Share

Abay, maaf

Meski yang kumakan dikantin tadi adalah gehu pedas dan hangat buatan bi Susum tapi makan ku tidak lahap. Padahal perutku sangat lapar dan mulutku meminta makan. Tapi hatiku enggan untuk mendengarkan. Hatiku justru malah gusar, tidak dapat menikmati enaknya olahan tangan bi Susum ini.

Alhasil,  jika biasanya aku habis gehu 3 tapi tadi 1 saja masih tersisa terigu-terigu krispy nya.

Alasan tidak enak nya makan ku apalagi kalau bukan memikirkan Abay.

Aku sampai tidak enak dengan Predi. Aku merasa bahwa aku telah mengacuhkannya tadi. Ragaku ada bersama nya tapi jiwaku entah dimana. Apa yang Predi katakan tidak dapat kutangkap jelas karena aku sibuk melamun. Bahkan tak jarang Predi memanggil-manggil namaku dan menepuk bahuku untuk menyadarkanku.

Istirahat telah usai. Aku tidak tahu Abay dimana. Dikantin tadi aku tidak melihatnya. Apa jangan-jangan dia tidak makan? Ah sudahlah tidak usah dipikirkan.

Ina pernah berkata bahwa Abay sudah besar dan ia bi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status