahannya saat melihat Utari hanya diam tanpa mau menjawab pertanyaan darinya, tentang siapa laki-laki yang telah menghamili."Utari ....""Maafkan aku, Yah!" sendu Utari mulai terisak."Apa laki-laki itu Marvel!" tanya ayah Utari lagi. Dan kali ini gadis itu hanya mampu menganggukkan kepala. Kini ayah Utari menarik napas lega, ia akan mudah menuntut pertanggungjawaban dari pria itu."Hubungi dia sekarang, Ayah mau bicara dengannya!" titah ayah Utari. Gadis itu gemetar mendengar perintah ayahnya. Utari tak mungkin mengatakan pada Marvel kalau dirinya hamil, ia tak mau pria itu semakin membencinya."Ayo hubungi sekarang! Ayah tak mau menanggung malu, jika sampai semua tetangga tahu keadaanmu!" ulang ayah Utari lagi.Utari semakin tak mampu mengendalikan hatinya. Ia takut Marvel akan menyakiti perasaan ayahnya."Apa lagi yang kamu tunggu, T

  • CINTA INI BUTA   Bab 23

    23 Cinta ini ButaSetelah mengantar Riana Marvel mengarahkan mobilnya ke rumah sakit tempat Utari dirawat. Ia ingin menjenguk gadis itu dan ingin bertanya apa dia juga telah menceritakan sesuatu pada Riana. Ia harus mencari tahu secepatnya.Marvel menyusuri lorong rumah sakit yang mulai sepi dari pengunjung dengan berbekal informasi dari Riana, ia dengan cepat menemukan ruangan tempat Utari di rawat.Marvel melihat ayah Utari sedang menunggui gadis itu, ia mulai ragu untuk masuk. Namun jika ia tak masuk bagaimana ia bisa tahu kalau Utari yang membocorkan rahasia mereka berdua pada Riana."Assalamualaikum ....!" sapa Marvel sambil membuka pintu. Ayah Utari menatap kedatangannya dengan tatapan dingin dan itu Marvel merasa risih."Darimana saja kamu! Calon istrinya sakit bukannya cepat datang malah keluyuran!" tegur pria tua itu."Calon istri!" Marvel menaikkan sebelah alisnya, apa maksud dari ucapan ayah Utari ini.&nb

  • CINTA INI BUTA   Bab 22

    🌹🌹🌹Marvel semakin kesal dengan jawaban Riana yang malas peduli. Ia tak ingin kedua orang tuanya tahu perbuatan kasarnya selama ini."Aku harus bisa membungkam bibir gadis itu, sebelum dia banyak bicara!" geram Marvel lalu mengikuti kemanapun langkah Riana. Ia harus mencari kesempatan untuk bicara berdua lagi sebelum semuanya terlambat."Na, maafkan aku! Ayolah kamu Jangan cuek begini!" lirih Marvel mengekor di belakang punggung Riana.Namun lagi-lagi gadis itu hanya mencibir tanpa sedikitpun menggubris ucapan Marvel."Ayolah, Na! Ayah dan Ibu akan curiga padaku!"Riana menatap sekilas lalu kembali melanjutkan mengatur makanan. Ia malas peduli, kali ini Marvel benar-benar membuatnya kesal."Na ...." geramnya sambil menahan tangan gadis itu.Riana menaikkan kedua alisnya sambil melirik tangannya yang dicekal Marvel."Sampai kapan kamu akan seperti ini, Vel! Aku capek menutupi terus s

  • CINTA INI BUTA   Bab 21

    🌹🌹🌹setelah mengantar Jeni pulang, Riana segera menghubungi kekasihnya, namun tak satupun panggilan yang di jawab oleh Marvel. Akhirnya Riana memutuskan untuk langsung ke rumah Marvel sekaligus menengok calon mertuanya.Riana melihat seorang wanita tengah membersihkan halaman. Ia segera mendatangi wanita itu dan mengucapkan salam."Riana ...." seru wanita itu yang tiada lain adalah ibunda Marvel. Ibu Diah sangat bahagia dengan kedatangan tiba-tiba gadis itu.Riana tersenyum dan mengecup lembut punggung tangan ibunda kekasihnya."Kamu sendiri?" tanya Ibu Diah saat melihat Riana hanya datang seorang diri."Jadi Marvel belum pulang, Bu!" kilah Riana tanpa menjawab pertanyaan Ibunda Marvel. Ia semakin kecewa melihat kekasihnya belum juga pulang.Ibu Diah menggelengkan kepalanya tak mengerti. Melihat mobil Marvel ia kira anaknya yang datang bersama Riana. Ternyata hanya Riana seorang diri."Aku memin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status