Share

Album Foto di Rumah Riana

"Mamah, itu Zain ....". Sorak Bian menggedor-gedor jendela kaca mobil.

Aku menoleh, Zain sedang dikerumuni anak seusianya, aku kira mereka sedang bermain.

"Mah, aku ingin bertemu Zain," rengek Bian.

"Iya sayang sebentar, Mamah parkir dulu."

"Ayo Mah ..." rengek Bian lagi tak sabar.

Aku segera memarkirkan mobil di samping jalan, Bian berlari menghampiri Zain.

"Bian, hati-hati Nak," teriakku segera mematikan mesin untuk menyusulnya.

"Zain anak haram ... Zain anak haram ...," umpat anak-anak itu.

"Apa yang kalian lakukan?" serbu Bian menghalangi anak-anak yang merundung Zain.

Aku ikut menyerbu ke kumpulan mereka.

"Ada apa ini?" Kulihat Zain hampir menangis dikelilingi anak seusianya.

"Dasar anak haram ... jangan harap mau berteman dengan kami!" cercanya lagi.

"Bubar ... bubar ... kecil-kecil kalian sudah belajar merundung orang," umpatku membubarkan mereka.

Dari kejauhan kulihat Riana berlari menghampiri kami, Bian mencoba menguatkan temannya, ia mengusap air mata Zain yang terjatuh dan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status