Share

Bab 33 Ayah dan mantu

"Nyonya, ponselnya berbunyi sejak tadi." Lapor bik Sumi pada Bu Nova yang sedang membersihkan tanaman anggreknya diteras samping rumahnya.

"Siapa bik?" tanya Nova.

"Tadi saya baca nama tuan, nyah..." Jawab bik Sumi.

"Ngapain papa, pagi- pagi telepon," ucapnya lirih

"Tolonglah bik, ambilkan ponsel saya." Perintah Bu Nova sopan.

Kemudian tanpa menunggu lama- lama bik Sumi segera mengambil ponsel sang nyonya yang berada dikamar utama.

"Sudah mati, nyah" ucap bik Sumi, saat ingin memberikan ponsel tersebut.

"Nanti juga telepon lagi, letak saja dimeja itu bik...! Perintahnya.

Belum lagi ponsel terletak diatas meja, ponsel kembali berdering, dan nama suamiku tertera dilayar ponsel mahal tersebut. Tanpa menunggu lama, Bu Nova segera mengaktifkan sambungan.

"Assalamualaikum pa..." Sapanya lembut.

"Waalaikum salam. Saya Puteri Bu, maaf....ini, mas Akbar sakit. Pengen makan nasi goreng udang buatan ibu, katanya." Tutur Puteri sedikit gugup.

Mendengar suara Puteri yang menjawab dari ponsel suamin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status