Share

Inilah Akhir Kita

Ponsel Radit tidak aktif, sebelum dia pergi ke kantor, aku ingin meminta bantuannya. Jadi harus berangkat pagi-pagi.

"Mamah mau kemana?"

Bian yang baru mengucek matanya setelah bangun tidur, menatap heran karena aku sudah rapi pagi sekali.

"Mamah mau ke kantor polisi sayang, tapi mau minta bantuan Om Radit. Tunggu sebentar ya," jawabku bergegas pergi menuju apartemen sebelah.

Berkali-kali menekan bel, Radit masih tidak kunjung keluar, coba-coba kudorong pintunya ternyata tidak terkunci.

"Dit ...," panggilku perlahan. Sebenarnya ini pertama kalinya aku masuk apartemen Radit.

Aku celingukan, isi apartemennya lengang, hanya ada beberapa forniture di dalamnya. Sedikit aneh jika dia sudah tinggal lama di apartemen ini, kecuali baru pindahan.

"Dit ...," panggilku lagi.

Masih belum ada sahutan dari pria itu. Kemana dia?

Aku masih mencarinya ke beberapa tempat, termasuk ke dapur tempatnya membuat makanan yang enak setiap pagi. Benar saja, di bagian apartemen ini hanya peralatan masaknya yang
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении
Комментарии (3)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Yah elah radit ada jg mestinya si halwa yg ngejerit krn liat lu lg topless eh malah lu yg teriak. Konyol. Bgs halwa jgn mau ngurusin si zain ndak penting bgt rian aj ndak perduli sama bian
goodnovel comment avatar
Yarman
apa yg kita tanam itulah hasil'y ngomong" bab selanjut'y kenpa harus pakai koin , q sebagai irt gak bisa baca kelanjutannya lgi ...️
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Huftttt,,,, sesak nafas bayangin hdp Zain... kasian zain
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status