Share

Dibuntuti

"Maaf ya Mas, malam-malam begini saya ganggu," ucapku pada penjual apartemen.

"Tidak apa-apa Mbak. Karena Mbak temannya Rini jadi dengan senang hati saya bantu," jawabnya sembari melirik perawan tua di sampingku.

"Euheum ...." Aku menyikut Rini yang pura-pura tuli dan malah melihat kesembarang arah.

Kami berkeliling dan melihat isi apartemen, kebetulan aku memesan apartemen yang ull furnished artinya sudah lengkap fornitur dan perabotan. Aku hanya tinggal menempati saja.

"Gimana Mbak?" tanyanya setelah kami berkeliling.

"Saya suka Mas, pembayarannya saya lunasi sekarang," jawabku.

Kami pun melakukan transaksi, aku mentrasfer uang pelunasan setelah semua administrasi selesai.

Tepat pukul 23.30 semua proses selesai, Rini mengantar lelaki itu ke depan sedangkan Bian sudah tertidur lebih dulu.

Aku memindahkan Bian ke kamar tidurnya, menyelimuti dan mengelusnya dengan iba.

"Maaf ya sayang, kamu harus menjadi korban keegoisan kami," ucapku lirih.

"Kita akan saling menguatkan, tidak pernah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
ini penulis udah pikun mungkin ya. masa berulangkali melakukan kesalahan dg sengaja. koin mahal woi jadi jangan mengulang2 ceritanya tolol
goodnovel comment avatar
Manoharjit Kaur
mengapa ceritanya diulang ya
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Blg aja terus terang sh waktu koma di rmh skt dia malah nyebut riana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status