Share

Bab 48

Mariyah terus menangis sepanjang malam. Aku yang tidak pernah mengurus bayi sebelumnya merasa sangat kesusahan menghadapi Mariyah.

"Diem ya Nak! Cup, cup, cup," ucapku kepada Mariyah yang semakin mengencangkan tangisannya. Tapi perintahku sama sekali tidak didengar oleh Mariyah. Mungkin karena bayi mungilku tidak mengerti dengan apa yang barusan aku katakan kepadanya.

Kulihat popoknya tidak basah, sepertinya Mariyah menangis karena sedang kelaparan. Kuletakan bayi kecil itu di atas box bayi, tangisannya melengking memekikan pendengaran dan semakin kencang.

Aku harus segera membuatkan susu untuk Mariyah agar berhenti manangis.

Beberapa saat Kemudian setalah aku selesai membuatkan susu, aku segera memberikan dot berisi susu itu kepada Mariyah. Seketika bayi perempuan itupun diam dengan mengeyot botol susu. Perlahan kedua mata jeli itu mulai meredup dengan bibir yang masih terus mengeyot.

"Ma

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status