Share

Lupa bawa baju ganti

Perhatian-perhatian kecil yang selalu ia lakukan untukku, meski sebenarnya tak perlu ia lakukan, namun mampu membuat hatiku semakin luluh. Seperti saat ini, di sela menikmati makanannya bang Genta masih sempat-sempatnya menyuapi diriku. “Aaaa,” ucapnya sembari mulut mangap memperagakan seperti seorang ibu yang hendak menyuapi sang anak. Awalnya aku hanya bergeming melihat hal yang ia lakukan “Ayo, cepat buka mulutnya,” Lagi, ia berucap. “Kenapa harus disuapi, kan Alyah sudah punya sendiri Bang?” tunjukku pada piring di hadapanku. “Biar tahu rasanya steak yang Abang Pesan.” Benar, kami memang memesan makanan yang berbeda. Aku yang memesan mie dengan kuah pedas dan dengan kuah yang masih mengepulkan uap panas. Sedang Bang Genta, memesan steak daging yang salah satu potongannya ia sodorkan mendekati mulutku. ‘Hemmm, ternyata enak juga kalau di suapi,’ Batinku terkikik geli. “Kenapa?” tanyanya, mungkin heran melihat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status