Share

Part 2

"Dek. bangun" 

Seorang laki-laki menemenepuk kedua pipi seorang gadis yang masih terlelap tidur dengan guling dalam pelukan sekali Gadis itu menggeliatkan badannya.

"Hmmm" gumam Gadis itu.

"Ya ampun susah banget bangunin kamu, Dek" keluarnya saat melihat gadis itu masih enggan untuk bangun.

"Ay, bangun. Subuhan dulu nanti telat sholat subuh nya." Belajarnya sekali lagi dengan menepuk-nepuk bahu gadis itu.

Brelahan kedua mata Gadis itu terbuka mengerjapkan matanya pelan kemudian melihat seseorang yang berada di hadapannya. Sesekali badannya menggeliat kemudian tak sadar ia menguap.

Gadis itu masih mengantuk setelah bergadang semalaman menyelesaikan tugas yang menumpuk karena libur panjang lupa tadi malam, Ia tidur jam 2 pagi sangat melelahkan pikirnya..

"Eh malah ngelamun. Sana sholat dulu" tegur seorang itu padanya.

Biian Alvino Saputra laki-laki yang membangunkannya itu adalah kakak pertamanya.Bian panggilannya.

"Sana sholat. Habis itu boleh tidur lagi" kata Bian, kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar adik nya yang masih bermalas-malasan di atas kasur.

Ayunindya Shareen Sabira nama gadis itu, setelah melihat kakak nya itu keluar kamar nya berlahan ia turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

***

"Ay, kamu hari ini ujian?" tanya Bian saat melihat adik nya baru saja keluar dari kamar. Ay adalah nama panggilan dari Bian untuk keluarga nya.

Gadis berhijab itu berjalan malas menuju ke arah ke arah kakaknya. "Masih jam 5 pagi ternyata pantas muka nya kusut" kata Bian saat melihat wajah adiknya yang kemudian duduk di sampingnya.

"Gak tau, Kak. Seharusnya si emang lagi ujian hari ini. Tapi..." kata Shareen sambil mengambil cemilan di depan kemudian membawanya ke dalam pelukannya.

"Tapi?" tanya Bian dengan kening berkerut.

"Aku baca di grup katanya ujian diundur"jawab shareen acuh.

"Ah pasti kerena virus itu. Kakak lihat beritanya di TV semua orang harus stay di rumah." Shareen mendengarkan penjelasan katanya itu hanya menganggukan kepalanya.

"Iya, kak. Ay juga gak tahu. tadi pas lihat di Wa cuman kebaca kata diundur sama libur aja" jelas Shareendengan singiran 1 menit Bian mendengus pelan.

"Kamu itu kebiasaan" dia menggeleng gelengkan kepalanya dan mendengar pengakuan adiknya itu, kemudian berjalan kearah dapur mengambil dua botol minuman di dalam kulkas lalu  kembali duduk di samping Shareen.

"Kak Bian juga libur kerjanya?" Tanya Shareen sambil memakan makanannya sambil menonton TV dan kakaknya duduk di samping.

"Iya, tapi cuman beberapa hari aja sih terus masuk lagi " katanya sambil mengambil cemilan di tangan adiknya.

"Kok gitu?" tanya Shareen kemudian menghadap ke Bian sedangkan dia ia masih nonton TV.

"Bosnya Kak Bian jahat banget ini kan lagi musim virus kok masih kerja sekolah di libur cantik di marah-marah kan libur" protes Shareen saat mendengar penjelasan kakaknya.

mendengar perkataan Shareen membuat Bian menetapkan adik yang kemudian mencubit Indonesia dan Jerman saat melihat adiknya cemberut.

"Bos kak baik kok" Bian menarik dan saran kemudian memeluk adiknya itu dan mengelus bahu kanan adiknya.

"setiap pekerjaan ada resikonya, Ay. ini tanggung jawab kakak jadi kakak harus mengerjakannya" jelas Bian dengan tenang. Shareen mendongakkan kepala dan wajah yang terlihat wajah kakaknya itu.

"Terus, Ay. Dirumah sendirian?" tanya Shareen manja.

Shareen hanya cuma berdua dengan Bian Sedangkan kedua orang tuanya tinggal di luar negeri.

Shareenanak ketiga dari keluarganya kakak pertamanya Bian dan k keduanya sudah meninggal tepat 2 tahun yang lalu. Karena itu Shareen pindah ke sini. Satu tahun ini menemani kakak pertamanya itu dan mengurus keperluan kakaknya itu jika dulu kakak keduanya lah yang mengurus tapi sekarang hanya tinggal hanya Shareen.

"Kakak gak lama kerja nya, Ay. Sebelum jam 5 sore kakak akan pulang kok" perkataan Bian menyadarkan seharian dari lamunan.

"Bener ya? Ay gak mau kalo nungguin kak Bian lama " dengus nya.

"Iya. Kak Bian janji" kata kemudian memeluk adiknya itu.

"Iya udah karena kak Bianlibur hari ini jadi bersih-bersih rumah hari ini kakak ya aku mau lanjutin tidurnya" Shareen berdiri, kemudian berjalan meninggalkan Bian yang masih mencerna perkataan adiknya.

"Loh kok gitu" teriak Bian setelah tahu maksud perkataan adiknya tadi.

"Brak" 

Pintu kamar Shareen tertutup.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status