Share

Part 8

Setelah satu bulan berlalu membuat Afkar semakin tidak mengerti dengan mimpi-mimpi yang selalu hadir dalam tidurnya.

Hari ini Afkar ingin menemui Dokter untuk memeriksa kesehatan dirinya. Mungkin ia hanya kelelahan pikir Afkar.

Afkar beranjak mengambil kunci mobil di atas nakas.kemudian merapihkan pakain nya.

Tok tok

Suara Pintu membuatnya mengalihkan pandanganya kemudian berjalan menuju pintu. Afkar mendengus saat melihat seseorang di balik pintu yang menunjukan cengiran has nya.

"Ngapain Lo Yan? Pagi-pagi udah di sini?" Tanya Afkar saat melihat Radian di depan Pintu Rumahnya. Afkar berjalan kembali memasuki rumahnya yang di ikuti Radian di belakangnya.

"Lo mau kemana udah rapih aja?" Tanya Radian saat melihat Afkar yang rapih.

Keduanya duduk di ruang tamu. Radian mengambil makanan di atas meja lalu memakannya.

" Gue mau ke dokter,"

Radian mengernyit Bingung mendengar jawaban Afkar.

"Ngapain ?" Tanya lagi

"Mau periksa kesehatan "

" Lo sakit ?" Radian melihat Afkar memastikan pernyataanya tapi yang ia lihat sekarang, sahabtnya itu baik-baik saja tidak pucat seperti orang sakit.

Afkar mengangkat satu alisnya melihat Radian menatapnya seperti itu " Gue periksa kesehatan setiap bulan sekali. Dan hari ini jadwalnya" mendengar itu Radian mengangguk saja.

"Terus Lo ngapain kesini?" Tanya Afkar

" Gue mau ajak Lo pergi, temenin Gue kesuatu tempat " Afakar mengernyit Bingung.

"Mau kemana?"

"Ada deh. Lo mau kan nemenin Gue?" Kata Radian sambil memakan cemilannya.

"Sesekali Kar nemenin sahabat Lo yang jomblo ini.masa Gue kesana sendiri mulu" jelasnya lagi

Afkar memutar Bola matanya malas mendengar kata-kata memelas sahabatnya itu.

"Cari pacar makanya" cibir Afkar

"Males Gue cari-cari nanti juga kalo jodoh dateng sendiri"

"Lo tu Cowok begek bukan Cewek.Tugasnya mencari bukan dicari"

"Eleh sekrang itu kan sama, cewek sama cowok itu gak ada bedanya" dengus Radian " banyak tu yang cewek nembak cowok duluan" lanjutnya

Memang benar bukan, kebanyakan sekarang perempuan yang mengejar laki-laki buktinya satu minggu yang lalu teman kelasnya yang bernama Reno mendapatkan pernyataan Cinta dari adik tingakat mereka yang memang sudah menyukai laki-laki itu selama satu tahun.

"Terserah Lo aja Yan"

Afkar beranjak dari duduknya kemudian berjalan keluar rumah nya.

"Woy Kar tungguin Gue" teriak Radian saat melihat Afkar yang meninggalkannya.

***

Radian dan Afkar menaiki mobil milik Radian. Afkar memutuskan menemani Radian saat teman nya itu sejak tadi memasang muka melas yang ingin membuat Afkar memukul kepala Radian.

Grup Misi

Radian

Gue lagi di jalan ni sama Afkar mau ke sana.

Liham

Bagus

Afif

Bagus

Keenan

👍

Imam

Lah ini grup Apaan?

Liham

Kemana aja Lo Mang??

Imam

Habis Boker

Afif

Najis

Radian

Jis

Liham

Wow pentes bau tahi

Imam

Hahaha lagian Gue tanya mala balik tanya.terus kenapa si Afkar gak ada ?

Liham

Grup ini untuk bantuin si Afkar balikin ingatanya.

Kalo ada tu anak kan Aneh.

Imam

Gak papa kalo ingatannya balik lagi?

Afif

Gue gak tau.tapi kata si Ken itu lebih baik buat dia.Kasian juga sama dia selalu dapet mimpi buruk.

Imam

Terus sekrang kalian bedua mau kemana yan?

Radian

Ketempat yang dulu sering Afkar datengin. Ya udah Gue udah mau sampe tempatnya lanjut tar.

Afkar dan Radian turun dari mobilnya.

Kening Afkar mengernyit bingung saat melihat bangunan di depannya.

Untuk apa Radian membawanya ke tempat Panti ini? Pikir Afkar kemudian mengalihkan pandanganya ke arah Radian yang tersenyum penuh makna pada nya

"Ayok masuk" ajak Radian

"Lo ngapain kesini?" Tanya Afkar. Ia tidak pernah tau jika seorang Radian sering mendatangi tempat seperti ini.

"Ada keperluan" jawab Radian

Mereka berjalan memasuki area panti. Terlihat banyak anak-anak kecil yang sedang bermain-main.

"Assalamu'alaikum" salam Radian membuat para penghuni panti memandangnya.

"Wa'alaikumsalam " jawab mereka.

Seorang wanita parubaya datang menyambut keduanya dengan senyum ramah.kemudian terkejud saat melihat salah satu dari mereka yang ia kenal.

"Silahkan masuk nak Af.." belum sempat wanita itu melanjutkan perkataanya perkataan Radian membuatnya bingung " Eh Ibu, Udah lama ya gak ketemu" kata Radian dan ternyum manis

Wanita parubaya itu adalah pemilik Panti. Ibu Rosmi namanya.walaupun dalam kebingungan Ibu Rosmi mempersilahkan keduanya masuk dan duduk.

"Emm ada apa ya nak?" Tanyanya yang masih menatap Afkar yang menatap dirinya juga seperti orang Asing.

"Ah silahkan diminum dulu" lanjutnya

Afkar dan Radian menganggukan kepalanya saat menerima tawaran ibu panti itu.

"Begini Bu, Ada sesuatu yang mau saya sampaikan pada ibu" kata Radian.

Radian mengalihkan pandangan kearah Afkar yang juga sedang melihat kearahnya.

"Lo bisa keluar bentar?" Yang di anggukan oleh Afkar.

Afkar beranjak dari duduknya kemudian berjalan keluar meninggalkan Radian dan Ibu panti, mungkin memang sesuatu yang penting pikir Afkar .ia berjalan melihat-lihat sekeliling banyak anak kecil yang sedang bermain.

"Kakak " seorang anak kecil memanggilnya

Afkar melihat anak perempuan memakai kerudung sekitar umur 4 tahun.

Afkar merundukan badanya menyamai tinggi anak kecil itu.

"Kenapa dek?" Tanyanya.

Gadis kecil itu menatap Afkar ragu, seperti adayang ingin disampaikan.

"Emmm kakak Besal bisa bantu Abel?" Kata nya Ragu

Afkar tersenyum mendengarnya.

"Iya tentu.Abel mau minta bantuan apa ?" Tanya

"Kakak besal bisa ambilin sendal Abel di atas genteng?" Gadis kecil itu menundukan kepala

Afkar melihat itu mengelus kepala Abel yang tertutup jilbab.kemudian melihat Kaki Abel yang memakai satu sendal.

"Ayok kita Ambil sendal nya Abel" ajak Afkar kemudian mengangkat tubuh Abel dalam gendonganya.

Mendengat itu Abel tersenyum senang.

Kemudian Berjalan menuju tempat sendal Abel yang tersangkut di atas genteng.

"Kok bisa sendal nya di atas genteng?" Tanya Afkar

"Tadi Abel lagi main telus kak Liko ambil sendal Abel telus sendal Abel di Lempal ke atas" adu nya

"Terus sekrang kakak Liko nya mana?" Tanya Afkar lagi

"Kakak Liko lagi di malahin Kakak Cantik" Abel menunjuk kearah sosok seorang gadis yang sedang menjewer seorang anak laki-laki.

Afkar mengikuti tunjuk Abel.disana seorang gadis memakai jelbab sedang mengomeli seorang anak laki-laki dengan marah.

Afkar tidak begitu jelas melihatnya posisi nya jauh dari gadis itu membuat nya tidak melihat wajah gadis itu.

"Permisi" tanya Afkar saat dirinya sudah dekat dengan gadis itu.

Gadis itu mengalihkan pandanganya ke arah Afkar membuat Afkar terpaku melihat Wajah Gadis itu.

Degg

Detak jantungnya berdetak kencang

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status