Share

Part 5

Plak

Liam tersentak mendapat pukulan dari seseorang membuat nya langsung menatap tajam sang pelaku

"Sorry, Gue kelabasan " Afif menahan tawa saat melihat tatapan tajam Liam pada Radian.

Sahabatnya itu jarang sekali menatap tajam seperti itu Liam biasanya akan tersenyum manis bukan seperti sekrang.

Sedangkan Radian hanya nyengir mendapat tatapan tajam Sahabatnya itu.

Liam mendengus mendengar perkataan Radian dan melihat Afif menahan tawa kemudian melihat Keenan di sampingnya dengan muka datar Liam melihatnya hanya memutar matanya malas.

"Apa yang mau lo omongin?" Tanya Keenan di samping Liam

Radian dan Afif yang duduk dihadapan Keenan langsung mengalihkan pandangan dan langsung menatapnya to the point sekali pikir Radian sedangkan Liam dan Afif tersenyum mendengar sahabatnya itu lalu mengangguk kepala kemudian menatap Radian.

Tadi saat mereka meninggalkan kantor Afkar mereka bertiga di minta Radian untuk datang ke cafe tempat biasa mereka singgahi katanya Radian ingin mengatakan sesuatu hal penting dan itu tentang sahabatnya Afkar

"Afkar, Dia mulai mimpin sesuatu" katanya

Ketiga sahabatnya itu mengerutkan kening mereka. Apa yang salah dengan bermimpi Semua orang pasti dapat bermimpi pikir Liam

"dan itu Mimpi Buruk dia selalu kepikiran" lanjut Radian kemudian meminum minuman dihadapannya, tenggorokan serasa gatal membicarakan ini.

Afif dan Liam terkejut mendengarnya sedangkan Keenan hanya diam.

"Terus Afkar cerita sama Lo? Apa yang dia mimpinnya?" Tanya Liam penasaran begitu juga dengan Afif

"Iya dia Bilang.Afkar melihat seorang gadis cantik berjalan ah tidak berlari kemudian gadis itu berlari ke tengah jalan sambil menangis ia memandang afkar dengan tatapan terluka kemudian gadis itu tersenyum padanya Afkar berlari kearah gadis itu tapi terlambat gadis itu ditabrak mobil.Afkar merasa bahwa ia sangat bersalah..." Radian menceritakan semua mimpi Afkar yang ia dapatkan dari laki-laki itu kepada ketiga sahabatnya

"Gue yakin setelah ini Afkar pasti terus dapat mimipi itu lagi" Kata Afif kemudian menatap Keenan

"Itu Bagus" Perkataan Keenan membuat ketiga sahabatnya itu menatap padanya

"Dengan kaya gitu,ingatan masa lalu Afkar pasti balik lagi" Kata Liam dan manganggukan kepalanya

"Tapi Gue takut hal itu malah bikin Afkar kesiksa" kata Radian

"Kita enggak bisa selalu nutupin apa yang terjadi Yan. semua pasti kebongkar tinggal tunggu waktu aja" kata Liam

Karna kecelakaan dua tahun yang lalu Afkar kehilangan sebagian ingatannya. yang ia ingat hanya beberapa hal saja.

Hal itu membuat keempat sahabtnya bungkam dan enggak memberi tahu Afkar ditambah dokter pernah menyarankan untuk tidak memaksa Afkar untuk mengingat karna hal itu akan membuat dampak buruk pada Afkar sendiri.

"Iya,Lo bener.terus gimana sekarang? " Tanya Radian

"Tunggu ingatan Afkar balik lagi secara berlahan dan dia butuh bantuan kita " Keenan duduk tegap mengahadap sahabatnya itu

"Trus apa yang harus kita lakuin biar Afkar bisa balik ingatnya?" Tanya Afif yang sejak tadak diam mendengar perkataan sahabatnya itu

"Kita harus bawa dia ketempat-tempat yang dulu sering Afkar datangin atau gak kita harus bawa seseorang yang penting dalam hidup dia " Kata Keenan penuh makna

Afif,Liam dan Radian menatap Keenan

"Gue gak tau. kalo itu Kalian bertiga yang lebih tau tentang Afkar" kata Radian kemudian menyenderkan punggung nya ke Kursi.

Afif, Liam dan Keenan teman sejak SMA pasti mereka tahu apa saja tentang sahabtnya itu sedangkan dirinya baru kenal Tiga

tahun ini.

"Gue tahu siapa yang harus bantu Afkar untuk ngingat semuanya" kata Keenan dengan senyum devil nya

sedangkan ketiga sahabatnya menatap bingung pada Keenan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status