Share

Bab 74. Jadi Bocil

“Mas, jangan yang itu. Untuk apa?” protes Celine ketika suaminya mengambil sebuah boneka besar berwarna merah muda.

“Ya untuk main Danisa lah, Sayang.”

Celine menggeleng. Ia mengembalikan boneka yang dipegang suaminya ke tempat semula.

“Kenapa sih, Sayang? Apa karena harganya? Uang saya lebih dari cukup untuk membeli boneka itu bersama pabriknya.”

“Mas, Danisa itu baru berumur beberapa hari. Belum pahamboneka sebesar itu. Mending ini saja,” ucap Celine sambil memperlihatkan sebuahmainan bayi dengan pegangan dan suara gemerincing.

“Suara ini untuk menstimulus indra pendengarannya.” Celinemembunyikan suara mainan itu dengan menggerakkan ke kanan dan kiri.

“Pegangan ini untuk menstimulus indra perabanya, Mas. Bonekajuga bisa. Tapi, gak sebesar itu.” Celine tersenyum. “Bukan karena Mas Aksarapunya banyak uang, terus membeli sesuatu yang tidak penting. Itu namanyamemubadzirkan sesuatu, Mas. Bisa menghambat rejeki.”

Aksara tersenyum tipis. Kalimat dari istrinya yang panjangkali lebar dan te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yudit Samosir
mesranya bikin iri dan penasaran deh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status