Share

bab 71. Asi

“Ada-ada aja deh. Lagian, mana mungkin saya tega gigit MasAksara.”

“Mencakar sampai berdarah saja biasa, Sayang. Apalagi hanyasekedar menggigit.”

“Mas Aksara.” Wanita cantik itu mendelik.

“Saya serius. Lihat saja lengan saya,” ucap Aksara sambilmemperhatikan tangan yang dimaksud. Beberapa bekas cakaran masih membekas.

“Kenapa harus bahas itu lagi? Kan Celine gak sengajamelakukannya. Celine juga sudah minta maaf.” Celine merasa bersalah.

“Iya, iya, Sayang. Maaf. Saya hanya bercanda.”

“Nggak mau maafin.” Celine pura-pura marah. Ia melipattangannya di dada, sambil sedikit menghindar dari wajah suaminya.

“Kamu itu gak pandai berbohong, Sayang. Kamu gak pandaimarah.” Aksara terkekeh dan mendaratkan ciuman di pipi istrinya. Seketika,wajah Celine memerah layaknya buah tomat layak panen. “Tuh kan, wajahnyalangsung memerah.”

“Mas ...” Celine berucap manja sambil memegang keduapipinya. Menutup warna merah alami yang ke luar ketika ia tersipu.

“Buka mulutnya! Kamu nanti gak bisa tidur kalau belu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status