Share

Part 7

Bab 7

Butuh kesabaran untuk membuat seorang Radian mengerti. Sejak tadi mereka menjelaskan Tugas atau misi untuk seorang Radian dalam membantu ingatan Afkar kembali namun hanya Radian yang banyak protes dan tidak paham saat Afif menjelaskannya.

Afif bedecak kesal " Yan, sekali lagi Gue jelasin tapi Lo gak ngerti-ngerti Gue pukul Lo" Sedangkan Radian menyengir mendengar perkataan kesal temanya itu. Keenan dan Liham yang duduk di depan mereka hanya memutar bola matanya malas.

Afif mulai menjelaskan. Kurang dari 30 menit kemudian Radian baru mengerti dan memahami penjelasan temannya itu.

"Oke, jadi Gue bakal ngajakin si Afkar ke sana ?" Radian menatap ke tiga temanya itu.

"Iya, Gue sama yang lain bakal nyusul " Radian mengalihkan pandanganya pada Keenan saat mendengar perkataan laki-laki itu.

"Tapi kan Gue mana tau tempatnya " keluh

Radian

" Tugas Lo disini cuman keliling doang, Lagian Lo kan yang paling suka kelayapan Yan di banding kita bertiga" Sindir Liham.

Radian mendengus mendengar sindiran Liham padanya.tidak dipungkiri apa yang di katakan temanya itu memang benar tapi kan ini berbeda, ia dalam Tugas menjalankan misi untuk membantu Afkar.

"Lagian nanti kalo Imam udah balik dia bakal bantu Lo"

"Lah iya kalo tu anak balik, Kalo gak ?" Tanya Radian pada Afif

"Ya Lo sendiri" jawab Afif dan Liham.Radian mendengus sebal

**

Satu bulan telah berlalu kini semua normal kembali masa pandemik Covid 19 sudah berakhir.

"Bunda sama Ayah hati-hati disana jangan lupa makan. Jaga kesehat" Tutur Shareen saat ia mengatarkan kedua orang Tuanya ke bandara.

Dalam sebulan ini Shareen menghabiskan waktu dengan keluarganya, meskipun tidak lengkap seperti 2 tahun yang lalu.tapi, Sharren tetap bersyukur ia masih diberi kesempatan untuk bersama keluarga tercintanya. Tidak seperti anak-anak di panti yang tidak tau dimana kelurga dan kerabatnya. Mengingat anak-anak panti membuat nya Rindu pada mereka sudah satu bulan ini ia tidak kesana.

Shareen menghela nafas pelan

"Kenapa sayang?" Tanya Bunda pelan.saat mendengar hela nafas anak gadisnya itu.

Shareen mengalihkan pandanganya ke depan

"Gak kenapa-kenapa Bun" katanya. Kemudian tersenyum.

Mendengar itu Bundanya mengangguk kemudian diam.

"Ay,?" Panggil Ayahnya yang sejak tadi memperhatikan Shareen yang diam

Shareen mengalihkan pandanganya pada Ayah nya "Iya Yah?" Tanya Shareen

" Yakin kamu gak kenapa-kenapa? Kok dari tadi Ayah liat diem aja?" Tanya Ayahnya membuat Bian yang sejak tadi fokus menyetir melirik adiknya di belakang

"Ay gak kenapa-kenapa Yah, cuman Ay kangen sama Anak-anak panti aja"

"Nanti kakak ajak kamu ke sana.habis Anter Ayah sama Bunda ya," kata Bian

"Kamu masih sering kasana dek?" Tanya Bunda yang dibalas anggukan dari Shareen

"Iya Bun Ay sama Temennya Ay satu minggu sekali pasti kesana"

"Bagus sayang, kita harus kasih waktu buat kita saling peduli satu sama lain.Bunda Bangga sama kamu" tutur Bunda kemudian menarik Shareen dalam pelukannya

Bian dan Ayah nya tersenyum simpul mendengar keduanya.

Kedua orang Tua nya sangat baik dan sangat peduli terhadap orang lain. Sejak kecil mereka selalu di bawa kepanti satu minggu sekali untuk memberikan bantuan atau sekedar membiarkan anak-anaknya bermain bersama dengan Anak-anak panti lainnya.

Hingga hal itu menjadi keterbiasaan untuk Shareen dan kedua kakaknya. Satu minggu sekali ia selalu ke panti bersama kedua kakakknya.

"Ya sudah sayang Ayah sama Bunda berangkat dulu" Shareen melepaskan pelukannya kepada kedua orang tuanya

Shareen menganggukan kepalanya pelan sebenarnya ia tidak rela untuk berpisah namun disana pekerjaan Ayahnya sudah menunggu.

"Ya udah yuk" ajak Bian saat melihat kedua orang tuanya sudah pergi

Shareen berjalan beriiringan bersama Bian menuju Mobil dan pergi meninggalkan Bandara.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status